Rabu, 24 September 2014

Berdamai dengan Rasa Iri

Diposting oleh Eka Suzanna di 08.51


Ada yang pernah iri atau sirik dengan kesuksesan orang lain? Iri dengan kelebihan yang mereka punya?

Haahahaha, ini pertanyaan bodoh banget ya hehehe.. *nyengir*

Ya, i knoe for sure, pasti ada lah. Banyak. Termasuk saya sendiri.. :D

Hiks. :(

Hmm... iri dalam arti... ya iri. Emang ada yang tak paham makna iri ya? ^^; Hahaha, saya yakin semua orang paham bagaimana sifat iri itu.

Terkadang aku menghibur diri sendiri, sih, kalau sifat iri itu hendak menjangkit, dengan mengatakan bahwa 'iri itu tak apa, kok, Eka, asal positife.' Yang mana iri positife itu berarti kita iri dengan keberhasilan orang lain, salut dengan usaha dan kegigihannya, dan kemudian kita bertekad akan memperbaiki diri dan lebih berusaha lagi supaya bisa menyamai pencapaian mereka, dan bahkan kalau bisa jauh melebihi ^^;. Jadi, iri positif itu memacu kita untuk terus berusaha dan menjadi lebih baik lagi.

Dalam arti lain, aku tak merasa itu dosa. Karena emang aku tak dengki sama orang, hanya saja aku sering tercetus 'wah..dia udah jadi begini, aku aja belum apa-apa..' atau 'kenapa ya dia bisa sampai sukses begitu, kayaknya dia selalu bahagia, semua mimpinya selalu terwujud..'

Namun kemudian aku segera sadar, tentunya orang-orang itu berusaha sekuat tenaga untuk menggapai hal itu. Kalau aku masih gini-gini aja, ya karena aku emang tak berbuat apa-apa. Aku tak ada usaha sama sekali, hahaha :D Jadi, ya wajar lah hasilnya beda, antara yang usaha dan kerja keras, sama yang cuma diam aja nggak tahu tuh ngapain. Haha.

Kadang ada juga iri dalam arti turut berbahagia dan juga mengagumi. Aku tak tahu sih apa ini termasuk iri atau tidak. Disaat kita mengagumi seseorang, tentu kan sering tercetus di hati kita, "kok bisa ya dia sampai bisa begitu? Duh.. mau banget jadi kayak dia."

Hahahaha ^^;

Nahhh... yang ini aku sering banget nih. Apalagi sejak aku memutuskan berhijab. 

Eh,... nggak, ding. Dari sebelum berhijab.

Seminggu-an sebelum benar-benar memutuskan berhijab, aku ngefans gila sama Oki Setiana Dewi, dan Indri Giana. Kebetulan di tahun ini kan mereka pada nikah tuh, jadi sering muncul di infotainment.. Duhhh,envy berattttt, hahahaha ^^;

Aku selalu kagum dengan Oki Setiana Dewi, bahkan termasuk cerita di balik hijabnya. Dia itu kayaknya gak pernah marah ya orangnya? Penasaran..hahahah. Habisnya, mukanya dia itu selalu tersenyum, subhanallah... Tak pernah saya nampak muka dia yang tak ada ukiran senyumnya selama saya nonton di TV. Catat ya itu, selama yang saya lihat di TV :p. Kan kalau aslinya saya belum pernah ketemu ^^;, heheh. 

Dan kalau saya searching di Internet tentang dia, muncul semua fotonya.....dengan YAK, tak ketinggalan senyuman lebarnya. Ughhh..gemesss. Gemesss, karena senang liat senyumnya. Subhanallah banget.. pengin kayak kak Oki, bisa selalu tersenyum seperti itu, seakan semua mukanya itu turut tertawa bahagia juga. Seolah-olah hidungnya, pipinya, matanya, semuanya seakan ikut tersenyum.

Tak hanya itu, aku pun mengagumi semua prestasi yang diraihnya. Sangat kagum, sekaligus iri tentunya.. hehehe ^^; 

Aku dan Kak Oki itu punya hobi dan impian yang sama. Kak Oki hobi acting dan saat kecil punya impian jadi artis. Dia juga bikin buku. Aku pun pengin punya buku biografi seperti dia yang bisa menginspirasi banyak orang ^^;. Bukunya yang Melukis Pelangi adalah buku yang paling ingin kubaca... tapi belum kesampaian. Sebenarnya kemarin sudah pesan di salah satu toko buku online bersamaan dengan buku kak Oki yang judulnya Hijab i'm in Love. Yang hijab itu ada, dan sudah aku baca juga sampai selesai, sementara yang Melukis Pelangi stocknya kosong :( Ya jadinya tak jadi beli, dan belum bisa baca deh... 

Tapi ada kok versi cetakan ulangnya, dan kak Oki ada jual. Kak Oki punya toko online pribadi, btw, :D Kita bisa beli bukunya disitu. Dapat bonus tanda tangan pula :D

Aku belum pesan, karena mau sekalian aja nanti beli sama gamisnya. Yaaa.. selain jual buku-bukunya, kak Oki juga jualan gamis-gamis dan khimar cantik >.< Selalu mupeng tiap buka instagramnya :(

Sayang, mahal.. hehe. Sebenarnya mungkin tak mahal.. tapi bagi orang kere seperti saya, harga pakaian 200ribu-400ribuan itu termasuk mahaalllll *pingsan*

Dari dulu aku paling tak suka beli baju yang harganya di atas 70ribu. Kalau harga baju sudah 90rubu-100ribu ke atas, menurutku itu baju gila. Hahaha. Karena pikiranku, baju aja loh, kain, moso segitu banget harganya? 

Hahaha, karena aku orangnya nggak fashionable, jadi memang gak terlalu ngurusin baju. Bagi aku baju mura oke, yang penting bagus dan bisa dipakai. Gak perlu yang mahal-mahal. Aku selalu beli baju paling tinggi harga 75ribu-80ribu. Itu pun saat beli, sepertinya aku lagi agak nggak waras ^^;.

Back to topic, sekarang kok mati-matian naksir gamis mahal?? Hahahah...ya karena aku berhijab, dan aku suka modelnya. Takut ah kalau beli gamis di pasar. Ntar harganya mahal, kualitas jelek. Mending beli langsung di yang jelas emang kualitasnya bagus dan terpercaya, harga mahal tak masalah. 

Bukannya mau suudzon ya dengan langsung menuduh gamis yang dijual pasar itu jelek-jelek kualitasnya... Cuma aku kan belum pernah pakai gamis. Berhijab juga masih baru banget. Jadi, kasarnya, aku itu masih bodoh banget dalam urusan membeli kerudung dan gamis, belum pernah belanja soalnya selama ini hahaha. ^^;

Kerudung aja sampai sekarang aku tak tahu tuh bahannya apa aja namanya, nggak ngerti. Taunya cuma, kalau modelnya bagus, dan enak dipakai, ya saya suka. 

So, karena masih bodoh banget sama jenis-jenis bahan/kain dan menilai kualitas, aku sekarang masih suka belanja online saja, yang tentunya di toko online terpercaya yaaa salah satunya seperti punya kak Oki Setiana ini). Nanti, kalau sudah mahir nih membedakan mana kain bagus, mana yang tidak, mana yang kualitasnya oke, mana yang tidak... nahh... baru deh kita berkelana menerjang pasar ^^; hahaha.

Satu lagi sih sebenarnya alasan kenapa aku tak suka beli di pasar.... hahaha. Selain karena bodoh menilai kualitas, aku juga tak bisa menawar. Komplit gak tuh? -_- Sudahnya tak tau kualitas barang, tak bisa nawar, jadi sering kena dibodohi penjual XD. Harga yang harusnya kalau dibeli oleh pembeli yang jago nawar bakal dapat murah banget, aku dapatnya harga mahal :s

Kasarnya sih saya tipe pembeli yang bisa ditipu dengan bualan manis penjual. Hahaha ^^;

Makanya, malas kan jadinya? Mending langsung sekalian beli yang mahal aja di toko terpercaya yang kualitasnya pun jelas memang setara lah dengan harganya. Walau ya itu tadi... harus sabar ngumpulin duitnya.... karena (gamis) super mahal harganya.. hahaha.

Uhuks.... Mau berhijab syar'i aja susah ye.. :(

Hahaha.

Nah, omong-omong soal hijab syar'i.... 



Aku ngenes pas kemarin baca Al-Qur'an, dipertemukan dengan ayat ini..


 

Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

 (Q.S. An Nisa  (4): 32)


....Langsung tersadar, betapa seringnya aku iri dengan orang lain. Iri, kenapa mereka bisa jadi artis dengan mudahnya, sudah bisa bikin buku sementara aku masih gini gini aja, bisa lancar jalankan bisnisnya, dll.. sementara hidupku stuck. Bahkan kalaupun hidupku ini nampak berjalan, sesungguhnya ia berjalan menuju kegelapan :s

Aku bahkan sering iri dengan tanpa kusadari untuk hal-hal yang sebenarnya sangat sepele. Yang kesannya aku itu secara tak langsung kayak menganggap Tuhan tak adil. Walau setelahnya aku langsung istighfar banyak-banyak setiap habis terbersit bisikan itu, aku tetap merasa sedih dan berdosa pada Tuhan. Kok bisa menyangsikan Tuhan, sementara tak introspeksi diri? Ngaca dulu gitu, sudah buat apa emangnya? Sudah mengutamakan Tuhan dalam tiap waktu, belum? Jangan-jangan sentuh Al-qur'an saja mungkin tak pernah. Malah sholat pun mungkin sudah tak pernah lagi. Astagfirullah...

Dan baca ayat di atas itu langsung seakan finalnya, PLAK! Menampar abisss ini muka.

Betapa sebenarnya kasih sayang Allah itu begitu besar pada semua hambanya.Tak bosan mengingatkan kita saat kita mulai meleng darinya, mulai berpaling darinya, mulai melupakannya. Sementara Ia tak pernah lupa sedikit pun pada kita. Tanpa kita tahu, Ia selalu memperhatikan kita, mendengar suara hati kita, dia ada di dekat hati kita. Sangat dekat. Tapi kita terkadang memandangNya sebelah mata pun tidak...

Surat An Nisa itu benar-benar menyadarkanku, bahwa betapa banyaknya rahmat Allah yang begitu besar aku terima sampai detik ini. Hal terbesar, adalah kenyataan bahwa aku masih bernapas hingga saat ini. Tanda bahwa Allah masih memberikanku kesempatan untuk terus memperbaiki diri agar menjadi hambanya yang lebih baik, yang terus mengingatnya, dan terus meminta padanya (tentunya disertai dengan usaha dan ketakwaan).

Ini yang selalu kulupakan. Allah SWT sangat senang dimintai sesuatu oleh hambanya (yang tentunya bertakwa padanya). Allah SWT akan sangat senang mengabulkan permintaan hambanya yang mau berusaha dan berjalan di jalan-Nya.

Terima kasih ya Allah.. sedikit sedikit Engkau semakin membuka mataku. :)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor