Selasa, 06 Maret 2012

Minjem atau Manfaatin!?

Diposting oleh Eka Suzanna di 08.17 0 komentar
Sepertinya selama hidup saya, lebih banyak orang yang 'meminjam' sesuatu pada saya dibandingkan saya yg meminjam sesuatu pada orang lain.

Dari jaman TK sampai sekarang.

Tidak banyak sih yang saya ingat detailnya.

Ketika SD, yang paling saya ingat adalah teman saya bernama Lia. Waktu itu kami kelas 1-2 SD. Dua tahun se kelas. Dan selama itu, sering pula setiap istirahat dia pinjam uang saya karena dia jarang dapat uang jajan, dan kalau pun jajan, terkadang lebih sedikit dari saya. *atau jangan2 sebenarnya dia jajannya banyak, tapi dia bohongin saya? Maybe..*

Dan tahu? Waktu itu saya masih kecil...tidak begitu mengerti utang-mengutang. Ditambah dengan sifat pelupa saya, dan ditambah sifat 'tidak tegaan' dan 'tidak enak hati' saya...jadilah...dia terus2an pinjam uang, dan tidak pernah mengembalikannya..

Kalau saya nagih, ada saja alasannya, yang uangnya belum ada lah.. apa lah.. sampai akhirnya saya melupakannya dan mengikhlaskannya..

Begitu juga dengan barang. Saya sering kehilangan penghapus, penggaris, pensil,... tapi hilang bukan karena teledor, melainkan hilang karena tidak dikembalikan oleh yang meminjam...yang saya pun lupa siapa saja yang pinjam hingga tidak bisa menagihnya T__T

Tragis.

Jadinya, saya dulu memang paling tidak betah punya barang. Baru beli, beberapa hari kemudian sudah hilang. Dalam setahun ada kali berpuluh kali saya beli pensil, penghapus, dan penggaris *lebay*

sampai mama saya suka mengomel, "Kenapa sih barang suka hilang? Coba barang itu dijaga baik2. Lihat saja..dulu waktu mama sekolah tuh penggaris dari kelas 1 sampai kelas 6, utuh. Nggak hilang dan nggak patah..."

Dan kalau sudah begini saya cuma speechless hehe. Untung selalu ada papa saya yang senang membela saya hehe.

Nah, nasib saya ini terus berlangsung ...

Kelas 3, 4, 5, dan 6 , SMP, dan SMA...selalu saja jadi tempat teman2 minta bantuan, apalagi kalau sudah uang..pasti lari ke saya T__T


Saya jadi bingung, apakah di kening saya ini tertulis 'bank berjalan'?

Nah... saya pikir di kampus, tidak akan terjadi hal seperti itu-itu lagi.

Eh...ternyata tetap saja ada ya... saya benar-benar tidak bisa lepas dari masalah ini kayaknya.. heheh *meringis*. Seolah-olah ini memang sudah garisan nasib..

Sekarang ini, saya malah punya banyak (beberapa teman)yang bolak balik minjam uang ke saya.

Salah satunya adalah teman dekat saya *lagi*.

 Yang satu, katakan lah, R. Dia teman satu jurusan, tapi tidak terlalu dekat dengan saya. Hm, dekat sih.. sering ngumpul bareng, tapi saya rasa kami tidak sedekat itu. (menurut saya dia bukan sahabat/teman dekat saya walau kami sering ngumpul bareng)

Kalau masalah curhat dan masalah2 berbau pribadi, dia lebih sering ngobrol ke temannya, tidak ke saya. Begitu juga saya, saya tidak pernah cerita2 masalah pribadi ke dia, paling hanya sebatas hal-hal umum saja yang saya dan dia bicarakan.

Tapi, anehnya.... suatu kali dia mendekati saya untuk curhat. Dia curhat masalah keluarga dan apa saja , membuat saya dalam hati terheran2. Tumben dia cerita ke saya?

Sampai pada akhirnya diai minjam uang 50.000, dengan alasan dia belum dikasih uang jajan, dan dia mau beli sesuatu barang 'penting' yang saya tidak tahu apakah itu. Saya tidak terlalu suka menanya2 hal-hal seperti itu, karena takut mengganggu privacynya. Jadi saya berikan saja tanpa banyak tanya.

Setiap saat dia selalu bilang akan ganti 'bulan depan'. Tapi begitu 'bulan depan' dia akan katakan lagi 'saya belum ada uang, ka. Bulan depan ya, saya janji.'

'bulan depan' kemudian ada lagi alasannya, sampai saya sendiri mulai malas menagih dan memutuskan untuk melupakannya saja.

Dan kemudian suatu kali dia cerita papanya kena PHK. Sudah 3 bulan tidak kerja, katanya. Dan dia butuh uang. 300.000.


Saya prihatin. Kasian sekali. Akhirnya saya pinjamkan, karena dia janji kalau 'pacarnya' gajian, dia akan ganti. Yang mana belum juga sampai sekarang diganti..

  Teman dekat saya, katakan lah E, lebih parah lagi dari R. Setiap kali selalu dan selalu lari ke saya kalau butuh uang. Memangg minjamnya sedikit2, kadang 10000 saja, kadang 5000 saja, kadang malah cuma 2000 saja. Paling tinggi adalah 20000. Tapiiiii....kalau begitu terus hampir setiap hari, kalau dikumpul2 itu berapaaa totalnya??

Mungkin karena E ini bisa dibilang teman dekat saya, jadi dia tak segan2 sama saya. Terlebih saya orangnya juga tidak bisa tegas kali ya?

Teman2 yang lain pun senang sekali  'meminjam' pulsa handphone. Terlebih beberapa diantara mereka tahu kalau saya pakai kartu prabayar. Makin getol saja mereka minjam tiap hari untuk nelpon.

Tapi memang kadang saya juga sih yang menyuruh mereka untuk nelpon. Kalau mereka minta pinjam untuk SMS,  Saya izinkan mereka pakai hp saya. "Telpon aja sekalian, susah nanti kalo SMS," kata saya.


Maksud hati karena saya mau cepat selesai urusannya. Kalau SMS kan nanti bolak balik mulu pinjam hp untuk balas-balasan -__-". Jadi mendingan langsung telpon.

 Saya sih bukannya nggak ikhlas...cuma heran saja.. sering banget mereka yang minjam2 itu (barang, uang, atau pulsa) adalah orang2 yg tidak begitu dekat dengan saya. Misalnya, kalau urusan jalan, shopping, atau menggosip, mereka lebih senang sama teman2 mereka. Tapi giliran minjam2, uang, barang, dan pulsa.. larinya ke saya. Why???

Ini memang bukan kali pertama teman2 saya meminjam uang saya. Sebelumnya, memang banyak yang meminjam sejumlah uang yang nominalnya cukup besar. walau sampai sekarang, yang bisa mereka kembalikan baru setengah dari jumlah yang mereka pinjam. Beberapa kali sempat saya tanyakan, tapi melihat keadaan, kadang saya jadi ga tega. Sampai akhirnya seperti biasa  saya belajar mengikhlaskan saja dan berpikir, "Alhamdulillah kalo dia bisa bayar, tapi jangan berharap terlalu banyak, deh. Ikhlaskan saja. Insya Allah nanti ada gantinya yang lebih baik.."

Saya bukan orang yang bisa bilang TIDAK. Dalam banyak hal, rasa iba lebih sering mengalahkan logika & keputusan saya. Hanya saja, belakangan ini saya merasa 'sedikit' dimanfaatkan. Entahlah, mungkin saya suuzon *astaghfirullah*, hanya saja melihat dari betapa seringnya mereka meminta tolong pada saya, sementara saya tau, kalau mereka sedang senang mereka tidak dengan saya dan lebih dekat dengan teman2nya yg lain, tapi giliran sedang susah malah saya yang didekatin. Mungkin karena 'mereka' tau, kalo saya paling ga bisa menolak.

hm...

Dan kata2 yang paling menohok adalah kata2 dari teman saya bernama M. M ini adalah teman dekat saya, dan juga teman dekat beberapa orang yang di atas (yang saya bilang sering minjam2 ke saya). Kemarin ketika kami sedang ngobrol berdua di rumah saya, sampailah kami pada pembicaraan soal 'pinjam'.

Karena kemarin, ketika kami asyik ngobrol..mendadak ada SMS masuk dari R *lagi*. Dan kebetulan M membaca SMS itu dan M kaget. "Ka, si R mau pinjam uang 500.000???"

Saya yang sudah biasa dengan R ini sih hanya santai. Sementara M tak percaya. "Banyak betul?? Kenapa?"

Akhirnya kami jadi bicara ngalor ngidul, dan saya curhat kalau saya agak kesal juga sama R karena senang minjam tapi tidak pernah kembalikan. Saya juga curhat tentang teman2 yg lain. Sampai akhirnya M nyeletuk.. "Kamu sadar nggak sih? Kalau mereka itu cuma memanfaatkan fasilitasmu?"

Saya diam.

Saya diam karena sebenarnya selama ini saya juga tahu itu, tapi tidak mau menyadari. Dan kini ada orang yang mengatakan itu di depan saya, membuat saya jadi sadar kalau...ah..ternyata benar. Ini nyata. Saya cuma dimanfaatin.

M: "aku bukannya mau fitnah atau apa... tapi aku kasih tau gini juga..karena aku bisa liat sendiri. Kamu liat kan? Kalau mereka sedang susah aja apa2 larinya ke kamu. Itu karena  mereka lihat kamu punya fasilitas lebih dari mereka. Dan kamu juga...terlalu baik *?*, Ka... makanya mereka jadi tidak segan2.."

Lalu pembicaraan kami tiba2 berubah haluan ke seorang teman. Sebut saja namanya Dilla. Dulu dia adalah teman kami juga, hanya saja dia keluar dari kampus, karena tidak kuat di farmasi *tidak kuat bergadang mengerjain laporan hehe*. Dilla ini anaknya tajir . keliatan banget memang. Sepertinya sih paling tajir di kelas kami waktu itu. Anaknya juga modis banget. Make upnya menor hehe. Tapi dia baiikkk banget :)

Dia seorang model.


Tapi entah kenapa sejak pertama kali dia masuk kuliah, tidak ada yang berteman dekat dengannya. Tidak menjauhi sih, tapi tidak juga berteman dekat. Setiap hari di kampus saya selalu lihat dia duduk sendirian. Tidak ada yang mengajaknya mengobrol. Kadang dia coba nimbrung..tapi teman2 cenderung ngomongin sesuatu yang tidak dia mengerti. Pokoknya kelihatan banget deh tidak ada yang niat jadi teman dekat dengannya. Akhirnya karena tidak enak, kadang saya selalu ngajak dia gabung dengan teman2 saya.

Tapi sepertinya sayangerti sih kenapa banyak yang tidak bisa dekat dengan dia.. karena saya sendiri pun tidak bisa dekat dengannya ^^;

Habisnya kadang kalau saya ajak bicara, pembicaraan kami suka tidak nyambung hehe. Maklum lah...saya kan anaknya rada2 katro..hehe..sedangkan dia modis banget. Aku jadi merasa kebanting setiap dekat dengannya heheh, jadi rada2 canggung juga ngobrol dengan dia. Tapi dia anaknya baiikkkk banget, dan sangat ramah .

Yang saya suka kasihan.. teman2 ngedeketin Dilla cuma kalau dia lagi bawa barang2 bagus, misalnya HP keren, laptop, atau apa lah.. Kelihatan banget dia cuma dimanfaatkan..karena dia dideketin cuma kalau lagi dibutuhin barangnya saja. Kalau sedang nggak dibutuhin, ya dilupakan..

Sekarang Dilla sudah tidak ada. :'(


Nah..sekarang, mengingat kasus Dilla dan juga kata2 Mia.. saya jadi berpikiran yang macam2.
Mungkin saya memang suuzon, tapi kalo bolak balik pinjem apa2 selalu ke saya, wajar ga ya kalo saya merasa dimanfaatkan?

Balikkin, dong!

Diposting oleh Eka Suzanna di 04.20 0 komentar
Rasanya hatiku selalu sakiiiitttt banget kalau ingat betapa banyak buku-buku (novel, komik, majalah, dll) yang hilang.

Dan hilangnya itu bukan karena aku teledor, tapi karena orang yang minjam menghilangkannya atau tidak mengembalikannya. Dipinjam abadi lah istilahnya.

Setiap mengingat hal ini, aku rasanya sakit hati banget. Walau terkadang aku hanya tersenyum manis dan berkata pada orang itu (yang menghilangkan buku-ku), "nggak apa-apa."

Itu sebenarnya bukan suara hatiku sebenarnya.

Oke, katakan lah aku munafik..

Tapi nyatanya aku memang tidak ikhlas.. Walau begitu aku juga berusaha baik dan mengikhlaskannya. Tapi mau bagaimana? Sudut hati terdalam rasanya masih tidak rela.. :(

Selalu mau menangis kalau ingat :'(

Katakan lah aku berlebihan, karena menangis cuma karena sebuah buku.

Tapi aku sungguh tidak rela.


pernah ada dialog seperti ini:

A: Maaf ya, bukumu hilang..

aku: Hah?

A: Aku ganti, deh.. berapa?

aku: ...*spechless*.. ngg...nggak usah.. nggak apa2.


See?

Katakan lah aku bodoh dan munafik.

Dalam hati aku sangat tidak rela, tapi di mulut aku berkata lain. Tapi aku mau minta ganti juga tidak enak hati. Dan menurut aku, harusnya mereka yang 'harus' bertanggung jawab itu mustinya sadar diri. Kenapa harus bertanya, 'aku ganti, deh... berapa?' . Tentu saja aku yang suka 'tidak enak hati' dan 'tidak tega', dan 'bodoh' ini akan menjawab 'tidak usah. nggak apa-apa, kok.' T__T

Harusnya mereka menggantinya tanpa harus bertanya lagi padaku (atau pada siapa pun itu yang barangnya mereka hilang kan).

Dan aku juga selalu sakit hati kalau baru menyadari sekarang bahwa ada novel-novel atau buku-buku ku yang tiba-tiba hilang tanpa aku sadari. Aku menyadarinya saat hendak membaca lagi buku itu. Dan setelah aku ingat-ingat...aku sama sekali tidak tahu siapa yang meminjam buku-yang-sudah-hilang-entah-kemana itu T__T

Oke... aku adalah Miss. Pikun. Siapa sih yang tidak tahu kalau aku sudah terkenal dengan gelar itu?

Dan aku benciiii banget sama sifatku yang satu ini, hiks..

Aku ini pelupa. Dan aku jadi sering tidak bisa ingat, siapa saja yang meminjam barangku..dan barang apa saja yang dipinjam..

Sifat buruk ini membuatku jadi sering kehilangan barang karena aku lupa menagih kembali barang yang dipinjam ...hiks..

Rasanya hati ini sakiiit banget...

Aku kecewa pada orang-orang yang meminjam barangku tapi tidak mengembalikannya, dan mereka memanfaatkan sifat pelupa ku ini :(

Yah...aku nggak su'udzon, kok. Dari dulu memang teman-teman senang banget memanfaatkan sifat pelupaku ini. Mereka akan meminjam barang padaku, dan begitu tahu aku melupakannya, maka mereka akan bersikap lupa juga, seolah-olah sama sekali tidak pernah meminjam apapun dari aku.

Dan suatu saat, begitu aku sudah ingat, kejadian itu sudah lama berlalu, dan mereka akan menjawab tegas, "aku sudah kembalikan kok dulu..waktu bla-bla-bla.."

Yang mana sebenarnya mereka belum kembalikan. Tapi mereka tahu aku akan percaya pada omongan mereka.

:(

Jelas saja aku percaya. Aku kan pelupa. Saat mereka berkata seperti itu, dengan bodohnya aku berpikir, 'oh iya..mereka sepertinya sudah kembalikan..'

Bodohnya aku :(

Sakit hati banget deh kalau diingat-ingat lagi..

Senin, 27 Februari 2012

Panggung Sandiwara?

Diposting oleh Eka Suzanna di 04.51 0 komentar
"Pemain teater itu biasanya orangnya rata-rata munafik."

well, apakah itu benar?

Entah lah.

Ketika kemarin seseorang berkata seperti itu padaku, aku cuma senyum-senyum saja. Habisnya bingung, entah apa yang dia bilang itu benar atau tidak. Aku ingin membantah... tapi ketika aku membantah, dia berkata lagi. "Ya iya kan, munafik. Mereka tuh bermuka dua. Kadang mereka bisa berubah-rubah menjadi orang lain, bukan dirinya. Membohongi banyak orang. Bla-bla-bla.."

Intinya sih, maksudnya dia itu..pemain teater itu mungkin sering bermuka dua (karena kan jago berperan), kadang walau hatinya berkata  lain, prilaku dan ekspresinya bisa lain.

Dan aku jadi mikir sekarang... benar kah?

Kalau dibilang aku jago bermuka dua, rasanya tidak juga, deh.Sampai sekarang ini aku masih tidak bisa menjadi sosok 'bukan eka' di depan orang-orang.

Aku kan paling tidak bisa teriak di depan orang. Sumpah. Suruh deh, aku teriak, suaraku tidak bakal nyampe, hehe. Kalau dulu di sekolah, suaraku tidak pernah nyampe ke telinga guru kalau misalnya aku sedang bertanya hehe. Begitu juga kalau aku manggil orang, pas misalnya berpapasan di jalan. Aku perasaan sudah teriak-teriak, tapi tidak didengar. Ternyata versi teriaknya aku dengan versi teriaknya mereka beda. Kalau aku bilang aku sedang teriak, mereka bilang itu bukan teriak, tapi bicara biasa. Kalau aku bicara biasa versi aku, kalau di versi mereka itu namanya semacam 'gumaman', hehehe.

Nah...aku pengen bisa teriak-teriak begitu,...kayak teman-teman itu... bisa heboh teriak-teriak... tapi kayaknya tidak bisa. Dan itu juga bukan eka banget. Walaupun menurutku aku sudah teriak, orang tetap bilang suaraku itu bukan teriakan.

Trus...Selain itu, juga tidak bisa marah-marah.

Pengen marah-marah begitu... tapi kok tidak bisa ya?

Aku juga terkenal tidak judes, dan baik.. (hehe, jangan diketawain ya. Itu beneran, loh).

Sampai temanku pernah bilang, kalau aku jadi senior ospek.. aku pasti bakal jadi senior paling baik, hahaha. Karena aku pasti yang paling tidak tega nyiksa anak orang hehe.

Dan aku juga tidak mungkin tega membentak-bentak anak orang -apalagi kalau sebenarnya tidak bersalah sama sekali..

Nah iya...aku juga terkenal tidak pernah membentak. Jangan kan membentak, marah-marah saja jarang. Kalau ngomel-ngomel, yah pernah sih..tapi masih wajar-wajar saja menurut mereka (belum bisa dikategorikan sebagai marah-marah, hehe).

Dan satu lagi..aku juga paling tidak bisa cepat bergaul dengan cowok-cowok. Cowok-cowok yang dimaksud di sini tentu yang tidak ada hubungan denganku. Misalnya, bukan teman sekelas..

Iya, memang begitu. Aku memang tidak bisa cepat bergaul dengan cowok. Tapi anehnya, kalau sama teman sejurusan aku bisa dekat.

Contohnya dulu, waktu pertama kali masuk kuliah, saat teman-teman cowok sejurusanku mendekati aku dan mengajak bicara, aku fine-fine saja, biasa saja. Padahal itu pertama kalinya kenal. Tapi, sama cowok-cowok dari jurusan atapun fakultas lain, aku cenderung menjauh. Kalau diajak ngobrol, aku terkesan menghindar, seperti ada perasaan takut gitu. Aneh ya? Aku juga bingung sama sifatku yang satu ini. hehe ^^;

Makanya, waktu OSPEK jadi banyak senior cowok yang tertarik goda-goda aku. -__-"
Iya, seniornya baik-baik sih ternyata.. jadi sekarang aku sudah tidak takut lagi, malah jadi akrab, hehe. Cuma aku suka lucu kalau ingat waktu dulu ospek aku suka sal-ting gitu kalau sudah digoda-godain senior cowok.

Salah satunya bilang, "kamu ini aneh. Bikin penasaran."

O.o maksudnya???

"Kamu kenapa selalu menjauh kalau didekatin?"

"Kamu kok diam saja sih, jarang bicara?"

"Suaramu kok lembut sih...apa tidak bisa teriak-teriak? Pengen dengar kamu teriak."

dll..dsb..dst..

Ya itu lah sosok ku (di mata orang) heheh. Get my point?

Tapiiii...anehnya, kalau aku di atas panggung (misalnya main teater, drama.. pokoknya acting lah), aku berubah 360 derajat.

Waktu dulu pertama kali aku main drama di kampus, awalnya aku ditunjuk jadi peran ibu-ibu -__-". Ibunya si tokoh utama, yang lembut, murah hati.. :p

Walau tidak suka peran itu, karena aku merasa aku ingin peran yang jauh lebih menantang, tapi aku sih terima-terima aja. Manut-manut aja, gitu. Menurut saja untuk memerankan peran itu. Awalnya sih aku mau dikasih peran judes, tapi mereka pada tidak yakin kalau aku mampu. Karena takut drama jadi berantakan, mereka ngasih aku peran yang menurut mereka sesuai dengan diriku.

Selama latihan, aku selalu salah. Suaraku yang tidak terdengar lah, (karena kalau drama kan dituntut harus nyaring). Acting yang kurang menjiwai lah..karena aku berkali-kali tertawa karena malu. Habis bagaimana tidak? Setiap aku mulai berperan, mereka tertawa.. mungkin karena lucu lihat aku hehehe. Nah karena banyak yang memperhatikan dan tertawa ya aku jadinya malu lah.. terus jadi salah terus. Dan aku memang tidak bisa acting kalau lawan mainku itu saat latihan, tidak serius, alias ketawa-ketiwi.

Tapi sehari menjelang tampil, si pemeran tokoh judes kecelakaan, jatuh dari motor. Tidak bisa tampil. Semua bingung, siapa yang harus menggantikan perannya si judes. Tidak ada yang bisa karena tidak ada yang hapal dialognya. Lagipula tidak akan sempat karena waktunya tinggal sehari lagi. Akhirnya Mia (yang saat itu) teman dekatku, menawarkan agar aku yang jadi tokoh judes itu. Karena aku yang buat naskah itu, ya aku hapal mati sama dialognya. Awalnya mereka ragu, tapi karena mungkin tidak ada pilihan lain... ya sudah, mereka setuju. Sementara peran ibu diambil alih temanku yang lain, Ayu. Kebetulan peran ibu tidak terlalu susah dan dia juga sangat pandai berimprovisasi. Jadi, kalaupun tidak terlalu hapal dialognya, dia bisa mengimbangi pemain lain.

Begitu pertunjukan....eng-ing-eng..semua deg-degan. Deg-degan karena Eka Suzanna yang terkenal kalem / klemek-klemek, akan bermain judes. Terlebih lagi si peran judes ini akan banyak judes dan 'berangasan'nya yang artinya suaranya harus nyaring/teriak-teriak. Mereka deg-degan, apakah suara Eka Suzanna bakal terdengar? hehe

Senior-senior yang menonton juga deg-degan. Mereka juga menantikan si Eka Suzanna, junior yang terkenal pendiam, kalem dan tidak banyak bacot, yang selalu senyum dan tidak pernah marah, yang manja dan kekanakkan ini, akan jadi si cewek judes yang agak 'tomboy' or berangasan.

Aku sendiri deg-degan sebenarnya, heheh. Berkali-kali aku tutup muka saat sedang bersiap-siap pentas...

Tapi..aneh.. begitu aku injak panggung, rasanya seperti ada roh apa gitu darimana merasuk tubuhku :p *bercanda* hehe. Aku benar-bener judes, muka dingin,...beda jauh dari sosok yang biasanya. Bahkan aku bisa teriak dengan sangat nyaring loh O.o

Senior-senior sampai pada kaget melihat sosokku yang berbeda dari biasanya.

Tapi begitu selesai tampil, aku langsung tutup muka, sumpah malu *mendadak rohnya hilang*. Senior-senior langsung ngerubungi aku dan bertanya-tanya terus..dan ada juga yang muji-muji aku. Aku malah makin malu dan salting kalau begitu.. hehehe ^^;

Banyak yang heran, kenapa aku bisa memerankannya tanpa ada salah, padahal tidak latihan (karena peran itu kan mendadak aku pegang sehari sebelum tampil), tapi aku mesem-mesem saja.

Iya..aku kan memang sudah suka acting sejak masih kecil, sejak SD. Jadi, aku ya...bukan pertama kalinya beracting. Mungkin itu lah aku tetap bisa memerankannya walau tidak pakai latihan (mungkin loh ini, aku juga sebenarnya tidak tahu kenapa bisa..hehe.. Mungkin ada roh yang merasuk atau apa :p)

Dan kalau masalah salah adegan atau dialog... hm, sebenarnya banyak salahnya, kok. Hehehe. Malah sejak scene awal sudah keluar jalur naskah. Aku banyak lupa dialognya. Tapi itu kan bisa ditutupin dengan mudah. Improvisasi. Yang penting inti ceritanya. Di panggung, aku kebanyakan berdialog tidak sesuai naskah.

Eh, melenceng dari topik -__-"

Ya begitu lah...dari dulu sampai sekarang, entah kenapa ya aku kalau di panggung bisa jadi sosok yang lain.

Aku kadang pengen loh jadi sosok yang lain tidak hanya di panggung. Misalnya, saat aku ketemu cowok-cowok rese (hehe), rasanya ingin jadi sosok lain yang bisa membentak "HEH! Lo cari mati ya sama gue? Gue kan udah bilang berkali-kali! Gue nggak suka sama lo! Ngerti bahasa Indonesia nggak sih???" (Jiaahhh, sinetron amat yak ni dialog, hahahah XD)

Huaahh...tidak mungkin ya aku bakal bisa teriak dan memaki kayak gitu~ hehehehe

Sekarang aku kembali berfikir... kenapa ya orang itu berkata seperti itu... "bahwa anak teater=MUNAFIK"?

Apa dia sebenarnya ingin menegurku secara halus? Atau bagaimana?

Apa maksudnya... selama ini aku bukan jadi diriku sendiri? O.o

*serius nanya*

Karena memang kadang aku sendiri bingung..diriku yang sebenarnya yang seperti apa ya? hehe


Duluuuu banget, waktu pertama kali aku membuat Sakura Lover, naskah itu aku sebar di kelas dan juga di teman-teman lain yang di luar kelas. Ramai juga yang baca dan koment..dan kalau sedang kumat gilanya, beberapa temanku suka memperebutkan sosok cowok-cowok itu *?*. "Aku Tedy, aku Fakhrul" *FYI: waktu itu memang yang populer cuma karakter 2 cowok ini*

Trus, kalau aku juga sedang kumat gilanya, aku meladeni mereka. "Ambil saja. Yang penting jangan ambil Andy. He is mine!" hehehe ;p.

Lalu kalau sudah membahas karakter cewek.. ada yang bilang aku mirip Renny, ada yang bilang mirip Widya (ini u/ teman-teman yang pernah melihat sosok aku yang bawel, cerewet, judes) , ada juga yang bilang mirip Mel. Kalau aku bilang gini..."Aku mirip Renny", sebagan besar membantah keras.

"Nggak ada mirip-miripnya!!! Renny tuh kalem, tenang, diam, feminim. Kau apaan..? Cerewet, bawel,  cepat ngambek, bla-bla"

Tapi kalau pun aku ngaku kayak Widya, maka sebagian yang lain lagi protes keras. "JAUUH! Widya mah berani anaknya. Kau apaan? Maju ke depan kelas saja takut, kalau ngomong suaranya nggak kedengaran, nggak pernah bisa marah-marah. Kalau Widya kan Ratunya marah-marah. bla-bla"

See? Regu atas dan regu bawah sangat bertentangan pendapatnya, hehe.

Dan aku tidak bisa bilang yang mana yag salah..yang mana yang bener. Karena....sepertinya yang mereka bilang semua benar.

Jadi..sosokku yang sebenarnya yang mana ya? O.o

Sabtu, 25 Februari 2012

Hamil dan aborsi, jadi TREND (di kampusku)!

Diposting oleh Eka Suzanna di 01.35 0 komentar
Hm...sampai sekarang aku masih speechless..

Ingat nggak, kenapa kemarin aku bilang 'sepertinya sudah jadi trend, hamil di luar nikah'. Itu karena hal itu terjadi di kampusku. Tiga orang!

*masih shock*

Aku baru tau dari teman, kalau salah satu temanku sebut saja N, melakukan aborsi. -__-"
Aduh, sumpah waktu dengar itu aku kaget setengah mati. Mana ngasih taunya pas lagi mau turun angkot, sampai aku hampir kepeleset -__-"

Saat diberitahu begitu aku tidak bisa langsung percaya. Sangat susah sekali rasanya mau percaya. Berkali-kali aku pertegas pertanyaan ku, "kamu tidak bohong kan?" "INi nggak beneran kan?" "Masa sih?"

dan temanku itu juga berkali2 mempertegas jawabannya "Betul!"

....

Dan temanku cerita panjang lebar dan aku cuma bisa melongo.

Jadi kejadiannya itu (dia aborsi) waktu bulan Desember.
Hm, pantas saja waktu itu facebooknya statusnya rada aneh. Pertama waktu bulan Oktober, dia bikin status "stresss! bagaimana ini???"

Dan status-status lain yang isinya selalu stress.

Tapi pas bulan Desember, dia bikin status "Aahh...bisa kembali bernapas lega". dan seterus-seterusnya statusnya selalu berbunyi bahagia, nggak pernah stress lagi.

Nah, aku baru tahu kemarin! Kalau ternyata dia ketahuan hamil pas bulan Oktoberr, karena gejala-gejalanya, menstruasi nggak datang, suka muntah-muntah begitu..dll.

Temanku, si I lama-lama curiga (karena kebetulan mereka satu kost) ngeliat N sellu mual dan sering buang ludah, dan akhirnya desak-desak N untuk cerita. N pun lama-lama jujur bilang kalau dia hamil sudah mau 2 bulan -__-"

Kenapa aku bisa tidak tahu? Karena waktu bulan Oktober itu aku masih di luar kota, hehe.

Waktu itu sempat N sakit perut, dan dia akhirnya periksa ke bidan dengan ditemani I. N sempat dimarahin sama bidan karena bidan tahu dia pasti hamil di luar nikah. Tapi N berbohong, mengaku ke bidan itu kalau dia sudah punya suami. Dan waktu itu sama sekali nggak ada gangguan sama kehamilannya, dia pun diberi obat.

N dan D (pacarnya) karena stress tidak tahu harus bagaimana, memutuskan untuk aborsi. *aku nggak tau mereka aborsinya dimana* pada bulan Desember.

D mengaku kalau mereka melakukannya 3 kali (yang akhirnya memperoleh hasil).

3 kali?? *syok*, Di rumah D pula!

Dan tau nggak? Setelah aborsi, muka mereka seperti tidak berdosa... HAPPY!

Padahal waktu belum digugurkan, setiap hari muka stress dan berkali-kali bilang, "Ampun Tuhan...cobaan apa ini" dengan nada penuh sesal.

Heran.. Kok ya masih yebut nama Tuhan mohon ampun, dan masih juga tanya 'cobaan apa ini' , memangnya nggak nyadar kenapa dia dikasih cobaan begitu? -_-
 
Berkali-kali dia ngucap nama Tuhan.. dan setelah aborsi...HAPPY, deh..trus lupa dengan ucapan-ucapan itu.

Huft...aku sampai sekarang tidak habis pikir.

Jujur, yang bikin aku syok dan benar-benar kecewa, bukan N. Tapi, D!

Dulu aku sangat kagum pada D, karena D itu anaknya alim *yang aku lihat*, rajin beribadah, pintar baca al quran...dan aku lihat dia dari keluarga baik-baik.

Dan...sekarang jadi seperti ini?? Oh Tuhan...aku benar-benar sampai sekarang tidak bisa percaya ini -__-"

Kalau N sih aku tidak merasa aneh lagi, dari dulu aku juga sudah tahu dia tipe cewek seperti apa. Yang aku sayangkan dulu adalah waktu D mencintai  N. D itu cinta mati banget sama N. Dan mereka berpacaran. Dulu aku sudah merasa...bisa-bisa bukan D yang membawa N ke jalan kebaikan, tapi N yang menjerumuskan D. Nah..terbuktkan....jadinya begini...

Sebenarnya sejak awal mereka pacaran aku merasa sudah bisa menduga kalau ujung-ujungnya akan seperti ini.. karena aku bisa lihat mereka terlalu sering melakukan KNP selama pacaran.

Dalam hatiku waktu itu "kalau sering2 KNP sih, pasti nih...pasti nih ujung-ujungnya ntar I juga."

Dan..ternyata benar dugaanku -__-"

Hhh...aku benar-benar kecewa rasanya.

Rasanya aku jadi turut merasa bersalah. Aku takut kalau aku adalah salah satu pemicu faktor hingga mereka sampai melakukan 'itu'.

Benaran deh...terkadang aku jadi merasa bersalah kalau ingat...

Belum lagi shockku hilang, Eh.. si B, temanku, dan dia sahabat N, juga hamil. Bulan ini sudah 2 bulan! Belum digugurkan..tapi ada rencana (semoga dia berubah pikiran, deh)... karena pacarnya belum bisa bertanggung jawab untuk saat ini karena pacarnya anak IPDN, jadi B memutuskan untuk menggugurkan..

hhh.... *terduduk syok*

Kemudian teman ku yang satu lagi, A, juga sudah menggugurkan kandungannya tanpa sepengetahuanku.  Dia mengakunya sih keguguran.. tapi entahlah...aku tak percaya.

hh...

Itu lah kenapa aku sangat senang tinggal sendiri. Dulu N, B, dan A selalu mengajak aku untuk ngekost bareng..tapi aku menolak dan memutuskan untuk tinggal sendiri. Alasanku ke mereka karena aku dilarang mamaku ngekost. Tapi sebenarnya alasanku adalah, aku tidak mau ngekost campur, karena rasanya tidak nyaman. Terlebih kalau anak-anak kostnya seperti mereka.

Bukannya aku takut terjerumus juga.. *aku percaya kalau kita masih beriman, hal itu tidak akan terjadi walau di sekeliling banyak setan*, yang aku tidak suka adalah... gaya hidup mereka.

Malam-malam masih bawa cowok ke kamar (karena tempat tinggalnya bebas)... terus nggak tidur sampai laruuut malam,

Aku juga sih suka tidur larut malam..tapi itu paling karena baca buku (novel), main internet sendiri, nulis.. atau apa... bukannya nongkrong ngarol-ngidul, sambil merokok, sambil makan dan minum (apalagi kalau sudah minum alkohol)...

Belum lagi, kalau tinggal bersama..biasanya akan terjadi perampokan...

Terbukti, seminggu yang lalu, temanku yang si I itu, uangnya dicuri sama N! Lalu di bawa kabur!

Temanku yang namanya E, juga pernah atm-nya dirampok N, dan uangnya ludes!

Itu..makanya aku tidak senang ngekost.

Itu lah kenapa...walau di sekitar tempat tinggalku banyak cowok aneh, tapi aku tetap bertahan tinggal hehehehe *lirik postingan sebelumnya*

Rasanya lebih aman sendiri, daripada tinggal bareng teman kampus tapi kelakuan mereka seperti itu.

Huhf.. *masih shock dan kecewa*. Aku saja ingin punya bayi.. mereka malah menggugurkan -calon- bayi tak berdosa itu.

Jumat, 24 Februari 2012

Oppa and I

Diposting oleh Eka Suzanna di 13.23 0 komentar


23 Februari

 Awalnya sungguh aku sama sekali tidak mengingat, hari apa itu. Padahal kemarin ketika sedang membeli nasi goreng, sekilas aku melihat ke kalender (karena tidak ada kerjaan). Berlama-lama aku menatap kalender itu. Di rumah tidak ada kalender, maklum suka malas beli hehe. Jadi mumpung ada kalender kemarin (22 Februari di warung makan), aku mengamatinya sambil mengingat-ingat tanggal berapa sih hari itu. Ah..tanggal 22 Februari kayaknya, atau mungkin 23 Februari, cetusku. Tapi aku masih tidak ngeh.

Setelahnya aktifitas berjalan seperti biasa, ketemu cowok aneh, makan, minum, main laptop, nonton TV, tidur, dll hehe, sampai akhirnya kemarin (23 Februari), tepat sekitar jam 07.00 PM lewat, aku tidak ada kerjaan. Dan biasa lahh….kalian tau kan kalau aku sudah kumat –tidak ada kerjaan- penyakit annoying-ku kambuh hehehe. Aku mencoba telpon kak dewi. Sebenarnya tidak ada kepentingan sih (atau mungkin ada? lupa hehe), tapi kak dewi sedang sholat, jadi tidak jadi menelepon.

Aku: *nimbang2 hp sambil mikir* ngapain ya enaknya sekarang?

Trus aku teringat dengan kalender yang aku lihat kemarin di warung nasi goreng, dan aku segera melihat ke HP untuk mengecheck tanggal berapa hari ini..

ah…benar, 23 Februari. Berarti kemarin itu memang tanggal 22 Februari, pikirku.

Masih tidak menyadari sesuatu, lalu aku pergi nonton we got married. Sebenarnya sudah lama sih aku nontonnya, tapi mendadak ingin nonton lagi. Pasangan favoritku di we got married adalah khuntoria. Sebenarnya aku nonton itu karena aku lagi mau makan. Aku orangnya tidak terlalu suka makan, agak malas makan. Jadi, supaya aku mau makan, aku harus menulis cerita tentang makanan atau menonton sesuatu yang ada unsure makanannya hehe , dengan tujuan agar aku ngiler dan akhirnya mau makan hehe. Aku memutuskan nonton Khuntoria, karena di episode ke 30 ke atas itu banyak tentang makanan, jadi yah aku nonton. Eh nggak sengaja aku nonton episode ke berapa gitu (masih awal2), ehehe, itu ceritanya Nickhun kan ultah. Dan Victoria menyiapkan makanan untuk ‘suami’nya itu. Mulai lah Victoria masak2. Dan itu sanggup bikin aku ngilerrr hehehe

Sambil nonton itu, aku ingat Vic pernah nyanyi lagu happy birthday untuk khun. Dan tanpa sadar aku mulai nyanyi sendiri. “Happy birthday to you…saengil chukha hamnida…”

Aku berpikir, betapa sosweetnya kalau aku juga nyanyi untuk seseorang ‘special’ dengan menggunakan 4 bahasa seperti itu. *hhehehe*

Sstt.. keterangan: aku ini orangnya rada childish, and suka hal-hal yang berbau cute, imut, or childish. Pokoknya yang sosweet2 gitu hehe. Jadi jangan heran kalau aku selalu bertingkah childish hehehe

saat nyanyi2 itu lah otakku langsung ngeh pada sesuatu!!

Kok rasanya ada sesuatu di hari ini yang berhubungan dengan happy birthday ya???

Aku terdiam dan berpikir keras… dan TING!!!

Ini kan 23 Februari???!!

Bagai disambar petir, aku langsung terdiam lagi… (entah ekspresiku bagaimana saat itu), aku langsung berdebar2 sendiri.

Ini hari ulang tahunnya!
Why??
Kenapa aku bisa lupa??
Biasanya aku selalu ingat, bahkan sehari sebelumnya. Tapi sekarang, aku tidak ingat sama sekali! Kalau saja aku tidak nonton Khuntoria tadi, mungkin aku tidak akan ingat sampai sekarang!!
Huh. why? kenapa bisa?

Rasanya aku saat itu seperti merasa kecewa pada diriku sendiri. Padahal tanggal lahirnya dia selalu aku jadikan password-ku. Tapi kenapa aku bisa lupa? Harusnya kan aku ingat ya, karena aku selalu membuka FB, twitter, email, blog, dll, dengan password dirinya. harusnya kan aku PASTI ingat.

Aku langsung nelpon dia. Nomornya sih sudah aku delete, karena aku memutuskan untuk….hm, tidak akan menghubunginya lagi kecuali dia yang menghubungiku duluan. Aku tidak mau jadi annoying buat dia, makanya aku mendelete nomornya, (walau sebenarnya itu tidak ada gunanya, karena aku sangat hapal nomornya hehe ^^;; )
Aku menekan2 nomornya, dan … “Nomor yang anda tuju sedang sibuk…blablabla”

Ah..sibuk..

Aku terus mencoba tanpa henti, berkali2… tapi tetap sibuk. Sempat khawatir juga sih kalau dia ternyata sudah ganti nomor misalnya..

Walau begitu aku merasa jantungku berdetak cepat, dan mulai keringat dingin. Why?
Aku bingung sendiri.
Kenapa aku masih merasakan perasaan ini? Kenapa hanya meneleponnya saja aku sudah keringat dingin, nervous, berdebar2, dll? Rasanya seperti disuruh melompat ke jurang… tapi bedanya..ini perasaan bahagia.. bukan perasaan tertekan.

Karena nomornya sibuk, aku senewen. Demi melupakan rasa senewen akhirnya aku ngutak-ngatik laptop (walau tidak jelas melakukan apa.. kalau aku sedang gugup aku memang selalu bertingkah aneh hehe). Sambil mikir, terbersit keinginanku untuk nyanyi lagu happy birthday dengan 4 bahasa untuknya. Trus aku mikir, bahasa apa saja ya kira2 yang bisa aku pakai? Aku cuma tau bahasa korea, Indonesia, dan inggris. Sempat terpikir ingin pakai bahasa mandarin, tapi mendadak aku lupa ucapan selamat ulang tahun versi mandarin itu bagaimana hehehe. Akhirnya aku putuskan pakai bahasa jepang hehe.

Tanpa sadar aku mulai bernyanyi2 sendiri, sambil nyusun2 nada yang tepat agar tidak terdengar aneh.
Dan akhirnya terbentuklah lirik seperti ini :
“Saengil chucka hamnida, happy birthday to you, selamat ulang tahun kakak.. O tnajoubi omedetou..”
*nyanyinya dengan nada lagu selamat ulang tahun*
heheehe

wajahku rasanya memanas saat nyanyi itu. Aku berpikir… apakah aku tidak childish? Kok rasanya seperti cewek kekanakkan begitu?

Aku ingat dia selalu mengatakan bahwa aku childish, hehe. Dan rasanya aku tidak mau disebut lagi seperti itu. Tapi..ya sudah lah.

..tanpa sadar tanganku menekan lagi nomornya..dan..wah…kali ini tersambung!!

Dia langsung angkat!

kya…

Tahu tidak? Rasanya saat itu seperti aku terhempas ke jurang, atau mungkin seperti naik halilintar hehehe, tapi rasanya PLONG begitu.

“Halo..” suara laki-laki terdengar, dan aku semakin deg-degan hehe

“Hehehe..assalamualaikum..”

“Waalaikum salaam..”

“Kakak.. ini Eka..”

“Hah? Siapa?” sepertinya signal kurang baik.

“Eka. Ini Eka.”

“Hah siapa? Eka?”

Tertawa sambil frustasi. “Oh Tuhan..kakak, masa tidak kedengaran? Ini EKA,” sambil berusaha mempertegas pada kata ‘eka’.

“Oh..eka? Eka mana ni?”
Gubrak.

Entah lah…rasanya waktu itu aku seperti…kecewa..senewen..tapi juga nervous. Sempat mikir, ah kenapa dia tidak langsung mengenali aku? Apa dia sudah lupa padaku? Atau dia memang sudah tidak ingat sama sekali? Berarti aku sama sekali tidak berarti apa-apa?

Yah..aku memang orangnya suka negative thinking. Jadi jangan heran dulu hubungan kami suka ada salah paham cuma gara-gara aku yang sering negative thinking padanya. Dia saja pernah bilang kalau aku orangnya terlalu cepat menyimpulkan sesuatu dengan sendirinya (maksudnya menyimpulkan sendiri dengan pemahaman sendiri, tanpa mempertimbangkan dari sudut pandang lain) hehehehe

Karena itu aku berusaha positive thinking kemarin.. Bisa saja dia memang punya banyak teman bernama Eka, makanya bingung hehe. Lagian sudah begitu lama tidak ketemu, mungkin dia tidak mengenali suaraku..

“Ini Eka,” dengan nada gemas dan gregetan.

“Hah…eka mana? Eka mara? Eka jambi? …” diam sejenak dan aku sedang cemberut karena dia belum juga menebak dengan tepat.

“atau eka Tarakan?” tanyanya lagi.

ahh…akhirnya!

Tapi aku tidak mau mengaku. Lagian kenapa harus eka Tarakan? Apa dia tidak bisa menyebutkan nama lengkapku?? Ah..tentu saja. Dia pasti tidak ingat nama lengkapku, huh.

“Eka mana yooo?” dengan nada menggoda.

“Hm..eka mana sih?”

Mulut cemberut. “Ihhh…kakak nih! Masa nggak tau?? Iya! Ini eka Tarakan…”

“Oh hehe,” nada sumringah. “Tumben nelpon, Ka. Ada apa?”

sebenarnya dia berbicara cukup panjang, tapi aku tidak ingat kata2nya sebagian, tidak terdengar karena ada gangguan sepertinya. yang aku ingat/dengar cuma kalimat di atas.

 Aku tersenyum dan bertanya dengan nada jail/menggoda. “Hm..hari ini tanggal berapa yaaa?”

Dia langsung terkekeh, sepertinya sudah menangkap/mengerti maksudku. Dia balas berkata dengan nada jail. “Hmm…tanggal berapa ya hari ini?? Nggak tau tuh… Hari ini tanggal berapa ya, Ka?”

Aku tertawa geli dan langsung berkata, “Selamat ulang tahun, kakak…”
*untuk kak dewi (kalau baca): eka ngomongnya itu dengan nada seperti kalau eka nelpon kakak dan bilang ‘dadaah, kakak..’* hehe

Dia terkekeh, lalu tertawa. “…” *aduh aku tidak begitu ingat dia ngomong apa, soalnya dia sambil tertawa ngomongnya, dan aku juga tertawa, sama2 tertawa jadi tidak dengar jelas heheh, atau mungkin dengar tapi sekarang tidak ingat hehe*

“Wah…kok bisa tau/ingat?”

“…” hanya senyum2 malu hehe.

“Lihat di facebook ya?”

Manyun.

sejujurnya, aku sama sekali tidak lihat di facebook. Dan rasanya sedikit kecewa sih…kenapa dia harus menyangka aku melihat hari ulang tahunnya di facebook? Berarti dia tidak tahu (atau mungkin tidak meyakini) kalau aku sangat ingat dengan baik tanggal lahirnya?

Dan memang kemarin aku sama seklai tidak lihat di facebook. Aku ingat dengan sendirinya seperti yang aku ceritakan di atas.

“iihh…nggak, kok,” Mulut manyun (dan nada bicaraku rasanya seperti anak yang sedang merajuk hehe :p). “Eka memang tahu.”

“Wahh…” entahlah. Suaranya rasanya seperti nada ‘wahh’ saat melihat sesuatu yang menakjubkan hehe.

Aku mengaku. “Ya memang sih, awalnya eka sama sekali nggak ingat. Tapi untung saja eka segera ingat tadi, hehe. begitu ingat, eka langsung nelpon kakak. Tapi nomor kakak sibuk terus, huh..”

Dia tertawa. “Iya, aku tadi sedang menelpon.”

Saat itu aku langsung seperti ada perasaan negative thinking –again- dan cemburu. Jangan2 sama cewek.. karena nomornya sibuk sangat lama. sekitar mau 1 jam lebih.

“Kok bisa tahu sih tanggal lahirku?”

“Tau, dong,” serasa bangga, hehe.

Dia tertawa. “Mana kadonya nih?”

“….” tidak bisa berkata apa2 selain senyum2 sendiri, malu plus bingung. Sebenarnya saat dia bertanya seperti itu aku langsung terkenang dulu, saat aku memberinya kado di depan kelasnya. Langsung berpikir, apa dia juga teringat masa2 itu? Apa dia ingat?

Jadi aku hanya bisa nyengir. “Hehehe…”

“Mana kadonya? Masa nggak ada kadonya..?” tanyanya lagi dengan nada jail.

“Hehe…”

Dia beralih topik. “Aku kirain tadi Eka siapa.. Kirain Eka jambi atau Eka mara?”

aku manyun. Oke..jadi maksudnya dia punya banyak teman cewek gitu di sana?

“Oh…iya deh…nama eka memang pasaran,” kataku merajuk.

Dia tertawa.

Aku yang penasaran, bertanya, “Eh..itu eka jambi sama eka mara, memang benaran namanya… atau…cuma nama julukan dr kakak?”

Karena dia dulu senang banget memberiku nama julukan. Jadi mungkin saja dia juga memberi nama julukan untuk cewek2 lain itu.

“Hahaha. Bukan. Nama asli mereka.”

Oh? O.o

Aku bengong. Bukannya nggak percaya sih, tapi..kok rasanya aneh ya kalau itu benaran nama mereka? hehehe
“Trus? Kok eka disebutnya eka tarakan? Bukan nama lengkap juga?” cemberut… atau cemburu? hehe

Dia tertawa. “Kan dari tarakan. Tinggalnya di tarakan.”

Manyun. “Tapi sekarang eka nggak tinggal di tarakan. Jadi harusnya bukan eka tarakan, dong! weee..”

“Hahaha. Btw, kamu masih kuliah?”

“Ya masih lah kak…” cemberut. “Kenapa?”

Dia tertawa. “Nggak. Eh, emang kamu ada keluarga di sana?”

“Nggak ada. Kan kakak tau eka keluarganya asli tarakan hehe.”

“Oh..” dia tertawa. “Trus, kamu berani di sana tinggal sendiri?”

“Berani dong!” serasa bangga hehehe.

Dia sepertinya mencibir. “Hmmm…masa sih? Ah..nggak percaayaaaa.”

Cemberut. “Ihh…kok gitu?? berani, kok. Buktinya, eka masih bertahan sampai sekarang..”

Dia terkekeh. “Ngekost sendiri atau…?”

Langsung motong. “Sendiri.”

“Hm…masa??” dengan nada nggak percaya.

Aku nggak tau sih kenapa sedari tadi dia tidak percaya kalau aku bisa sendiri -__-
Mungkin karena aku dulu sangat manja..kekanakkan, jadi terliahtnya tidak mungkin bisa mandiri.

“Iya..benaran. Sendiri. Kakak sendiri?”

“Hm…ngekost. Eh, bukan ngekost sih…tinggal di drom university.”

“Oh di asrama?” sebenarnya aku sudah tahu sih, dulu dia pernah cerita kok. Tapi sepertinya dia lupa kalau pernah cerita. Ya sudah, aku pura2 aja nggak tahu. “Asrama putra? Atau asrama campur?”

Sebenarnya aku juga sudah tau…dia di asrama putra hehe.

Dia tertawa sejenak. “Asrama campur.”

“Huh??” kaget.

Dan kembali terbersit pikiran…wihh..pasti banyak cewek tuh…huh.

Dia tertawa dan meralat. “Nggak kok. Asrama putra. Kalau asrama campur… __” yang ini nggak jelas, karena dia bergumam2 pelan gitu. “..ntar keenakan lagi.”

“Hmm?” melotot. Soalnya yang kedengaran cuma ‘keenakan’nya, kalimat sebelumnya nggak jelas. “Apa kakak bilang tadi?”

“Asrama putra.”

“Bukan. Itu..yang keenakan itu.”

“Oh..” Dia tertawa. “Iya, kalau asrama campur nanti keenakan lagi.”

“Hm? Siapa yang keenakan?” tanyaku dengan nada…seperti mencurigai hehehehe

“Ya mereka.”

“Hah?” bingung. O.o mereka siapa? cewek2nya? Kalau memang begitu..wih kePDan banget nih orang. Atau..teman2 cowoknya?

“Siapa yang keenakan?” tanyaku lagi.

Dia tertawa.. “Ya mereka, haha.”

Masih tidak ngerti.

Dia beralih topik. “Ini nomermu?”

Hm? Langsung mikir, oh iya…ini kan nomor yang baru aku pakai setelah dia pergi. Jadi dia tidak tahu, karena aku juga tidak pernah menghubunginya dengan nomor ini. “Hm, kenapa memangnya?”

“Nggak. cuma nanya aja. Ini nomormu?”

“Hm..iya.. cuma jarang dipake. Kenapa memangnya?”

“nggak. Cuma nanya aja. Hm…  Trus nomor as-mu?”

“Kenapa?”

“Bukannya nomormu As ya? Kalau nggak salah terakhirnya… 702 kan?”

Manyun..

Aku saja sangat ingat dengan jelas nomornya. Tidak lupa satu angka pun. Tapi dia? Hanya tahu nomor belakangnya? Itu pun juga salah, huh.

Tapi disisi lain, aku senang juga hehe. Minimal dia masih ingat kartuku AS :)
dan tahu nomor belakangnya, walau salah sih…tapi tetap minimal dia sedikit banyak ingat.…hm..apa ya namanya? Kalau ada orang bisa memperhatikan nomor telepon kita seperti itu, apa kah itu tidak berarti sedikitnya kita bisa masih dibilang penting? heheheh *GR*

“202, kak,” dengan nada menggerutu atau pura2 sebal.

“Oh iya, 202. Udah nggak dipake?”

“Pake, kok. Cuma karena kebetulan yang AS gak ada pulsa untuk nelpon, jadi eka pake yang ini, ehehehe.”
Dia tertawa lagi. “Oh…dasar. . rr..eh,  SMS aku dong pake nomor AS-mu. Nomornya udah ga aku save.”
 Sempat terbersit seperti ini…what? kenapa?

Untungnya sebelum aura negative menyebar, dia menambahkan, “aku ganti hp.”

Oh…oke lah sedikit bisa diterima alasannya hehe

 Aku sangat ingin menjawab, ‘aku akan SMS kamu kapan aja kamu maaauuuu!!!’

Tapi aku sadar diri, aku harus stay cool, nggak boleh agresif kayak dulu. “Hm..Oke lah. Kapan2…”
dengan nada tenang, padahal jantung kebat-kebit hehe.

Dia tertawa. “Ha..kapan2? Haha.. Kapan2 itu kapan?”

“Malam ini? Besok?” gumamku tanpa sadar –sepertinya efek ingin mengSMSnya sesegera mungkin hehe. Tapi aku segera meralat. “Hm ya kapan2, kalau ada moment yang pas.”

“Kenapa harus tunggu ada moment yang pas?”

Aku terenyuh. Teringat kembali saat2 dulu. Dulu itu bisa dibilang kami SMS-an setiap saat, pokoknya selalu dan selalu. Dan memang kebanyakan aku yang selalu SMS duluan. Biasanya sih SMSku isinya nggak penting hehehe. Dan suatu kali, ketika dia sudah mau lulus, aku nyuruh dia isi diaryku. Isi semua kesan2 tentangku selama ini. Dia menulis banyak. Mulai dari kesan pertama waktu kenal aku, sampai kesan kedua setelah benar2 kenal aku hihihihi.

Salah satunya dia menulis pesan untukku ‘jangan sering2 SMS ya. nomormu memenuhi inboxku setiap hari ;p hehehe’
Dia sih bercanda. Tapi itu membuatku sadar, bahwa bisa jadi aku mengganggunya walau dia tidak bilang. Kalian tahu kan sifat yang aku tulis di note ‘annoyingnya aku’? hehehe.

Ketika kami sudah pisah..aku memutuskan untuk tidak mau kontak2 dia. Aku…aku tidak mau jadi annoying untuknya.
Makanya waktu dia tanya ‘kenapa harus tunggu ada moment yang pas?’

Aku bingung jawabnya. Setelah diam cukup lama akhirnya aku ngaku, “Nanti kakak terganggu lagi kalau eka SMS di moment yang tidak pas.”

Dia tertawa dan terkekeh, tapi tidak menyahut apa2.

Dia beralih topik. “Masih suka acting?”

Aku tertawa. “Hm…sudah nggak pernah lagi hehhehe.”

Dia tertawa lagi.

*habis itu kami terus bercanda, tertawa2. Tapi aku lupa apa aja yang kami bicarakan hehe. Pokoknya banyak deh, mulai dari soal hobiku, hobinya, sampai mengenai kegiatan apa yang sekarang kami lakukan. Yang jelas dia melucuuuu terus tanpa henti*

Dan aku merasa itu bukan seperti dirinya. Dulu…dia yang aku kenal, orang yang cukup cool, berwibawa.. serius…dll. Tapi rasanya nyaman bersamanya.

Sekarang…aku sih tidak tahu dia berubah atau tidak, tapi dari gayanya menelepon..rasanya dia jadi sosok yang senang bercanda..dan senang menjaili aku. Dulu sih dia memang suka menggodaku dan menjailiku..tapi rasanya tidak seperti ini hehehe.

Dulu dia paling hanya menyikut2 lenganku kalau kita duduk berdampingan, sambil mencibir mengejek2ku apa saja. Dulu aku sering diberinya julukan ‘si manis jembatan ancol’ ‘cengeng’, ‘oneng’ ‘oon’  huhuhu T__T
Sekarang ini di telepon, dia bercandanya agak aneh sih hehe.

“Hm..ini benaran kakak nggak sih?” tanyaku dengan nada dibuat2 serius hehe.

Dia tertawa. “Ya iyalah..memangnya siapa lagi.”

“Hm, kok kayak beda ya? Nggak kayak yang eka kenal dulu?”

Dia tertawa dan mulai bercanda2 lagi, menceritakan lelucon aneh.

Aku meringis. “Hehe.. kak, kakak kayaknya belajar di sana jadi rada stress ya ? Sampai seperti ini…”

Dia tertawa. “Iya kali ya? Mungkin aku stress hehehe. Emangnya aku berubah banget ya?”

“Hm..kayaknya sih. Kayak beda dengan yg dulu..”

“Hehehe..dulu aku memangnya gimana? Serius ya? Berwibawa?”

“Iya..begitu..”

Dia hanya tertawa.

Kemudian dia diam, aku diam. Sebenarnya aku lagi gelisah karena bingung mau ngomong apa lagi, hehe *sampai guling2 di tempat tidur*

“Sekarang ada cowoknya nggak?” tanyanya tiba2.

Mendadak aku berhenti guling2 saat mendengar itu. Seperti apa ya… rasanya seperti tidak bisa bergerak…

“Hm..kenapa memangnya?” tanyaku pelan.

“nggak. cuma nanya aja.”

“….”

“pasti ada cowoknya nih. Ya kan?” dengan nada menggoda.

“….”

Aku sebenarnya lagi gigit bibir, mikir, jawab ‘iya’ atau ‘tidak’.

“hm… nggak ada..”

Oke.. jangan tanya kenapa aku jawab begitu ..

Entah kenapa aku ingin menjawab seperti itu.

“Ah..masa..?” masih dengan nada menggoda. “pasti sekarang ada cowoknya nih..”

“..nggak ada..kok.. Kenapa memangnya?”

“ccciieeee…. yang lagi puber..”

dititik ini aku bertanya2.. apasih maksudnya? Sudah menanyakan pacar..kemudian mengungkit2 soal puber? Apa hubungannya gitu, kalau sekarang aku sedang pacaran sama seseorang, dengan puber? Apa hubungannya? O.o

“Ihh…gaya amat ngomongnya. Beda setahun aja..” gerutuku.

Di titik ini sebenarnya aku agak senewen. Aku terus mikir, apa maksudnya dia bertanya2 terus masalah itu?
Apa dia kira, aku selamanya hanya akan terpaku pada drinya, tidak melirik cowok lain? *kalau memang dia mikir seperti ini…hm GR amat dia.. kePDan. Tapi..sebenarnya dia benar…tidak salah*

Atau dia sedang mencari tahu, apakah aku sudah melupakannya atau belum, makanya dia sengaja bertanya apakah sekarang aku sedang punya cowok atau tiidak?

Atau dia akan senang kalau sekarang aku sudah benar2 melupakannya dan beralih ke cowok lain?
Hm..entah lah. Aku tidak mengerti kenapa dia bertanya seperti itu -__-“

Dan..sekarang aku sadar, aku menjawab ‘tidak’ karena aku tidak mau dia menganggap aku sedang pacaran dengan seseorang. Entahlah..ada perasaan di hatiku yang menginginkan aku tidak ingin dia menganggapku begitu. Untuk alasan apa? Entah lah..

Dia tertawa mendengar gerutuanku. “Oh…beda setahun ya? Eh, berarti kamu 92 dong?”

Di sini aku tidak tahu apakah dia memang baru sadar aku kelahiran 92 dan hanya beda setahun dengannya, atau dia sedang menjailiku saja?? O.o

Rasanya sih yang kedua. Karena tidak mungkin dia tidak tahu. Kebangetan kalau dia benar2 baru sadar! Grrr *kepala bertanduk*

“Ihh…jadi kakak baru sadar gitu ya?” dengan nada pura2 merajuk/kesal.

Dia terkekeh. “Iya.”

“Huh? Jadi selama ini, kakak mikirnya eka kelahiran tahun berapa??”

Dia tertawa. “Kirain masih SD.”

Oke..di titik ini aku yakin, kalau dia bener2 hanya menjailiku saja.

Manyun. “Ihhh.. Kok gitu sih?”

“Habisnya kayak anak2 sih hehehe. Nggak keliatan dewasa hehehe.”

Manyun. “Kakak, kok hari ini jahat banget sih??”

Karena dia terus2an menjailiku seperti itu.

“Kamu masih seperti dulu nggak?” tanyanya lagi tiba2.

“Hm? Maksudnya?”

“Ya…tinggi, kurus, rambutnya lurus ..”

Aku tertawa, agak malu juga. “Kenapa memangnya?”

“Nggak. cuma nanya aja.”

Aku tertawa. “Kalau kakak sendiri gimana?”

Walau sebenarnya aku sudah tahu jawabannya, hehehe. Dia ini dulu tubuhnya tegap, berwibawa, cakep, tinggi. Tapi dia kalau sedang makan banyak, dia bisa cepat dengan mudah berisi. Tapi juga bisa kembali kurus dengan mudah hhehe. Dan aku tahu dia baru saja habis pulang dari amerika. Dan aku bisa menebak, dia pasti banyak makan di sana… Dari dulu memang nggak berubah, Kalau pergi ke luar kota/ luar negeri, dia selalu mengadakan wisata kuliner dadakan..dan pulang2 badannya jadi berisi hehe.

“Hm…” Dia terkekeh sejenak lallu tertawa, “aku? hahahah.. semakin buntal hehehe.”
aku tertawa juga. apa aku bilang kan? :)

Dia melanjutkan, “apalagi kemarin baru dari amerika. wiihhh..disana banyak makanan enak, jadi aku kerjanya makan terus. Pulang2 jadi buntal hehe,”

 Nah..kan..apa aku bilang, hehehe.

“Tapi yang pastinya sih masih ganteng kayak dulu,” jawabnya seraya terkekeh.

Aku tertawa.

“Hehehe. PD banget ya aku?”

Aku hanya tertawa lalu nanya. “Makan apa kak, di sana?”

sebenarnya aku khawatir dia tidak sengaja makan-makanan yg tidak halal.

“Hm..banyak.”

Dia cerita tentang makanan..tapi aku lupa makanan apa saja yang dia sebut hehe.

Sebenernya aku ingin bertanya soal ‘cewek’. Aku tahu dia di sana ada berdansa dengan cewek bule…entah di acara apa… huh.. tapi kalau aku bertanya, rasanya tidak etis. Lagipula aku tahu cewek itu bukan siapa2nya. Dan lagi ngapain juga aku nanya? Karena cemburu? Sekarang dia bukan siapa2. Dan aku tidak berhak cemburu. Jadi aku tidak bertanya.
Dia diam sejenak, kemudian kembali bicara. “Pasti sekarang kamu sudah berubah ya..”

“Hm? Maksudnya?” Ini aku benar2 bingung.

“Pasti sekarang sudah jadi lebih gaul.. Suka dandan.. Anak kuliahan. Pakaiannya pasti bla-bla-bla (ini aku lupa dia bilang apa), rambutnya pasti sudah dipotong mode, atau mungkin berpirang… sudah tahu dandan.. Banyak cowoknya..”

“Hm??” Aku kembali mikir yang tidak2. Apa dia ingin aku berubah menjadi sosok genit seperti itu? Atau, dia tidak ingin aku berubah seperti itu?

Sempat mikir, jangan2 dia ingin aku jadi seperti itu. Itu berarti dia tidak suka dengan sosokku yang dulu?
Manyun. “Kenapa memangnya? Eka dulu jelek ya?”

“Loh..kok ngomongnya gitu?”

“Habis kakak kok nanyanya gitu? Memangnya kalau eka masih kayak eka yang dulu, kenapa? Jelek ya?”

“Nggak. Nggak jelek, kok.”

“Oh…” Diam. Lalu mengaku. “Eka masih seperti eka yang dulu, Nggak ada yang berubah…. hehe. Culun ya?”

“Hm, nggak. Hm, tapi pasti banyak cowoknya? ya kan?”

“Hm…” sebenarnya aku bingung, kenapa pembicaraan tentang ini lagi?

“Nggak,” jawabku.

“Pasti ada cowoknya nih sekarang.”

“..nggak ada.”

“Aaah…bohong. Pasti sekarang lagi ada cowoknya..”

Akhirnya aku agak senewen juga. “Memangnya kenapa? Kok kakak bisa bilang gitu? Tau darimana kalau eka sekarang lagi pacaran?”

“Hm…tau dari suaranya, gaya bicaranya… frekuensi suaranya.. bla-bla..”

Hah? O.o
dititik ini aku semakin bingung, apa sih maksudnya? Apakah aku berubah? Mungkin gaya bicaraku? atau apa? hh…entah lah.

“Nggak ada, kok,” jawabku lagi.

“Ahh…bohong..” katanya dengan nada menggoda.

Aku makin senewen. Sebenarnya dia kenapa sih harus bertanya hal itu, dan diulang2? Apa aku harus menjawab ‘iya’ dia baru puas? Huh? Apa dia senang kalau aku punya cowok?

Akhirnya aku mencoba memutar balikkan, -saking tidak tahu mau jawab apa lagi, “Kakak sendiri? Pasti sekarang ada pacarnya kan?”

“Hm?” sepertinya dia agak kaget, karena suaranya heran gitu.

“Kakak sekarang ada pacar?” tanyaku, mengulang.

“Hm..nggak ada,” jawabnya, lalu terkekeh. “Lagi jomblo. Hehe. Lagi nyari nih. Nanti rencananya aku mau ngadain konferensi pers nih, buka pendaftaran, hehe,” jawabnya bercanda.

Entah apa yang aku pikirkan, aku berkata, “Kalau gitu eka boleh daftar nggak?”

 “Hah?” Dia tertawa. “Maksudnya? Kamu mau mendaftar?”

“Iya.”

Dia terkekeh. “Wah untuk sementara ini pendaftaran hanya dibuka untuk daerah jabotabek. Hehehe.”

“Oh…baiklah..”

*habis itu cerita2 lain lagi, kadang ketawa ketiwi, kadang aku tanpa sengaja curhat2 hehe*

Tiba2 dia nanya. “Oh ya.. mau dong baca ceritamu lagi. Sudah lama nggak baca.”

Aku tertawa malu. “cerita apa? Eka sudah nggak pernah buat cerita lagi…” dustaku.

Oke…aku berbohong. Maaf ya kakak ..

“Kirim dong ceritamu…ke emailku. Aku kangen.”

Dulu dia memang sering baca ceritaku, dan kadang selalu jadi orang yang aku cerewetin atau aku paksa untuk membaca ceritaku hehehe

“Ah..nggak mau ah…” jawab dengan malu. “Eka sudah nggak pernah nulis lagi..”

“Masa sih? Bohong ah..”

Iya kak. Memang bohong. Tapi mau bagaimana? sekarang yg saya tulis itu pangeran tomboy,…fs: after married.. sl: honeymoon.. Eh, tapi gila saja kalau aku kasih dia baca itu??? -__-“ mau taruh dimana mukaku???

“Hm…ya sudah, kirim cerita yg dulu2 aja.. aku kangen mau baca lagi.. Ya? Ya?”

*maksudnya yg dulu pernah dia baca2*

“Hmm….nggak mau ah..” soalnya aku malu,.. cerita yang dia maksud ini salah satunya sakura lover.. dan menurutku cerita itu jeleeeekkk banget. Rasanya kok malu ya kalau dia harus baca ulang? Hm.

“Hmm…kenapa malu?”

“Soalnya ceritanya jelek2.”

“Kenapa harus malu? Bukan kah cerita2 mu itu sudah disebar…dan banyak yg koment?”

“Hah? disebar dimana?” Aku tahu sih maksudnya di facebook…tapi kok dia bisa tahu?

“Itu di note facebook.”

“Ihh kok kakak tau??” surprised.

“Dulu aku sering liat. tapi sekarang aku nggak pernah buka facebook. setiap mau baca notemu suka nggak sempat.”

“Oh…” aku menghela napas lega. Untung saaajjaaa aku sudah protected note-ku hehe. jadi memang yang bisa baca hanya orang2 tertentu saja.

Tapi ada sih yang aku nggak protected. waktu itu SL Honeymoon. Karena lupa.  Tapi aku biarin saja .

“Kok nggak pernah tag aku lagi sih?”

Dulu sih awal2 aku memang sering tag dia. Tapi sejak pisah nggak pernah aku tag lagi.

“Hmm…” meringis. heheh. Aku mau jawab, ‘mana mungkinn aku tag cerita2 itu’ -__-“

“Soalnya jelek2 sih,” jawabku.

“Ah…nggak ah..”

“Iya…cerita eka jelek2. Ceritanya kayak teenlit2 gitu…kekanak2an…pokoknya ceritanya abg2 gitu..” dustaku. Hahahaha.

Maksud hati sih supaya dia tidak tertarik.

“Oh nggak apa2. aku suka kok. Justru itu kenapa aku suka baca ceritamu. Karena abg2 gitu. Lucu. Polos.”

Oh..kakak…seandainya kamu tahu eka sudah tidak sepolos dulu… -__-“, kamu akan bilang apa ya… huhu

“Hm..nggak mau ah…aneh…”

Dia seperti mendapat ilham, sehingga akhirnya menjawab tenang. “Oh ya sudah. Nggak apa2. Aku bisa baca di note2mu kok.”

What?!???

Aku hampir keselek.

Seingatku….waktu SL-honeymoon itu, tidak aku protected deh. Protect sih…cuma aku protectnya nggak semua. facebooknya dia masih bisa membaca..karena aku tidak memprotect untuknya. Waktu itu aku mikirnya karena dia tidak mungkin baca. Dia kan sudah tidak peduli padaku.

“Aaaaaa!!! Kakak! Jangan-jangan-jangan!!” Kalau dia baca SL honeymoon, aku mau taruh muka dimana ?? huhuhuh

“Kenapa?”

“Ya sudah..ya sudah. Eka kirim lewat email deh,” menyerah.

Dia tertawa penuh kemenangan. “Oke. ditunggu loh. Malam ini juga!”

“Iyaaa -__-!”

*sempat terjadi perdebatan beberapa kali dan tawar menawar yang cukup ribet hehehe*

habis itu kami sama2 diam. Aku diam..dia diam.. sampai akhirnya dia berkata, “Ya sudah…mending kamu kirim saja sekarang. Aku sudah nggak sabar nih mau baca..”

“Hmm…berarti harus tutup telepon dong?” dengan nada kecewa.

Dia tertawa pelan. “Ya kan bisa…ngirim sambil telponan.”

“Hmm….”

“Ayo cepat. Kok kayaknya susah amat sih? padahal kan gampang…tinggal buka laptop, ketak-ketik, kirim.”

“Huu…nggak asyik ah kalau sambil telpon..” Maksudku ..aku pengen puas2 dulu telponan hehe.

“Ya sudah, tutup aja telponnya.”

Manyun. “Kok gitu sih?? Lagian kan jarang2 eka telpon… Ini mumpung momentnya pas.”

“Hah? Maksudnya?”

“Ya eka bisa nelpon sekarang kan mumpung momentnya pas. kapan lagi coba eka telpon kayak gini? Jarang2 kan?”
Jadi maksudku biarlah puas2 telepon..

“Hm, jadi memangnya kamu cuma mau telponan sama aku setahun sekali aja, gitu?”

“Hmm…” gigit bibir. “Bukan gitu sih maksudnya..”

Aku diam…karena memang tidak tahu mau berkata apa lagi. Tidak mungkin aku mengaku kalau aku akan sangat senang kalau bisa telponan setiap saat dengannya ..

Akhirnya aku mencari topik lain. Dan mendadak teringat dengan nyanyian. “Aaaah…iya..eka lupa. Padahal tadi kan rencananya mau nyanyi..” gumamku dengan nada menggerutu.

“Hah? Nyanyi?” sepertinya dia bingung.

“Iya..tadi rencananya eka mau nyanyi. Tapi lupa… Hm, ya sudah lah,” Pasrah…dan sebenarnya maluu juga hehe.

Dia seperti mendapat ilham lagi, langsung semangat bilang, “Iya bener! Ayo nyanyi.. kan kamu nggak kasih aku kado. Jadi sebagai gantinya kamu harus nyanyi!”

Hayaaahh..ini sih namanya senjata makan tuan -__-“
Aku paling nggak bisa nyanyi..apalagi lagu Indonesia.

“Nggak bisa..” malu-malu.

“Ah…ayo dongg…” membujuk. “Ayo dong..anggap aja kado. Ayo..nyanyi.. Harus nyanyi.”

Sempat terpikir untuk nyanyi lagu selamat ulang tahun, tapi keburu di sela sama dia. “tapi nggak boleh lagu happy birthday,” katanya cepat, seperti tahu apa yang aku pikirkan.

“Hm..nggak bisa kak…eka nggak bisa nyanyi..”
*terjadi perdebatan lagi, dan dia terus membujuk*

Akhirnya aku menyerah. “Memangnya mau request apa?”

“Aku nggak mau request apa2. Terserah kamu saja. Ayo, ayo..”

*aku kembali menolak2 dan dia terus membujuk*

“Nggak bisa kak. Eka nggak tau nyanyi. Apalagi lagu Indonesia..”

“ya udah, lagu inggris saja.”

“Hahahaha…kan kakak tau eka nggak pinter nyanyi bahasa inggris.”

“Hm..korea deh..korea..”

“Hihihihihi…nggak tauuuuu.”

Ayo dong nyanyi. Nyanyi. Indonesia deh. Aku mau request lagu Indonesia. Aku kan cinta Indonesia hehe.”

“Nggak tau..eka nggak tau lagu Indonesia.”

Wajahku memanas tiba2.
sebenarnya sedari tadi aku ingin menyanyikan sebuah lagu..yang bisa dibilang dulu lagu aku dan dia. Tapi kok malu ya? Aku nggak berani hehe… *meringis*

“Ya sudah lagu korea saja.” katanya.

Hmm…aku mikir, dan memutuskan mulai menyanyi, “Saengil chucka hamnida, happy birthday to you, selamat ulang tahunkakak.. O tanjoubi omedetou..”

Di bagian akhir aku mulai tertawa malu dan tutup muka pakai bantal . Hahaha..padahal dia kan nggak liat ya…tapi kok aku tetap saja malu.

“Uwaaa… 4 bahasa!” serunya seperti …hm..apa ya? masa sih kagum? hehe. Atau senang? atau apa? Entahlah
Terus dia bertepuk tangan. Membuatku jadi tertawa malu.

“Itu..suaramu bagus, kok. Lembut,” katanya.

wajahku memanas lagi, dan aku segera beralih topik. “Kakak tau nggak tadi bahasa apa saja?”

Dia menjawab nakal. “tau. Bahasa Indonesia. Bahasa Prancis. Bahasa jerman..”

“Aaahh…” manyun. “seriussss..”

“Hehehe. bahasa sunda, bahasa jawa, bahasa tarakan..”

Manyun. “Ihh..kakak nih.”

“Eh, aku punya loh teman dari korea. waktu itu dia ada datang ke Jakarta. Dia orang korea asli.”

Surpraise. “Oh ya??”

“Iya. Aku bisa beberapa bahasa korea.”

“Oh ya??” surpraise lagi. “Coba?” pancingku.

Sepertinya dia kira aku tidak tahu apa2 tentang bahasa korea, jadi dia sok mengajariku hehe.

 “Iya…aku tahu kalau di sana tuh kalau menyapa bilang, ‘annyeong’.” jelasnya.

Aku tertawa. “Hahah iya. Tapi itu nggak formalnya, kak. Kalau yang formalnya, harus pake ‘anyyeong haseyo..’.”

“Iya. Trus kalau bilang terima kasih..apa itu…” dia mikir..

Aku langsung motong. “Kamsa hamnida..”

“Nah iya. Kamsa hamnida.”

“Bisa juga gomawo-yo.. hehe.”

“Iya.. trus apa lagi itu? Temanku itu selalu bilang opah-opah… kayak gitu.”

Aku awalnya bingung, tapi akhirnya ngeh…dan tertawa. “Oh, maksud nya ‘oppa’ ‘oppa’.”

“Nah iya itu.. ” Dia tersadar. “loh, kok jadi malah kamu yang lebih tau?”

Aku tertawa saja. “Hahaha. Dia bilang ke gitu sama siapa? Sama kakak?”

Iya. Dia kalau manggil aku pasti bilang ‘oppa’ ‘oppa’.”

Terbersit rasa iri dan cemburuku lagi…huhu..
Habisnya, bagaimana ya… kalau aku nonton di drama2 itu..kan rasanya kalau cewek manggil cowok ‘oppa’…rasanya bagaimana gitu, Kesannya kayak mesra.. habisnya imut2 gitu logatnya…
Hii…membayangkan ada cewek manggil dia oppa aku jadi rada senewen hehe.
Padahal dari dulu aku pengen banget manggil ‘oppa’ tapi nggak pernah kesampean.

“Oh..” gumamku pelan.

“Memangnya oppa itu apa sih?”

Gubrak. Hahaha.

“Oppa itu panggilang untuk kakak laki-laki. Misalnya kayak eka ke kakak, kalau di korea manggilnya ‘oppa’. Pokoknya itu panggilan cewek untuk cowok yang usianya lebih tua.”

“Ohh…begituuu..”

Entah apa yang aku pikirkan lagi, aku ngomong dengan nada merajuk. “Eka irii…”

“Hm?” Dia kayak bingung.

“Eka juga mau manggil ‘oppa’.”

Hehehe..memang sih dari dulu aku pengen banget gitu kalau dengar di drama2 korea ada yang manggil ‘oppa’..kesannya mesra dan imut2 gitu. Heheh. Jadinya, aku juga pengen..tapi bingung…siapa yang bisa aku panggil oppa? Kalau orang Indonesia kan pasti nggak ngerti dengan panggilan itu..yang ada ntar mirip sebutan untuk kakek2 lagi ehhehe.

“Hm?” Dia kaget. “Maksudnya? Kamu pengen manggil aku ‘oppa’?”

“Hm iya…” malu2 hehe.

“Hahaha. Emangnya aku kakekmu???” guraunya.

Aku tertawa juga. “Tapi eka pengen. Kedengarannya imut kan? Oppa… hehe. Coa deh kakak dengar kalau cewek2 korea ngomong gini ‘oppa, annyeong..’. Imut kan? Manis gitu..”

“Hm.., iya, imut.”

“Nah iya kan? Makanya eka pengen banget manggil ‘Oppa’ hehehe.”

Trus aku manggil2 dia oppa, dan dia berkali2 menolak panggilan itu karena kurang suka, terdengar seperti kakek2 hhehehe.

Dan begitulah,.pembicaraan trus melenceng kemana2 sampai akhirnya dia bilang, “Kapan nih di kirimnya??”
Karena kesal dia menginterupsi seperti itu di tengah2 pembicaraan, akhirnya aku bilang, “Wah kayaknya sudah mulai bosan nih, ya sudah deh… assalamualaikum..” kataku.

Trus aku mulai kembali ke laptop hehe.

Dan aku SMS dia pakai nomor AS, aku bilang gini,

“Saengil chucka hamnida, happy birthday to you, selamat ulang tahu, Oppa.. O tnajoubi omedetou.. hehehehe”

Dia jawab dengan cepat, “Aku masih save no-mu ternyata! Thanks yaaaa, ditunggu emailnya,”

haaa… berakhir lagi  deh..




THE END

Kamis, 23 Februari 2012

Cowok aneh lagi!

Diposting oleh Eka Suzanna di 23.31 0 komentar

ada yg ingat ga sih ceritaku waktu dulu bulan2 lalu?

aku pernah ketemu cowok waktu tengah malam pulang dr rumah teman. karena rumah temen itu dekat dengan kos ku ya udah aku jalan kaki

eh tau2 ada motor menghampiri aku, trus dia buka helm, dan dia cowok.

"Mau dianterin nggak?"

Hiiii....bagaimana aku nggak takut? kenal nggak. Tau orangnya juga baru kali itu ketemu.!! Aku langsung jalan lagi sambil bilang, "nggak!"

eh..dia malah ngintilin aku pake motornya sambil sesekali nanya lagi, "ayo..dianterin aja. saya anterin pulang ya?"

Tetap jalan, dengan langkah lebih cepat. "Ng..nggak usah. dekat kok .."

"Nggak apa-apa. anterin ya?"

"Nggak usah..dekat, kok.."

aku udah agak dag-dig-dug. aduh! sumpah aku takut banget dah! ini memang bukan yg pertama kali sih.. ini uidah yg ke 4 kali aku ketemu orang ga jelas di jalan dan mau nawarin pulang segala!

pemikiranku yg paling ekstrim adlh, kalo2 tiba2 dia nodong pake pisau!! gawat kan?? >

aku tuh orangnya agak parnoan sama cowok2 yg aku temui di jalan. dalam bayangan2 aku tuh udah yang kalau aku ikut, jangan2 aku dibawa kemana gitu..

atau yg lebih mengerikan muingkin diculik atau apa gitu -__-"

aku trus aja jalan...akhirnya dia sepertinya nyerah dan motornya melaju meninggalkanku. Di situ aku segera tarik napas lega dan kembali jalan dengan tenang..

tapiiiiii.... baru saja beberapa meter jalan... ehhhh dia balik lagi nyamperin T__T

aduh kembali deg2an...takut...jalan makin cepet!!

nah dia trus nanya2, "mau dianterin nggak??"

"Nggak.." dengan muka udah mewek2. "aduhh kenapa sih sebenarnya (ganggu2 saya)?? sy bisa pulang sendiri. Dekaty lagi tuhhh...!"

akhirnya dia pergi...dan aku jalan cepat2 karena takut ntar dy balik lagi.

begitu masuk gang rumah aku...aku segera belok dan jalan cepet2.

ehhh kok kayaknya ada suara motor dari kejauhan??

feeling aku udah ga enak nih. Aku jalan makin cepat.... dan tralalalalala

dia nonngol lagi dengan motornya!!

bener kan...dia lagi, dia lagi! ugh!

Dy: sy antar ya..

Aku: aduuhhh... *sudah memelas dan merengek* rumah sy udah dekatt.. ga perluu

Dy: *berhentikan motor dan mengulurkan tangan* sebenarnya sy cuma mau ngajak kenalan... namamu siapa?

Aku *makin takut dan buru2 ambil langhkah seribu*

Dy: *ngejar lagi dengan motor*...eh..eh..kenalan dulu, kah... *nada suaranya sih nggak kayak orang jahat, suaranya biasa2 aja..tapi tetap aja akui takut!*

Aku: nggak ah... *sambil jalan*

Dy: rumahmu dimana? *sambil ngintilin dengan motornya*

Aku: udah dekat pokoknya...

Dy: eh...kenalan dulu dong...

Aku: *makin jalan cepat, udah gemetaran*

Pokoknya sepanjang perjalanan begitu terusss!!! Dy ngintilin aku pakai motor huhuhu...dan aku jelas makin takut dan makin cepat jalan.

akhirnya aku sampai rumah, tapi aku memutuskan lewat pintu belakang. soalnya aku mikir, kalau dia tau rumahku, pasti besok2 "mungkin saja" dia bakal datang ke rumah. Jadi aku lewat pintu belakang. Kalo lewat pintu belakang kan dy ga tau kalo rumahku sebenarnya tepat di depan hidungnya!

akhirnya aku lari masuk rumah. Huffh legaaa

samar2 aku dengar suara motornya menjauh pergi.

besok2nya, aku sama sekali ga keluar rumah selama 3 hari!

soalnya aku takut dy berkeliaran di depan rumahku...karena dia kan tau rumahku..cuma ga tau rumah yang betul dimana..

sebenernya waktu itu aku takutt banget! aku sampai di rumah tuh masih gemeteran (emang aku parnoan sama orang2 kyak gitu entah kenapa). Tapi aku juga mikir, kalo dy bermaksud nyopet atau apa lah yg buruk2..kok sepanjang perjalanan itu dy nggak ngelakuin apa2 selain nanya2 rumah dan ngajak kenalan..?

sedikit sih aku percaya dia mungkin nggak bermaksud buruk...tapi tetep aku takut! siapa sih yg ga takut, tengah malam...tiba2 ada cowok yg ga dikenal langsung main mau antar dan ngajak kenalan??? mana pake acara ngotot lagii..bayangin aku diintilin di sepanjang perjalanan pulang! dan itu jalannya cukup lama loh... dy punya waktu kalo seandainya memang mau nodong2 aku..karena jalanan sumpah SEPI waktu itu ga ada siapa2.

lama2 aku lupa dengan orang itu krena nggak pernah ketemu lagi. sampai beberapa bulan kemudian.... tepatnya KEMARIN!

aku keluar rumah hendak beli pisang goreng. kemarin tu aku perginya jam setengah 8..karena warungnya nggak terlalu jauh dr rumah jadi aku jalan kaki saja dengan pakai baju tidur hehehe

pas aku perjalanan pulang, ehhh.... ada yg tiba2 nyamperin aku dengan motor dan langsung nawarin, "ayo..aku antar pulang.."

aku: *sambil jalan ngomong dalem hati, ha? siapa sih ini? tiba2 ga jelas ngajakin pulang!*

aku sempat pikir mungkin itu kenalanku, jadi aku sempat amatin wajahnya! cowok! tapi aku ga kenal. aku langsung jalan buru2.

aku: "nggak usah. udah dekat, kok."

yang kali ini cowoknya nggak ngotot...begitu aku tolak..dy langsung ninggalin aku, melaju pergi.

aku kembali jalan dengan tenang... tapi entah kenapa aku ada feeling ga enak..

dan begitu aku belok ke gang...VOILAA! dy sudah ada di sana dengan indahnya bersama motornya! dugaanku bener kan..dy nyegat aku di gang. saat itu aku langsung mikir 'kok dy tau sih aku tinggal di sini'?

tapi aku pasang tampang cuek dan santai (padahal jantung kebat kebit) dan jalan melewati dia tanpa nengok2.

eh dy ngejar pake motor dan langsung ngulurin tangan..

dy: boleh kenalan nggak?

Kok kayaknya adegan kayak gini pernah terjadi ya?? pikirku..

ahhh! jangan2 dy yg waktu itu???

aku langsung ingat, tapi tetap cuek.

Karena dy ngoto ngajak kenalan, aku pun nanya: "siapa ya? memang kita pernah ketemu?"

Dy: *kecewa*. masa lupa sih? kita pernah ketemu di counter..

aku kira dia bakal jawab, kita pernah ketemu waktu itu di jalan!

lha ini..kok jawabnya di counter?? rasanya aku ga pernah ketemu dy di counter. setau aku...ketemu nya ya di jalan waktu itu.

aku: masa sih?? di counter mana?? nggak pernah ahh..

dy: *tampang frustasi menjelaskan* pernahh di counter beberapa bulan yang lalu. masa kamu nggak liat sy? trus juga kita pernah waktu itu ketemu di jalan tengah malam *sambil nunjuk jalanan tempat pertama akli dy nyegat aku*.

aku: *berlagak bego sambil mandang langit* Hah? masa sih? kapan? tengah malam? dimana?

dy: *semakin frustasi wajahnya* masa nggak ingat sama sekali? waktu itu kita ketemuu...bla-bla-bla *cerita*

aku: *masih berlagak bodoh*...ah masa? aku nggak ingat..udah ah *langsung jalan buru2 karena takut*

dy: *ngejer pake motor* saya cuma mau kenalan...waktu itu sy liat kamu di counter..

aku: "nggak ah...kapan memangnya? nggak ingat.."

dy: " masa kamu lupa sama sy...waktu itu ketemu di jalan.."

*cerita panjang lebar lagi dengan nada frustasi*

akhirnya aku memutuskan untuk ingat,

aku: ohhh yg ituuu! *manggut2 berlagak baru ingat*. Jadi kamu toh? kenapa sih kamu??" *dengana nada agak jengkel sekaligus merengek*

dy: cuma mau kenalan.. *ngulurin tangan*

aku: nggak ah... *jalan lagi*

dy: "kenapa sombong sekali? jangan sombong dungg..."

aku: "bukannya sombong...tapi.. " *melanjutkan dalam hati, "takut.."*

tapi aku nggak bilang lanjutannya karena ga mau dia tau kalo aku takut. ntar dy malah makin aneh2 *mungkin lohh*

trus aku jalan cepat lagi...dy ga ngejar. motornya mogok.

karena tau motornya mogok, aku pun ambil kesempatan dengan jalan cepat2...trus begitu di rumah aku langsung ngibrit masuk.

hiiii!!!!!!

T__Tteman2, sebenarnya itu orang kenapa sih?? kok begitu terus? aku skrang jadi takut kalau mau keluar rumah...

cuma ada satu yg bikin aku bingung... kok dia masih ingat aku ya?? aku aja udah lupaa loh awalnya! -__-"

kan kejadian sebelumnya itu beberapa bulan yg lalu. tengah malam pula. makanya aku udah lupa2 wajahnya.

trus...pertanyaan lagi: kapan sih kita ketemu di counter??? aku kok gak merasa sama sekali ?? -__-

menurut kalian dia ini bermaksud jahat nggak ya??

aku takut nih.... -__-

Hobi nelpon orang!

Diposting oleh Eka Suzanna di 22.50 1 komentar


Yup! Itu adalah hobiku

Hobi buruk kayaknya.

Aku ini tipe yang suka banget nelponin orang2 yang aku anggap bisa aku ajak cerita. Yaa teman gitu.

Nggak selalu sahabat dan teman dekat. Asal aku senang dengan orangnya aku pasti rajin nelponin.

Biasanya'teman cowok' dan teman yg aku suka (walo misalnya ga dekat) yang sering aku "gangguin". Aku sama 'teman cowok'ku aja intensitas penelponan mungkin kalo dihitung2 lebih banyak aku kaliii hehe dan ke teman2 yang lain buat ngobrol ngarol ngidul.

Tapi ternyata kebiasaan kaya gini bikin "gerah" beberapa orang. Gimana ga "gerah", aku nelponin mereka muluk. Apalagi kalo orang tersebut lagi sibuk ngerjain sesuatu, jadi BT deh sama aku. Padahal aku ga bermaksud kaya gitu .


Sumpah! Aku cuma seneng aja dan aku cuma mo nunjukin kalo aku senang kenal dan temenan sama mereka. Itu aja ..
Aku nggak ada niat mengganggu huhuhu.

Kebiasaan ini akan berlangsung lebih sering dan lebih lama kalo aku lagi "insecure" terhadap sesuatu. Wah, bisa2 beberapa jam sekali (bahkan mungkin menit) aku bakal telpon mereka. Kadang aku ga ngeh kalo mereka keganggu. Biasanya aku baru sadarnya kalo nada suara yang ada diseberang bicaranya jadi beda. Yang ada aku jadi kesel kenapa mereka ga suka aku telponin padahal niatku baik. Tapi setelah aku fikirin lagi, hehehe... aku yang salah yaaa


Maaf deh, abis aku ga betah kalo ga nelponin mereka. Aku ngerasa nyaman aja kalo dah bisa cerita2 sama mereka terlebih aku merasa cocok ngbrol dengan mereka). Padahal ga boleh ketergantungan gitu yah. Apalagi kalo lagi ingin curhat, suka banget nelpon cuma bilang "Halo", basa-basi bentar, truss diemmm. Annoying banget ga siiiiy .

Kadang malah aku suka nelpon2 mereka tanpa alasan yang penting dan jelas

Jadinya mungkin mereka yg lagi sibuk bakal bilang dalam hati "jadi nelpon cuma buat ngomongin hal ga penting gini?" huhuhuh

Sebenernya bukan niat aku mengganggu atau apa..

Aku suka begitu cuma iseng aja, pengen cerita2 aja, pengen ngobrol, suka over worried buat hal2 yang ga penting, suka "meledak" kalo nyatain sayang ma kangen. Trus kalo aku lagi sendirian dan ga tau mau ngapa2in....pilihanku untuk ngilangin bosen ya nelpon2in orang...huhuh...Tapi ternyata kalo keseringan bikin orang lain ga nyaman dan bosen.

Huhuhu... gimana yaaa. Padahal aku ga bermaksud se-annoying itu. Maaf yaa


sekarang aku sedang dalam tahap berubah... sudah beberapa minggu ini, mngkin sudah sebulan aku sudah nggak pernah nelpon orang lagi hehehehe


Sabtu, 11 Februari 2012

Ada nggak sih cowok yg mau..?

Diposting oleh Eka Suzanna di 11.23 0 komentar

sama cewek yg nggak punya cita2 apapun..hanya bercita2 menjadi Ibu rumah tangga ..

seperti saya ini?

umurku baru 19 th

dari dulu cita2ku sih ...hm..nggak ada hehehehe. Aku selalu bercita2 ingin menjadi Ibu rumah tangga yg FTM... full time mother..alias ibu rumah tangga seutuhnya yg hanya di rumah mengurus rumah dan keluarga�

aneh ya punya cita-cita kayak gitu?�

Iya..sih....mungkin beberapa orang bilang aku ini aneh...

tapi apa mau dikata memang dari dulu cita2ku adalah begitu kok.

Iya, ada sih cita2 sampingan ingin jadi editor di penerbitan atau menjadi penulis novel karena aku hobi menulis�

Tapi tetap...cita2 UTAMA adlh menjadi Ibu rumah tangga.

Sekarang ini aku sedang kuliah di Farmasi. Hm, sebenarnya itu bukan kemauanku. Itu kemauan ortu.. aku hanya mengikuti kehendak ortu.

Tapi dr lubuk hati terdalam aku sangat ga menikmati kuliah di farmasi. Rasanya tersiksa banget...karena memang aku ga berminat.

Aku ga mau jadi apoteker�

Aku pokoknya mau jadi ibu rumah tangga...mau jadi FTM

apakah cita2 aku itu salah?

Kata mama aku...nggak ada cowok/laki2 jaman sekarang yg mau dengan wanita yg gak berpendidikan (dalam hal ini maksudnya lulusan S1/S2 gitu) dan menjadi wanita karir.

Masa sih???

apa iya sudah nggak ada lagi cowok/laki2 yg mau dengan wanita/cewek seperti saya yg nggak punya cita2 ini?�

Jujur aja...aku sama sekali ga punya cita2 dalam hal pekerjaan. Satu2nya cita2ku hanyalah menjadi ibu rumah tangga, entah kenapa..

Dan ortuku ingin banget aku jadi apoteker.. tapi aku nggak mau�

aku merasa itu bukan bidang yg cocok untukku. Karena memang aku ga suka.

Malah aku berpikir untuk apa aku kuliah, kalau harus masuk jurusan yg ga aku suka ini?

Terlebih aku sama sekali ga punya cita2 mau jadi apoteker atau apapun.

salah kah kalo aku hanya ingin jadi IRT dan FTM?�

Jumat, 10 Februari 2012

SLEBOR!

Diposting oleh Eka Suzanna di 02.41 0 komentar
Sapa bilang sembrono itu selalu buruk?? ;p
hahaha

Kadang-kadang, kalau menurut aku sembrono itu juga ada baiknya hehehe...dalam hal ini adalah..sembrono dalam meletakkan barang-barang XD

Siapa sih tidak kenal Eka? Makhluk paling sembrono di dunia?? *lebay*

Iyaa... dari dulu memang aku terkenal sembrono...selain terkenal miss pikun ;(

Ditambah lagi, sembrono + miss pikun = PARAH!

Miss pikun kan sahabatan sama sembrono hehe

Aku itu ya paling sering meletakkan barang sembarangan, ditambah dengan sifatku yang pelupa jadinya makin jadi deh -__-"

Mau barang bagus kek, jelek kek, suka-suka aja taronya, jadi selalu kececer dimana-mana.

Sering dulu nih pas mau sekolah pagi-pagi nanya "penghapus ku mana ya, Bu?".

Siggghhhh...

Kalau sudah gitu Ibu pasti mulai ngomel-ngome; panjang lebar, "siapa yg sekolah sih??"

Hm...sebenernya kalau dibilang sembrono parah juga nggak ya... Aku termasuk orang yang apik merawat barang loh walaupun suka sembrono.

Jadi, kalau dulu aku dibeliin mainan. Kejadiannya gini..
Aku dibeliin mainan, sampai rumah dimainin hingga bosan, trus melakukan aktifitas yang lain lagi, mainan yang baru beli udah aja ditinggal, udah sibuk dengan mainan yang lain. Tapiii, aku simpan itu mainan. Memang sembrono sih, kadang simpennya asal di atas lemari, kadang di kolong meja, kadang di kolong tempat tidur, tapi aku tetap menjaga mainan itu agar nggak rusak hehe. Paling itu mainan sempat aku lupa, "tadi taroh dimana ya??"

Cari...cari...cari..eh...ada di dekat rak piring :p hahahaha

Walau aku sembrono, aku orangnya kalau main nggak kasar, jadi barang-baranku gak cepat rusak. Jadi untung lah walau sembrono, tapi aku apik merawat barang hehehe

Kalau adekku, orangnya ...hm...sembrono sih..tapi gak separah aku. Cuman ntah kenapa kok ya barang-barangnya gak pernah apik ya??

Misalnya arloji. Padahal dulu dibeliin Ibu bareng-bareng.. Tapi sekarang? Arlojiku masih awet..masih ada.. Dia? Udah RUSAK sejak dua bulan setelah dibelikan! O.o O.o Dan sekarang bangkainya sudah tak terdeteksi dimana.

Kalau udah gitu, Ibu suka ngomel-ngomel.. "Coba liat tuh kakakmu! Barang-barangnya nggak cepat rusak!!" *cieeee XD*

Sering kali adekku protes,

"Beliin aku jam tangan/mainan, Bu! Eka mainannya/jam tangannya lebih banyak dari aku, ada ini ada itu, ada bla..ada..bla...bla..bla~"
"Lha? Ya coba inget-inget, kalau beliin mainan/barang apapun, pernah gak ibu beliinnya gak sama banyaknya?"
"Nggak."
"Nah, mustinya barang kalian kan sama banyakny, dong?"
"Iya sih.."
"Malah mustinya kau mainannya justru lebih banyak daripada kak Eka, karena kau yang paling sering minta dibeliin mainan atau barang-barang. "

Fyi: adekku yang bungsu ini memang paling modis dan paling centil. Kalau ada barang baru yg cantik-cantik pasti minta dibelikan. Beda banget sama aku..hehe. Aku jarang minta dibelikan. Kalau baju lebaran aja aku jarang. Entah kenapa. Aku kalau seandainya gak dibelikan baju lebaran, pasti nggak bakal beli. Paling pake baju yang ada aja hehehe. Trus kalo dikasih uang buat beli baju lebaran, yang ada aku pakai sedikit buat beli buku ;), sisanya ditabung hehehe.
Kalau jam tangan juga...aku nggak pernah minta dibelikan..karena nggak suka sebenarnya. Nggak suka beli aksesoris gituan.. Bagiku jam tangan cukup satu. Tapi ibuku sering belikan...ya udah, jam tanganku jadi banyak hehe

Oke, lanjut...

Trus kata adekku,

"Iya, tapi mainan/jam tangan Eka masih banyak dan bagus-bagus."
"Loh, kan selama ini kau sendiri yang gak bisa jaga dan rawat barang dgn baik. Coba perhatiin kakakmu kalo abis dibeliin barang /mainan, pakenya hati-hati trus disimpen dan dijaga dengan baik, jadinya awet. Padahal kadang barang-barang kakak lebih murah daripada barang-barangmu, tapi barangmu justru lebih cepet ancur daripada barang kakak, kenapa? karena kau makenya suka asal, gak hati-hati."

**speechless**, adekku  gak bisa ngomong. heheh


Hehehe ya begitu lah...

Tapi walau aku awet menjaga barang, tetep aja sering lupa, sering gak nyimpen barang pada tempatnya, atau.. abis pake gak disimpen lagi ke tempat yang seharusnya. Cuma satu aja sih yang aku lakukan...yaitu... NYIMPENNYA di KAMAR. Tapi nyimpennya itu ya gak jelas,

Coba deh masuk ke kamarku...buku-buku berhamburan di lantai, pakaian-pakaian di atas tempat tidur, meja rias berantakan, dll dsb dst.. udah kayak nodame wakakaka

Cemilan-cemilan pun berserakan.

Tapi ya itu.kadang kala ada saatnya slebor itu bikin untung hehehe

Gini... karena sekarang aku tinggal sendiri..tentunya ya kalau perlu uang ya pakai uang sendiri yang diambil dari ATM.

Nah...pernah nih kejadian

1. ATM hilang!!

Iya hilangg. Tapi hilangnya sih gak tau dimana...sampai sekarang juga aku nggak tau. Hilang akibat SLEBOR dan PIKUN hehe. Kayaknya waktu itu  aku lupa meletakkannya dimana.

Akhirnya bikin baru. Tapi bikin baru itu waktu tuh agak lama ya ngurusnya.. kalau gak salah sekitar 3-4 hari atau 4-5 hari *lupa*

Pokoknya selama sekian-seian hari itu, aku udah stress gak ada duit. Untungnya ada sisa-sisa uang, cukuplah hehe

Sampai akhirnya dipakai-pakai terus, sampai gak ada sama sekali!!!

Akhirnya aku ubek-ubek kamar, kali aja ada gitu tuyul yang nyelipin uang dimana kek...hehehe

Ehhh..ternyata ada sodara-sodara!! Aku menemukan uang terselip di salah satu buku aku! hahahaha




hahahah..selamat dah saya hari itu. Itu lah akibat slebor naroh uang sembarangan..

Untung kan?? XD

2. Waktu itu pernah ATM ku tersedot ke dalam mesin, nggak keluar-keluar. Dan ini ngurusnya lebih lama dari sebelumnya hiks...

Haduhhh habis uang waktu itu.

Akhirnya iseng-iseng aku ubek kamar lagi...eh nemu duit dimana-dimana, ada di bawah tempat tidur, dan ada juga di celana yang udah lama gak dipake XD. Trus juga nemu di salah satu tas ku. *tas ku banyak, dan banyak juga yang nggak kepake hehe*

3. Ini kejadian terakhir, terjadi kemarin!!

Iyap! kemarin!

Tepatnya dua hari lalu, duitku tinggal sepuluh ribu!

Nah, seperti biasa sambil beli makan malam aku mau sekalian ambil uang di ATM. ATM yang dekat rumah cuma satu! Yang lainnya jauuuh.

eh...pas sampai tempat ATM, mesinnya udah kagak ada! -__-
Entah kenapa. sepertinya dicabut atau apa gitu.. Pokoknya tuh mesin ATM punah! Ludes gak tau kemana.
Hilang lah satu-satunya tempat ku mengambil uang *halah*

Akhirnya dengan satu-satunya uang 10 ribu itu, aku beli makan malam untuk waktu itu.
Besok rencananya aku mau ambil ATM di tempat yang jauh itu.

Besoknya, tepatnya kemarin, Hujaaaaan...dan aku jadi males jalan. Akhirnya aku pikir, sore aja deh perginya.
Eh..saya ketidurann hehehe. Bangunnya pas banget pas maghrib. Akhirnya gak jadi ambil, dan...makan malam apaan saya? Nggak ada duit -__-

Pakai trik lama, iseng ubek kamar....eh...ketemu uang lagi . Banyak pulaaa! Ada yang di celana *celana mau di laundry,  untung belum di laundry -__-*, plus di belakang TV hahaha



Nah, kadang slebor ada untungnya juga toh?? :D

Jadi, kalau sedang kepepet pengen uang, adaaa aja nemu uang dimana-,ama~ heheheh

Kamis, 09 Februari 2012

SEMBRONO = buruk ??

Diposting oleh Eka Suzanna di 15.12 0 komentar

sapa bilang sembrono itu selalu buruk??

hahaha

kadang2 kalau menurut aku sembrono itu juga ada baiknya hehehe...dalam hal ini adlh..sembrono dlm meletakkan barang2

siapa sih tidak kenal eka? makhluk paling sembrono di dunia?? *lebay*

Iyaa... dari dulu memang aku terkenal sembrono...selain terkenal miss pikun

seperti yang aku pernah bilang kan, kalau aku itu PELUPA dan SEMBRONO.

ditambah lagi sembrono + miss pikun = PARAH!

Miss pikun kan sahabatan sama sembrono hehe

aku itu ya paling sering meletakkan barang sembarangan, ditambah dengan sifatku yg pelupa jadinya makin jadi deh

Mau barang bagus kek, jelek kek, suka-suka aja taronya, jadi selalu kececer dimana-mana.

Sering dulu nih pas mau sekolah pagi-pagi nanya "penghapus ku mana ya, Bu?".

Siggghhhh...

Kalau sudah gitu Ibu pasti mulai ngomel2 panjang lebar, "siapa yg sekolah sih??"

Hm...sebenernya kalo dibilang sembrono parah juga nggak ya... Aku termasuk orang yg apik merawat barang loh walau pun suka sembrono.

Jadi kalo dulu aku dibeliin mainan. Kejadiannya gini

Aku abis dibeliin mainan, sampe rumah dimainin sampe bosan trus dia aktifitas yg lain lagi, mainan yg baru beli udah aja ditinggal, udah sibuk dgn mainan yg lain. Tapiii aku simpan itu mainan. memang sembrono sih, kadang simpennya asal di atas lemari, kadang di kolong meja, kadang di kolong tempat tidur, tapi aku tetap menjaga mainan itu agar nggak rusak hehe. Paling itu mainan sempat aku lupa, "tadi taroh dimana ya??"

cari...cari...cari..eh...ada di dekat rak piring hahahaha

Walau aku sembrono, aku orangnya kalo main nggak kasar, jadi barang2ku ga cepat rusak. Jadi untung lah walau sembrono, tapi aku apik merawat barang hehehe

Kalo adekku, orang nya ...hm...sembrono sih..tapi ga separah aku. Cuman ntah kenapa kok ya barang2nya ga pernah apik ya??

Misalnya arloji. Padahal dulu dibeliin Ibu bareng2.. Tapi sekarang? arlojiku masih awet..masih ada..dia udah RUSAK sejak dua bulan setelah dibelikan!

Kalo udah gitu Ibu suka ngomel2.. "Coba liat tuh kakakmu! barang2nya nggak cepat rusak!!" *cieeee *

Sering kali kali adekku protes.

"Beliin aku jam tangan/mainan donk, kakak mainannya/jam tangannya lebih banyak dari aku, ada ini ada itu, ada bla..ada..bla...bla..bla"

"Hm sekarang coba inget-inget, kalo beliin mainan/barang apapun, pernah gak ibu beliinnya gak sama banyaknya?"

"Nggak."

"Nah, mustinya barang kalian kan sama banyaknya kan?

"Iya sih."

"Malah mustinya kamu mainannya justru lebih banyak daripada kakak, karena kamu kan yg paling sering minta dibeliin mainan atau barang2."

Fyi: adekku yg bungsu ini memang paling modis dan paling centil. kalo ada barang baru yg cantik2 pasti minta dibelikan. Beda banget sama aku..hehe. Aku jarang mnita dibelikan. Kalau baju lebaran aja aku jarang. entah kenapa. aku kalo seandainya ga dibelikan baju lebaran, pasti nggak bakal beli. Paling pake baju yg ada aja hehehe. Trus kalo dikasih uang buat beli baju lebaran, yang ada aku pakai sedikit buat beli buku , sisanya ditabung hehehe.

kalo jam tangan juga...aku nggak pernah minta dibelikan..karena nggak suka yg aneh2. bagiku jam tangan cukup satu. Tapi ibuku sering belikan...ya udah, jam tanganku jadi banyak hehe

oke lanjut...

trus kata adekku,

"Iya, tapi mainan/jam tangan kakak masih banyak dan bagus-bagus."

"Loh, kan selama ini kamu sendiri yg gak bisa menjaga dan merawat barang dgn baik. Coba perhatiin kakakmu kalo abis dibeliin barang /mainan, pakenya hati-hati trus disimpen dan dijaga dgn baik, jadinya awet. Padahal kadang barang2 kakak lebih murah daripada barang2mu, tapi barang2 mu justru lebih cepet ancur daripada barang2 kakak, kenapa? karena kamu makenya suka asal, gak hati-hati."

**speechless**, adekku gak bisa ngomong. heheh

hehehe ya begitu lah...

Tapi walo aku awet menjaga barang tetep aja sering lupa, sering gak nyimpen barang pada tempatnya, ato abis pake gak disimpen lagi ke tempat yg seharusnya. Cuma satu aja sih yang aku lakukan..yaitu NYIMPENNYA di KAMAR. Tapi nyimpennya itu ya ga jelas,

coba deh masuk ke kamarku...buku2 berhamburan di lantai, pakaian2 di atas tempat tidur, meja rias berantakan, dll dsb dst.. udah kayak nodame wakakaka

cemilan2 pun berserakan

Tapi ya itu.kadang kala ada saatnya slebor itu bikin untung hehehe

Gini... karena sekarang aku tinggal sendiri..tentunya ya kalau perlu uang ya pake uang sendiri yg diambil dr ATM.

Nah...pernah nih kejadian

1. ATM hilang!!

Iya hilangg. Tapi hilangnya sih ga tau dimana...sampe sekarang juga aku nggak tau. Hilang akibat SLEBOR dan PIKUN hehe. Kayaknya waktu itu aku lupa meletakkannya dimana.

akhirnya bikin baru. Tapi bikin baru itu waktu tuh agak lama ya ngurusnya..kalo ga salah sekitar 3-4 hari atau 4-5 hari *lupa*

pokoknya selama sekian2 hari itu aku udah stress ga ada duit. Untungnya ada sisa2 uang, cukuplah hehe

sampai akhirnya dipakai2 terus, sampai ga ada sama sekali!!!

akhirnya aku ubek2 kamar, kali aja ada gitu tuyul yang nyelipin uang dimana kek...hehehe

ehhh..ternyata ada sodara-sodara!! aku menemukan uang terselip di salah satu buku aku! hahahaha

hahahah..selamat dah saya hari itu. Itu lah akibat slebor naroh uang sembarangan

untung kan?? XD

2. Waktu itu pernah ATM ku tersedot ke dalam mesin ggak keluar2. Dan ini ngurusnya lebih lama dari sebelumnya hiks...

Haduhhh habis uang waktu itu.

akhirnya iseng2 aku ubek2 kamar lagi...eh nemu duit dimana2, ada di bawah tempat tidur, dan ada juga di celana yang udah lama ga dipake XD. Trus juga nemu di salah satu tas ku. *tas ku banyak, dan banyak juga yg nggak kepake hehe*

3. Ini kejadian terakhir, terjadi kemarin!!

Iyap! kemarin!

tepatnya dua hari lalu, duitku tinggal sepuluh ribu!

Nah, seperti biasa sambil beli makan malam aku mau sekalian ambil uang di ATM. ATM yang dekat rumah cuma satu! yang lainnya jauuuh.

eh...pas sampai tempat ATM, mesinnya udah kagak ada!

entah kenapa. sepertinya dicabut atau apa gitu..pokoknya tuh mesin ATM punah! Ludes ga tau kemana.

Hilang lah satu2nya tempat ku mengambil uang *halah*

akhirnya dengan satu2nya uang 10 ribu itu aku beli makan malam untuk waktu itu.

Besok rencananya aku mau ambil ATM di tempat yg jauh itu.

Besoknya, tepatnya kemarin, Hujaaaaan...dan aku jadi males jalan. akhirnya aku pikir, sore aja deh perginya.

Eh..saya ketidurann hehehe. bangunnya pas banget pas maghrib. akhirnya ga jadi ambil, dan...makan malam apaan saya? nggak ada duit

pake trik lama, iseng ubek2 kamar....eh...ketemu uang lagi . banyak lagiii! ada yang di celana *celana mau di laundry. untung belum di laundry *, plus di belakang TV hahaha

Nah, kadang slebor2 ada untungnya juga toh??

jadi kala sedang kepepet pengen uang, adaaa aja nemu uang dimana2 heheheh

Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor