Selasa, 23 Desember 2014

Dark of my life

Diposting oleh Eka Suzanna di 04.05 0 komentar
Ya ampun... kayaknya hari ini otakku bener-bener lagi dalam titik mendidih mendidih-nya.

Gak tau kenapa rasanya mau meledak saja. Emosi rasanya terus meletup-meletup di dalam. Sudah kayak gunung merapi kali ya,,

Gak tau, deh.

Padahal PMS juga kagak.. wong baru selesai mestruasi beberapa hari yang lalu.

Pokoknya hari ini itu rasanya aku pengin marah, tapi gak bisa, sampai pengin nangis jadinya.

Padahal gak ada masalah apapun yang terjadi. Gak ada yang something wrong gitu. Tapi bawaannya pengen maraahhhh aja.

Rasanya semua jadi SALAH. Semuanya terasa salah! Ya gitu, deh. Trus karena gak itu gimana ngelampiasin kekesalan... mungkin jadi gitu.

Oke. Jadi jelas, isi postingan kali ini gak ada bagus-bagusnya. Bisa dibilang ini sisi dark aku.

Rasanya sepanjang hari ini semua hal berlalu lalang di kepala aku, bikin pengin ngamuk. Muai dari hal besar, sampai hal terkecil sekalipun yang sebenarnya bukan suatu masalah malah. Cuma, gak tau ya.. mikirinnya bikin aku pengin ngamuk-ngamuk aja. Rasanya emosi. Kesal sama semua orang. Marah sama semua hal. Embuhlah.. ada apa denganku.

Sebenarnya aku gak kaget sih.. Karena ini bukan pertama kali aku ngerasain begini (dan aku yakin, semua orang juga kadang mengalamin ini). Hanya saja hari ini aku jadi bertanya-tanya (walau masih ada rasa emosi tertinggal di dalam darah ini), kenapa aku bisa seperti ini? Kenapa bisa merasakan ini? Yang mana, maunya marah-marah aja. Sedih. Aku gak suka perasaan yang seperti itu. Karena aku merasa kotor. Sekalipun aku sudah berusaha istighfar, emang jadinya nggak marah-marah, melainkan mau nangis malah. Efek emosinya tak bisa dilampiaskan karena terus menahan diri.

Mendadak aku jadi marah pada semua hal, termasuk pada hal-hal yang semestinya sudah kumaafkan dari kapan tau. Tapi ternyata aku jadi mengungkit semua hal, yang bisa dibilang aku ternyata... ya itu. Masih marah.

Aku marah pada semua orang yang aku rasa fake. Teman-teman palsu. Orang-orang palsu. Yang cuma ngeliat aku dari apa yang aku punya, bukan aku yang memang aku. Aku jadi membenci mereka semua. Orang-orang itu. Hingga aku membuangnya dari duniaku.Aku gak butuh orang fake. Lebih baik aku sendiri.

Aku pun jadi ingin rasanya marah-marah pada orang tuaku. Merasa mereka nggak bisa mengerti aku, nggak sayang aku, nggak peduli sama aku. Aku benci karena mereka mikir aku anak yang mandiri, yang sedang baik-baik saja, yang tak perlu dikhawatirkan.

Aku benci sama orang itu. Yang selalu ngaku-ngaku rindu aku, kangen berteman denganku, merasa aku dan dia sahabatan, apalah itu whatever..  aku sudah nggak mau lagi mengingat tingkahnya yang seolah-olah menjadikan aku ini teman sejatinya, tapi pada nyatanya ia tak pernah menjadi teman curhat yang baik, selalu gagal memahamiku, dan sorry.. kita tak cocok. Apalagi saat aku coba curhat-curhat lucu, komentarmu malah kayak meremehkan 'curhat'ku itu. Malesin banget. Saat itu juga aku tahu, sorry.. kita tak akan pernah bisa jadi friend. Apalagi best friend. 

And kau, yang aku tak paham. Suka berjanji, tapi suka ingkar janji. Dan bodohnya, aku selalu saja maafin dengan begitu mudah. Aku ajdi benci diriku sendiri, dan sangat marah. Aku tahu, tak ada manusia sempurna. Semua orang punya sisi baik-buruk. Termasuk aku. Aku ada baiknya, tapi jelas aku juga ada buruknya.  Hal buruk yang pernah kulakukan padamu mungkin salah selalu ngerepotin  kamu. Bisa dibilang aku manja sama kamu. Aku terlena dengan kebaikanmu, walau aku tahu belum tentu kebaikanmu itu ikhlas. Kalau aku jadi kamu, aku pasti muak terus-terusan direpotin. Tapi aku pun tak pernah sengaja melakukannya untuk bersenang-senang, aku selalu merasa tak enak hati, kok. Makanya aku selalu menggunakan kata 'tolong' dengan muka tak enak, dan sambil meminta maaf karena sudah ngerepotin, dan mengucapkan terima kasih banyak. Dan kau selalu bilang 'nggak apa-apa' dll. Tapi aku juga bukan manusia bodoh. Aku bisa tahu mana manusia yang fake mana yang nggak. Mana yang ikhlas, mana yang nggak. jadi, please, deh.. kalau memang dari awal tak rela, tak ikhlas ngebantu, nemenin, nolongin dll, tolong langsung tolak dengan tegas! Nggak perlu jadi baik dan oke-oke saja kalau hati nggak ikhlas. Aku nggak suka itu. Itu munafik. Daripada ngomong dan ngeluh di belakang, nyindir di socmed, kesal dan marah diam-diam, lebih baik dari awal bilang terus terang "aku nggak bisa". Biar nggak dosa! Dan juga supaya nggak jadi sekadar janji-janji palsu!Sorry... aku sekarang sudah nggak respect sama kamu! Padahal dulu kau termasuk orang yang aku sayang, sudah aku anggap kakak sendiri.. Tapi ternyata aku cuma jadi benalu mungkin di hidupmu, yang nyusahin doang, nggak ada nyenenginnya.. so, yaudah. Saya tak akan pernah lagi minta tolong apapun itu. Dan mungkin kita akan tak pernah bicara lagi. Makasih.

Ada lagi cowok-cowok brengsek nan munafik. Yang sukanya ngejadiin eike kayak ban serep. Mungkin karena aku pernah suka sama dia, dipikirnya sampai sekarang aku masih suka? Hellooowww. Kalau cewek-cewek yang kau suka itu gak peduli sama dirimu, tolong nggak usah ngontak aku -entah-untuk-apa. Lalu merasa ada harapan sama cewek-cewek itu, putus kontak lagi sama aku. Dicuekin lagi, kembali ngontak aku. Plis deh ya -_- Asal tau aja, aku udah il-feel sama situ udah lama, sejak situ suka nyindir orang di socmed, termasuk aku. Kau pikir aku nggak tahu berapa kali aku kena sindir? Saking il-feelnya, aku sampai marah sama diri sendiri, kok bisa stupid banget dulu punya perasaan segitunya? Galau-galau nggak jelas cuma untuk cowok tukang nyindir pencinta cewek yang nggak mencintainya. Aku benar-benar stupid. Dulu. Sekarang saya eneg.

Masih banyak hal yang membuatku marah sampai detik ini. Otak ini masih terasa mendidih, dan sekarang di level pengin jambak-jambak rambut. Masih pengin nangis. Pengin teriak rasanya, mengumpat amarah yang sudah ada di tenggorokan.

Kos bobrok ini benar-benar bikin aku tambah emosi! Ngeliat dinding super jelek itu, bikin emosiku makin memuncak. Makin mengingatkanku sama orang-orang itu yang bikin aku kesel setengah mati! Hanya saja aku tak tahu harus bagaimana untuk ngurangin rasa emosi ini! *jambak rambut lagi*

Tadinya pengin tidur aja... berharap ketika bangun besok pagi, amarah sudah menguap bersama mimpi. Tapi.. pas mau sikat gigi, air mati.... JAM SEGINI!??? Baru setengah 7 loh! Air sudah mati!!!

Grrrrrrr!!!!!


Emosiku kembali muncul ke permukaan! Aarrrhghhhh! Rasanya pengin teriak, memaki ibu kost dan seluruh penghuni rumah ini! Pengin ngamuk! Kenapa sih semuanya kayak menjadikan aku korban yang pantasnya cuma diinjak-injak!??

Aku dipikir bisa mandiri, baik-baik aja.. jadi nggak perlu dikhawatirin. Aku dipikir perempuan super baik hati yang selalu membuka hati pada orang itu saja, makanya dijadiin ban serep!

Kau pikir aku apa???

Aku juga manusia biasa. Punya salah, punya dosa, tapi juga aku punya sisi baik.

Emangnya sisi baikku segitu nggak keliatannya sampai cuma bisa diinjak-injak aja??? Selalu jadi yang dinomor sekiankan?? Yang diremehkan??

Semuanya menyebalkan!

Go to hell aja semua!

I don't care about you all anymore!

I don't need you!
 
Catet itu!

Aku akan berhenti jadi orang baik. Berhenti jadi orang bodoh.
Dan hal itu akan terealisasikan mulai sekarang, detik ini. Menjelang tahun 2015. Aku nggak sestupid itu ya mau percaya sama orang-orang kayak kalian lagi, apalagi diinjak-injak!

Fix, bulan Maret bakal pindah kos!

*banting pintu kamar*

Benciiiiiii!!!!!!!!!

Senin, 15 Desember 2014

Risalah Cinta

Diposting oleh Eka Suzanna di 07.34 0 komentar

Cinta bukanlah helai helai daun
dimana mesti berujung atau bertepi
Cinta bukanlah sebuah wujud
tapi adalah setangkup rasa yang selalu meneman hantui
Cinta tidaklah seperti air
dimana mesti ada tempat untuk bermuara, menggenang dan menyatu

Tetapi cinta adalah hamparan hawa tanpa batas

Cinta tidak akan pernah mengenal sebuah kehilangan
Atau kekhawatiran berada di tepi layaknya sebutir embun pada pucuk pucuk daun
Cinta tak mengenal akibat
karna cinta bukan sebuah proses timbal balik atau apapun itu
Cinta tak boleh mengharap
karna cinta adalah untuk, dan semua perbuatan memberi tanpa balas

Jika disatukan tanah dengan langit
Serta dileburkan api, udara serta air
Takkan pernah mampu mengubah dan mengaburkan cinta
karna cinta tetaplah cinta

Cintailah cintamu dengan sesederhana saja
Karna cinta selalu,
tak pernah menuntut lebih....

Sabtu, 13 Desember 2014

Ada Apa dengan Cinta? 2014

Diposting oleh Eka Suzanna di 09.38 0 komentar




Percaya nggak sih kalau aku tuh baru nonton film Ada Apa dengan Cinta, baruuuu aja?? :))

Hahaha. Iya, kemarin sambil ngetik postingan yang ini itu aku sambil nonton film AADC. Pas itu loh, pas ngetik yang bagian Dian Sastro dan bilang aku belum nonton AADC dalam seumur hidupku, tepat habis itu aku langsung pergi download di youtube ^^;

Yaellaa... telat banget ya? ^^;

Bukan karena aku gak tau AADC sih. Dari aku SD sampai sekarang (red: 22 tahun, gak usah tanya pasal kuliah!), itu aku sudah sering banget dengar tentang film AADC. Udah ada jutaan kali, kali ya. Kesimpulannya yang kudapat, AADC adalah film remaja terfenomenal gitu, dan katanya sih yang jadi penggebrak juga untuk bangkitnya perfilman Indonesia. Entah, sih.. secara aku saat itu masih SD kan, manalah ngerti ^^; hahaha. Film pertama remaja Indonesia yang aku tonton itu adalah Eiffel i'm in Love waktu kelas 1 SMP, di situ aku baru mulai paham sama yang namanya film Layar Lebar.

Kenapa walau sering dengar AADC, tapi selama ini aku gak kunjung tertarik nonton? Padahal sering nemu di youtube kalau pas lagi iseng cari-cari film bagus. Hm.. ya karena gak tertarik aja, sih. Belum dapat hidayah :p hahaha. Jadi, walaupun orang sering muji-muji ni film, nyanjung-nyanjung, termasuk pemainnya itu si Dian Sastro dan Nicholas Saputra... aku masa bodo teuing!

Anehnya, walau gak pernah nonton AADC, aku tau banget endingnya, yang mana si Rangga mau berangkat, trus Cinta ngejar ke bandara sampai maksa pak satpam. Itu aku tauuuu banget. Entah dengar selentingannya dimana, pokoknya aku tau aja endingnya begitu walau selama ini gak pernah nonton ^^;

Akhirnya, hidayah yang dinantikan tiba juga! Ya itu tadi, aku kemarin nonton AADC ^^;

Mungkin karena habis nonton drama mini nya kali ya, makanya aku jadinya memutuskan untuk nonton. Bukan karena penasaran, toh aku tau ceritanya tentang apaan, tentang dua remaja yang terpisah karena keadaan tapi si lelaki berjanji ia akan kembali, dan aku bisa ngebayangin itu film tanpa harus nonton. Bahkan aku pun tahu kalau ternyata Cinta di PHP-in selama ini (12 tahun!!!) :p Jadi, karena sudah tahu endingnya begitu, mereka terpisah pas SMA dan si lelaki janji akan kembali dalam satu purnama tapi ternyata janji palsu, dan baru nongol lagi setelah 12 tahun.. Ya aku jadi nggak penasaran lagi sama filmnya.

Cuma, ya biar complete, semacam formalitas juga, kan udah nonton AADC versi drama mini, masa yang filmnya kagak nonton sekalian? Nanggung! Hahaha. Lagian orang seIndonesia (halah) sudah pada nonton AADC, masa aku kagak? Nggak mau ah kalau aku jadi satu-satunya penduduk Indonesia yang belum tahu/nonton AADC, ntar eike diusir dari negara pula, dianggap bukan saudara sebangsa dan nggak seperjuangan (???) :p

Langsung aja bicara tentang filmnya..

Setelah nonton, aku sih gak menemukan suatu yang istimewa ya.. emang bagus filmnya, tapi juga gak seWAW itu.  TAPIII, aku bisa ngerti kenapa pada masa-nya film ini begitu meledak dan jadi fenomenal. Aku bisa paham itu. Ini hanya masalah perbedaan kapan nonton-nya aja, sih.

Yang justru amazing buatku adalah, saat mendapati betapa buluk dan nggak bangetnya Dian Sastro di film itu, hahahaha ^^;  Mungkin pada masa tu Dian Sastro cantik, tapi karena aku ngeliatnya sosok Dian Sastro yang sekarang, pas ngeliat yang di versi SMA, eastaga... jadi kayak buluk banget ya dulu ^^; hehehe.

Salut! Dian Sastro beda banget. Nampak jelas terlihat hasil dia perawatan dan begitu menjaga tubuhnya. Aku sampai pengen nodongin Dian Sastro nih, minta resep gimana cara bisa sampai kayak dia yang sekarang (dari yang nampak kucel/bulukan bertransformasi jadi wanita yang cukup anggun, putih bersiih... euggh..). Kan lihat kan di AADC itu Dian Sastro gayanya nggak cewek banget ^^, dandanannya, cara jalannya hehe.. makanya eike sampai takjub.

Tapi pemain lain juga bertransformasi yang sama sih.. dari yang kucel, sekarang pada cantik-cantik semua. Kayak Titi Kamal, Sissy P, sama siapa itu yang jadi Karmen? Cantik banget itu si Karmen sekarang hehe, padahal pas SMA (kisahnya, di AADC) itu nampak macho dan tomboy hihihi.



Bicara tentang lanjutan kisahnya di drama mini AADC 2014, aku tuh sebenarnya kok jadi agak gimanaaaa gitu yaa...

Bagus, sih bagus. Dan aku tahu drama ini juga untuk kepentingan LINE, bisa dibilang semacam iklan, tapi pintarnya menjadi semacam drama mini juga.. dan menurutku itu cerdas! Karena aku yang dulunya paling malas banget pakai LINE, jadi lumayan tertarik setelahnya. Dulu aku instal Line, tapi nggak pernah kupakai aplikasinya, atau tepatnya jarang sangat. Aku emang gak begitu doyan chatting sih.. jadi, aku pakai Line itu cuma kalau mau ada keperluan komunikasi sama kak Ran aja yang hobi banget pakai Line. Sekarang, aku masih nggak begitu aktif sih dengan Line, hanya saja kali ini aku berpikir bahwa Line ini bagus, kita jadi bisa ada kemungkinan untuk komunikasi dengan teman lama. Keren!

Ternyata aplikasi Line gak buruk sangat, walau aku masih doyannya pakai Whatssap untuk sekarang.

 Tapi nih ya, menilik drama mini AADC, aku tuh jadi meragukan kisah percintaan mereka. Kalau kita nonton AADC, Cinta dan Rangga itu kayaknya saling cinta gitu ya, dan pastinya nggak sekadar cinta abal-abal yang iseng doang. Tapi, pas tengok drama mininya... hmm.... jadi nggak berasa lagi cinta sejati-nya mereka. Jadi agak meragukan. Aku jadi berpikir mereka itu cuma suka-sukaan aja, kebawa perasaan aja masa itu, nggak yang cinta banget..

Habisnya, masa bisa nggak saling contact 12 tahun?? -,,-

Kalau orang cinta, pastinya bakal berusaha berjumpa, keep contact. Okelah, waktu itu teknologi belum canggih, dan Cinta nggak tahu kontak Rangga, Rangga pun tak ada kabar (walau aneh... emang Rangga tak tahu sedikit pun yang bisa dihubungi kalau mau ngontak Cinta? Telpon rumahnya mungkin..? Ah, auk, deh. Anggaplah tak tahu). TAPI kan, tak lama kemudian, tahun 2002-2008-an itu zamannya Friendster! Emangnya gak mainan friendster?? Gak bisa nyari akun masing-masing di sana??

Oke, anggap nggak bisa.

Lalu 2009 mulai merebak facebook. Di facebook itu super gampang banget lohh nemu teman sekolah lama. Gampang banget! Yaaa.. selama mereka join facebook juga dan pasang identitas plus foto profil asli. Nah, kalau emang NIAT, i mean kalau si Cinta dan Rangga ini emang niat keep contact pasti lah berusaha nyari di facebook. Masa gak bisa nemu? Atau pada gak main fb?

Oke, anggap mereka nggak main FB...

Tapiiiii... kalau begitu ceritanya justru jadi aneh.
Setelah zaman Friendster dan FB muncul Rangga dan Cinta tetap tak bisa saling kontak, akhirnya.. tahun 2014, seperti yang kita tahu, zamannya smartphone.. Rangga akhirnya mengontak Cinta, dengan cara nyari di aplikasi Line. ITUPUN, catet nih ya, ITUPUN setelah ia disuruh bertugas ke Jakarta dan tak sengaja menjatuhkan buku AKU-nya. Di situ dia teringat Cinta, dan mencari kontaknya.

Itu bikin aku jadi berpikir, hellooww.. gimana sih si Rangga ini -_- Kenapa gak berusaha ngontak dari kapan tau??? Baru pas ngeliat buku AKU jatuh, baru teringat, baru terpikir mau ngontak. Ih! Jadi sebel! Cinta nggak sih lo sama Cinta sebenarnya, ha??? *ngomong di kuping Rangga*.

Kesimpulannya... sorry.. aku merasa cinta dan chemistry yang sudah mereka bangun dalam film AADC berasa mentah pas lihat drama mininya. Habisnya, aku jadi merasa, cuma segitu doang cinta kalian??

Malesin, ah.

Kalau misal gak pakai ngeliat drama mininya sih, oke. Cerita dan Ending AADC sudah cukup bagus. Tapi begitu lihat lanjutan drama mininya, haelah.. :/ Jadi mikir yang nggak-nggak saya-nya.

Satu lagi, sih. Ini cuma pemikiran iseng-ku sendiri ^^;

Kan sudah 12 tahun berlalu. Waktu SMA tuh anggaplah umur mereka 16-17 tahun. Berarti sekarang mereka sekitar 28-29 gitu kan. Masih pada belum nikah gitu ya? ^^;

Oke, anggap memang mereka belum pada nikah. Cuma.. pas Rangga mutusin untuk ngontak Cinta setelah sekian tahun, dia nggak kepikiran apa ya, si Cinta nih udah nikah atau masih perawan ting ting? Kalau pun masih belum nikah, kan belum tentu juga dia single, secara umur 28-29-an gitu. Aku nggak bilang kalau umur 29-29 itu umurnya orang yang kudunya nikah atau minimal punya pasangan loh yaaaa. Nggak! (secara Ibuku juga nikah umur 32 tahun, aku pun kayaknya di umur 28-29 nanti bisa saja masih single). Hanya saja kan pada umumnya umur segitu bisa saja sudah nikah, atau kalaupun belum, bisa saja ada pacar/tunangan. Nah, untunggg aja, si Cinta kayaknya single. Coba kalau ada pacarnya, piye? Prang...prang..prang.. pyar! Bisa hancur berkeping-keping hati Rangga dan penggemar AADC :p Berterima kasih lah pada pembuat cerita drama mini lanjutan AADC ini, karena masih bikin tokoh Cinta itu seorang gadis single walau umurnya sudah 28-29-an tahun ^^ hehehe...


Ya itu aja sih komentarku tentang AADC. Bagus, kok. Aku suka nonton filmnya dan drama mininya. Lepas dari komentarku yang super ngasal di atas (hehe), aku suka banget liat drama mini ini. Karena settingnya bagus, walau cuma drama mini, nampak banget kalau ini digarap dengan serius! Semuanya nyaris sempurna, nggak ada cela! Aku sampai merhatiin banget loh waktu/jam chat Linenya Rangga-Cinta. Karena biasanya sinetron dan film-film indonesia suka ada salahnya. Misalnya, si Rangga kan di New York, Cinta di Indonesia, ada beda waktu 12 jam. Nah, kalau dua orang ini chattingan, itu harus dibuat detail dan hati-hati biar nggak keliatan boongan. Belum lagi Cinta balas chatnya lama, nggak langsung reply. Pas aku cek jamnya, bener banget settingannya! Emang menunjukkan kalau Rangga di New York, Cinta di Jakarta (coba deh perhatikan chat mereka).
Nggak ada cela yang kutemukan, semuanya nyaris perfect.


Ohhh.... Kenapa aku sebut nyaris??
Sebab, di ending, pas Chatting, si Cinta di bathub, ngirim foto ke Rangga. Cinta ngirimnya pukul 4:38 PM..




Nah, di Rangga itu terlihat kan, dia dapat chatnya di saat yang sama pkl 5:38 PM. Beda, kan? Beda satu jam! Itu gimana tuh? Jelas si Rangga bukan di NewYork. Kalau dia di NY masa beda sejam? -_- Apa di Jakarta?? Jelas bukan juga. Masa satu kota tapi beda jam? -__-







Kesimpulannya ini cuma dua: satu, kesalahan TEKNIS. Seperti yang kubilang di awal, bisa aja ada kesalahan ginian kan. Bisa aja tim pembuat drama mini ini berpikir kalau yang nonton gak bakal merhatiin banget yang gituan, jadi dia nggak begitu teliti, dan akhirnya miss. Kedua, si Rangga lagi ada di suatu kota-entah-dimana, yang pasti bukan New York maupun Jakarta, dan itu waktunya beda satu jam sama Jakarta.

Kalau aku berpikiran nethink duluan, aku bakal langsung ambil kesimpulan yang pertama ^^; huahaha. Berhubung eike orangnya gak suka asal nuduh dulu dan mencoba berusaha positive thinking (cieee), aku berusaha keras mikir ini kenapa bisa beda satu jam?? Kalau emang seperti alasan kedua, berarti Rangga sedang berada di suatu kota-entah-dimana yang memiliki waktu lebih cepat satu jam dari Jakarta. Kalau memang benar seperti itu, maka pertanyaannya, dimana kah dia?? Berarti kalau ceritanya begini, ini penggarapan drama mini ada yang miss dong, kurang dikit, yaitu kurang menunjukkan setting atau kode dimana Rangga berada pas di bagian ending. Nggak ditulis nama kotanya (kayak di awal kan, ada di tulis New York 2014, Jakarta 2014). Pokoknya nggak ada petunjuk, deh.Kalau pun misal dia di Bangkok, nggak mungkin juga. Bangkok dan Jakarta kan sama aja jamnya, nggak ada beda. Sampai detik ini aku sih masih berpikir positive thinking, itu bukan kesalahan teknis, tapi emang si Rangga ada di suatu kota yang waktunya beda satu jam dengan Jakarta, dan itu mungkin saja terjadi mengingat kerjaan Rangga yang mengharuskan dia bertugas kemana-mana alias trip ke kota-kota/luar negeri gitu. Cuma, sayang aja nggak ditunjukkan ke kita dia itu lagi dimana ^^;
Sebenarnya emang mungkin nggak penting juga ya, TAPI buat aku, penting, karena aku selalu merhatiin hal sekecil apapun kalau nonton :( Hehehe. Kan aku jadi penasaran aja.. Dimana kah itu dirimu, Rangga..? Please, tell me :(( 
:p


Ada lagi, sih yang mau aku komentarin. Komentar nggak penting aja sebenarnya :p (Kapan sih, Ka, dirimu bicara hal penting? ha??)

Waktu di awal (drama mini), Cinta ada dapat chat dari Alya yang mengingatkan 'kumpul-kumpul',.. itu Cinta masih ada di kantornya pas terima chat itu.





Itu pkl 2:43 PM.


Cinta langsung keluar/pulang dari kantornya, dan menuju ke tempat dia janjian ketemuan sama temannya. Pas dia duduk, tak lama chat Rangga masuk.



Nah, See?
Itu chatnya masuk pkl 3:00 PM.

Jadi, dari Cinta yang terima Chat Alya dan langsung pergi ke tempat temannya, itu pkl 2:43 PM, sampai dia duduk dan terima chat dari Rangga, itu cuma jeda 17 menit. Waw.... kerenn... untuk ukuran kota Jakarta, nyampai ke suatu tempat dengan waktu segitu, itu WAW. 17 menit doang. Itu pun terima chatnya Rangga setelah Cinta duduk dan sudah ngobrol-ngobrol sebentar. Berarti kalau ngobrol ngobrol itu bilang lah 3 menit, ya Cinta dari kantor ke tempat ngumpulnya cuma sekitar 14-15 menit lah. Hmmmm.... ya kalau misal tempat ngumpulnya itu cuma sebrangan sama kantor Cinta, alias tinggal nyebrang doang, ya okelah. Bisa jadi bisa jadi :p Kita anggap aja begitu, mereka janjian mungkin emang di cafe yang tak jauh dari kantor Cinta. Positive thingking.. hehe ^^

Masalah karakter,

Hm.. tak banyak berubah kayaknya ya. Mereka masih nampak kayak mereka zaman SMA dulu di AADC. Si Karmen walau sudah nampak wanitanya, tapi tetap yang paling macho di antara berlima. Milly juga tetap yang paling easy going, bawaannya santai aja. Mungkin ketelmiannya dah nggak nampak, tapi itu wajar.. secara umur 28-29an masa dia masih tulalit kayak dulu, kan nggak mungkin hehe. Jelas dia sudah dewasa sesuai umurnya, cumaann... tetap masih nampak bahwa dia yang paling innocent aja dibanding yang lain. Polos. Bukan berarti dia gadis polos, tapi diantara berlima ya dia tetap yang paling polos. Celotehnya itu. Sementara Maura, tumbuh menjadi wanita elegan, tapi teteeuupp dia yang masih paling suka nyorok-nyorokkin Cinta ke cowok, hehehe. Alya? Mungkin di antara berlima, dia yang paling tak banyak berubah. Entah dari tampang maupun sifatnya. Hehe. Mukanya kayak sama, karakternya pun, tetap manis, anggun, lembut, dan tentunyaa.. yang nampak paling memahami Cinta. :)








Detik tidak pernah melangkah mundur
Tapi kertas putih itu selalu ada
Waktu tidak pernah berjalan mundur
Dan hari tidak pernah terulang
Tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru
....Untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab

Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor