Senin, 27 Februari 2012

Panggung Sandiwara?

Diposting oleh Eka Suzanna di 04.51
"Pemain teater itu biasanya orangnya rata-rata munafik."

well, apakah itu benar?

Entah lah.

Ketika kemarin seseorang berkata seperti itu padaku, aku cuma senyum-senyum saja. Habisnya bingung, entah apa yang dia bilang itu benar atau tidak. Aku ingin membantah... tapi ketika aku membantah, dia berkata lagi. "Ya iya kan, munafik. Mereka tuh bermuka dua. Kadang mereka bisa berubah-rubah menjadi orang lain, bukan dirinya. Membohongi banyak orang. Bla-bla-bla.."

Intinya sih, maksudnya dia itu..pemain teater itu mungkin sering bermuka dua (karena kan jago berperan), kadang walau hatinya berkata  lain, prilaku dan ekspresinya bisa lain.

Dan aku jadi mikir sekarang... benar kah?

Kalau dibilang aku jago bermuka dua, rasanya tidak juga, deh.Sampai sekarang ini aku masih tidak bisa menjadi sosok 'bukan eka' di depan orang-orang.

Aku kan paling tidak bisa teriak di depan orang. Sumpah. Suruh deh, aku teriak, suaraku tidak bakal nyampe, hehe. Kalau dulu di sekolah, suaraku tidak pernah nyampe ke telinga guru kalau misalnya aku sedang bertanya hehe. Begitu juga kalau aku manggil orang, pas misalnya berpapasan di jalan. Aku perasaan sudah teriak-teriak, tapi tidak didengar. Ternyata versi teriaknya aku dengan versi teriaknya mereka beda. Kalau aku bilang aku sedang teriak, mereka bilang itu bukan teriak, tapi bicara biasa. Kalau aku bicara biasa versi aku, kalau di versi mereka itu namanya semacam 'gumaman', hehehe.

Nah...aku pengen bisa teriak-teriak begitu,...kayak teman-teman itu... bisa heboh teriak-teriak... tapi kayaknya tidak bisa. Dan itu juga bukan eka banget. Walaupun menurutku aku sudah teriak, orang tetap bilang suaraku itu bukan teriakan.

Trus...Selain itu, juga tidak bisa marah-marah.

Pengen marah-marah begitu... tapi kok tidak bisa ya?

Aku juga terkenal tidak judes, dan baik.. (hehe, jangan diketawain ya. Itu beneran, loh).

Sampai temanku pernah bilang, kalau aku jadi senior ospek.. aku pasti bakal jadi senior paling baik, hahaha. Karena aku pasti yang paling tidak tega nyiksa anak orang hehe.

Dan aku juga tidak mungkin tega membentak-bentak anak orang -apalagi kalau sebenarnya tidak bersalah sama sekali..

Nah iya...aku juga terkenal tidak pernah membentak. Jangan kan membentak, marah-marah saja jarang. Kalau ngomel-ngomel, yah pernah sih..tapi masih wajar-wajar saja menurut mereka (belum bisa dikategorikan sebagai marah-marah, hehe).

Dan satu lagi..aku juga paling tidak bisa cepat bergaul dengan cowok-cowok. Cowok-cowok yang dimaksud di sini tentu yang tidak ada hubungan denganku. Misalnya, bukan teman sekelas..

Iya, memang begitu. Aku memang tidak bisa cepat bergaul dengan cowok. Tapi anehnya, kalau sama teman sejurusan aku bisa dekat.

Contohnya dulu, waktu pertama kali masuk kuliah, saat teman-teman cowok sejurusanku mendekati aku dan mengajak bicara, aku fine-fine saja, biasa saja. Padahal itu pertama kalinya kenal. Tapi, sama cowok-cowok dari jurusan atapun fakultas lain, aku cenderung menjauh. Kalau diajak ngobrol, aku terkesan menghindar, seperti ada perasaan takut gitu. Aneh ya? Aku juga bingung sama sifatku yang satu ini. hehe ^^;

Makanya, waktu OSPEK jadi banyak senior cowok yang tertarik goda-goda aku. -__-"
Iya, seniornya baik-baik sih ternyata.. jadi sekarang aku sudah tidak takut lagi, malah jadi akrab, hehe. Cuma aku suka lucu kalau ingat waktu dulu ospek aku suka sal-ting gitu kalau sudah digoda-godain senior cowok.

Salah satunya bilang, "kamu ini aneh. Bikin penasaran."

O.o maksudnya???

"Kamu kenapa selalu menjauh kalau didekatin?"

"Kamu kok diam saja sih, jarang bicara?"

"Suaramu kok lembut sih...apa tidak bisa teriak-teriak? Pengen dengar kamu teriak."

dll..dsb..dst..

Ya itu lah sosok ku (di mata orang) heheh. Get my point?

Tapiiii...anehnya, kalau aku di atas panggung (misalnya main teater, drama.. pokoknya acting lah), aku berubah 360 derajat.

Waktu dulu pertama kali aku main drama di kampus, awalnya aku ditunjuk jadi peran ibu-ibu -__-". Ibunya si tokoh utama, yang lembut, murah hati.. :p

Walau tidak suka peran itu, karena aku merasa aku ingin peran yang jauh lebih menantang, tapi aku sih terima-terima aja. Manut-manut aja, gitu. Menurut saja untuk memerankan peran itu. Awalnya sih aku mau dikasih peran judes, tapi mereka pada tidak yakin kalau aku mampu. Karena takut drama jadi berantakan, mereka ngasih aku peran yang menurut mereka sesuai dengan diriku.

Selama latihan, aku selalu salah. Suaraku yang tidak terdengar lah, (karena kalau drama kan dituntut harus nyaring). Acting yang kurang menjiwai lah..karena aku berkali-kali tertawa karena malu. Habis bagaimana tidak? Setiap aku mulai berperan, mereka tertawa.. mungkin karena lucu lihat aku hehehe. Nah karena banyak yang memperhatikan dan tertawa ya aku jadinya malu lah.. terus jadi salah terus. Dan aku memang tidak bisa acting kalau lawan mainku itu saat latihan, tidak serius, alias ketawa-ketiwi.

Tapi sehari menjelang tampil, si pemeran tokoh judes kecelakaan, jatuh dari motor. Tidak bisa tampil. Semua bingung, siapa yang harus menggantikan perannya si judes. Tidak ada yang bisa karena tidak ada yang hapal dialognya. Lagipula tidak akan sempat karena waktunya tinggal sehari lagi. Akhirnya Mia (yang saat itu) teman dekatku, menawarkan agar aku yang jadi tokoh judes itu. Karena aku yang buat naskah itu, ya aku hapal mati sama dialognya. Awalnya mereka ragu, tapi karena mungkin tidak ada pilihan lain... ya sudah, mereka setuju. Sementara peran ibu diambil alih temanku yang lain, Ayu. Kebetulan peran ibu tidak terlalu susah dan dia juga sangat pandai berimprovisasi. Jadi, kalaupun tidak terlalu hapal dialognya, dia bisa mengimbangi pemain lain.

Begitu pertunjukan....eng-ing-eng..semua deg-degan. Deg-degan karena Eka Suzanna yang terkenal kalem / klemek-klemek, akan bermain judes. Terlebih lagi si peran judes ini akan banyak judes dan 'berangasan'nya yang artinya suaranya harus nyaring/teriak-teriak. Mereka deg-degan, apakah suara Eka Suzanna bakal terdengar? hehe

Senior-senior yang menonton juga deg-degan. Mereka juga menantikan si Eka Suzanna, junior yang terkenal pendiam, kalem dan tidak banyak bacot, yang selalu senyum dan tidak pernah marah, yang manja dan kekanakkan ini, akan jadi si cewek judes yang agak 'tomboy' or berangasan.

Aku sendiri deg-degan sebenarnya, heheh. Berkali-kali aku tutup muka saat sedang bersiap-siap pentas...

Tapi..aneh.. begitu aku injak panggung, rasanya seperti ada roh apa gitu darimana merasuk tubuhku :p *bercanda* hehe. Aku benar-bener judes, muka dingin,...beda jauh dari sosok yang biasanya. Bahkan aku bisa teriak dengan sangat nyaring loh O.o

Senior-senior sampai pada kaget melihat sosokku yang berbeda dari biasanya.

Tapi begitu selesai tampil, aku langsung tutup muka, sumpah malu *mendadak rohnya hilang*. Senior-senior langsung ngerubungi aku dan bertanya-tanya terus..dan ada juga yang muji-muji aku. Aku malah makin malu dan salting kalau begitu.. hehehe ^^;

Banyak yang heran, kenapa aku bisa memerankannya tanpa ada salah, padahal tidak latihan (karena peran itu kan mendadak aku pegang sehari sebelum tampil), tapi aku mesem-mesem saja.

Iya..aku kan memang sudah suka acting sejak masih kecil, sejak SD. Jadi, aku ya...bukan pertama kalinya beracting. Mungkin itu lah aku tetap bisa memerankannya walau tidak pakai latihan (mungkin loh ini, aku juga sebenarnya tidak tahu kenapa bisa..hehe.. Mungkin ada roh yang merasuk atau apa :p)

Dan kalau masalah salah adegan atau dialog... hm, sebenarnya banyak salahnya, kok. Hehehe. Malah sejak scene awal sudah keluar jalur naskah. Aku banyak lupa dialognya. Tapi itu kan bisa ditutupin dengan mudah. Improvisasi. Yang penting inti ceritanya. Di panggung, aku kebanyakan berdialog tidak sesuai naskah.

Eh, melenceng dari topik -__-"

Ya begitu lah...dari dulu sampai sekarang, entah kenapa ya aku kalau di panggung bisa jadi sosok yang lain.

Aku kadang pengen loh jadi sosok yang lain tidak hanya di panggung. Misalnya, saat aku ketemu cowok-cowok rese (hehe), rasanya ingin jadi sosok lain yang bisa membentak "HEH! Lo cari mati ya sama gue? Gue kan udah bilang berkali-kali! Gue nggak suka sama lo! Ngerti bahasa Indonesia nggak sih???" (Jiaahhh, sinetron amat yak ni dialog, hahahah XD)

Huaahh...tidak mungkin ya aku bakal bisa teriak dan memaki kayak gitu~ hehehehe

Sekarang aku kembali berfikir... kenapa ya orang itu berkata seperti itu... "bahwa anak teater=MUNAFIK"?

Apa dia sebenarnya ingin menegurku secara halus? Atau bagaimana?

Apa maksudnya... selama ini aku bukan jadi diriku sendiri? O.o

*serius nanya*

Karena memang kadang aku sendiri bingung..diriku yang sebenarnya yang seperti apa ya? hehe


Duluuuu banget, waktu pertama kali aku membuat Sakura Lover, naskah itu aku sebar di kelas dan juga di teman-teman lain yang di luar kelas. Ramai juga yang baca dan koment..dan kalau sedang kumat gilanya, beberapa temanku suka memperebutkan sosok cowok-cowok itu *?*. "Aku Tedy, aku Fakhrul" *FYI: waktu itu memang yang populer cuma karakter 2 cowok ini*

Trus, kalau aku juga sedang kumat gilanya, aku meladeni mereka. "Ambil saja. Yang penting jangan ambil Andy. He is mine!" hehehe ;p.

Lalu kalau sudah membahas karakter cewek.. ada yang bilang aku mirip Renny, ada yang bilang mirip Widya (ini u/ teman-teman yang pernah melihat sosok aku yang bawel, cerewet, judes) , ada juga yang bilang mirip Mel. Kalau aku bilang gini..."Aku mirip Renny", sebagan besar membantah keras.

"Nggak ada mirip-miripnya!!! Renny tuh kalem, tenang, diam, feminim. Kau apaan..? Cerewet, bawel,  cepat ngambek, bla-bla"

Tapi kalau pun aku ngaku kayak Widya, maka sebagian yang lain lagi protes keras. "JAUUH! Widya mah berani anaknya. Kau apaan? Maju ke depan kelas saja takut, kalau ngomong suaranya nggak kedengaran, nggak pernah bisa marah-marah. Kalau Widya kan Ratunya marah-marah. bla-bla"

See? Regu atas dan regu bawah sangat bertentangan pendapatnya, hehe.

Dan aku tidak bisa bilang yang mana yag salah..yang mana yang bener. Karena....sepertinya yang mereka bilang semua benar.

Jadi..sosokku yang sebenarnya yang mana ya? O.o

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor