Kamis, 27 November 2014

Tokoh Inspirasiku :)

Diposting oleh Eka Suzanna di 17.15 0 komentar
Tokoh inspirasi di sini maksudnya semacam 'idola' gitu ya, idola yang menginspirasi hidup / diri kita. Ngerti, kan? :D Yang membuat kita tak sekadar berpikir 'aku ingin seperti dia!', tapi benar-benar di dirinya itu ada sesuatu yang membuat kita terkagum-kagum dan ingin meniru. Suatu bentuk 'usaha', 'proses', bukan sekadar 'hasil'.  :)

I mean, banyak kan yang kalau cuma 'aku ingin seperti dia' ^^;. Jokowi, Justin Bieber, artis-artis macam Alyssa Soebandono, Nagita Slavina, Donita, siapalah itu dll, ya pasti kita mau kan seperti mereka ^^; TAPI belum tentu ada dari sisi mereka yang menginspirasi kita, yang membuat kita merasa sosok mereka itu mengagumkan dan benar-benar patut kita tiru. Sesuatu yang excellent di mata kita, bukan yang biasa-biasa aja. Tapi emang ini relatif sih ya, belum tentu orang yang aku anggap begitu menginspirasi, bisa menginspirasi orang lain juga, dan sebaliknya belum tentu sosok yang menginspirasi orang kebanyakan, menjadi inspirasi juga buat aku. :)

Selama ini aku tak begitu paham yang namanya idola itu seperti apa. Ya kalau sekedar idola-idola-an mah pastinya banyak. Yamapi, Tomapi, Lee Taemin (SHINee), Cho Kyuhyun (Super Junior), Orizuka, A-pink (girl band), masih banyak lagi, deh. Tapiii... kalau idola yang benar-benar 'sesuatu' gitu, bukan idola yang cuma seru-seruan aja, selama ini aku nggak punya, atau belum kepikiran hahaha. Dulu, kalau nulis diary (zaman anak-anak), isi biodata pasti kan ada pilihan 'idola', biasanya pasti pada nulis Rasulullah, atau Nabi Muhammad ^^; hahaha. (Macam anak alay kesannya, dan yea, aku termasuk di antaranya hahaha).


Walau nulisnya idola: Rasulullah, tapi nggak ngena di hati gitu. Soalnya emang waktu nulisnya nggak pakai hati, cuma karena ikut mainstream aja, karena banyak yang suka ngaku ngaku ngidolain Rasulullah, jadi kepikiran masa aku nggak? jadilah ikut-ikutan, haha ^^;. Nulisnya tanpa benar-benar ngerasain pakai hati beneran ngidolain nabi Muhammad.

Sekarang, tepatnya baru tahun ini lah tulisanku masa kanak-kanak itu benar-benar terasa real. Yea, aku kini bener-bener ngidolain seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. He is the biggest inspiration of my life. Of course. Always.

Tapi yang aku mau sebutkan di sini adalah tokoh-tokoh inspirasi selain beliau ya. Yaitu manusia-manusia yang aku lihat langsung kehidupannya, sehingga membuat aku langsung berpikir saat melihat mereka, 'aku ingin seperti dia!'. Akhirnya ada juga, loh! XD

Soalnya selama ini aku selalu terbengong bengong kalau ada orang bilang, 'he is my inspiration!' pada siapa saja itu yang mereka maksud. Ada yang pada Ayah biasanya, ada yang pada Justin Bieber, ada yang pada Jacob (Twillight), ada yang pada Soekarno, Soeharto, B.J Habibie, dll. Kalau membaca / mendengar perkataan itu, aku terpikir, apa yang mereka inspirasikan dari idola mereka itu? Apa yang mereka rasakan pada tokoh-tokoh itu? Lalu kalau memang menginspirasi, apa yang mereka tiru, dan apa yang akan berubah dari hidup mereka? Sebenarnya tokoh inspirasi itu macam apa, sih? Apa bedanya dengan idola yang 'biasa'? dll. Dan sekarang aku sepertinya mulai mengerti dan merasakan, and akhirnya tahu jawaban dari semua pertanyaanku ^^;

Mungkin anggapan orang tentang tokoh inspirasi itu beda-beda ya. Kalau aku sendiri memaknainya sebagai wujud kagum kita pada bagian diri si tokoh yang memesona, bahwa ada sisi dari orang itu yang membuat kita jadi ingin meniru/seperti dia, yang membuat kita kagum/terkesima. Kalau yang lain mungkin akan menjadikan tokoh inspirasi mereka itu idola, alias sepaket, dengan kata lain kalau kita mengidolakan mereka ya mereka menginspirasi hidup kita / kalau mereka menginspirasi kita ya mereka itu lah idola kita. Kalau aku tidak. Ada beberapa tokoh yang menjadi inspirasiku, tapi tidak menjadi idolaku, dan begitu juga sebaliknya. :) Nggak selalu idolaku itu menginspirasiku, dan nggak selalu tokoh yang menginspirasiku itu adalah orang yang kuidolakan.

 Nah, siapakah mereka yang menginspirasiku itu?

Cekidot!



1. Oki Setiana Dewi



Sepertinya dia ini adalah TOKOH pertama yang bener-bener menginspirasi aku! Lepas dari Rasulullah, dan kedua orang tua ya :) Mereka mah memang sudah memiliki tempat special selalu dalam hidupku.
Nggak terlalu susah menjelaskan kenapa mbak satu ini bisa sangat menjadi salah satu yang menginspirasiku :) Sekali pandang juga orang-orang pasti tahu.

Sejak aku memutuskan untuk berhijab dan ingin menjadi sosok yang lebih baik lagi, Mbak Oki ini adalah orang yang selalu kujadikan acuan dan panutan. Cara berjilbabnya, kisah hidupnya, semangatnya, cara pandangnya, subhanallah.. Ia adalah wanita yang sangat anggun sekali di mataku, aku ingin seperti dia! That's why..

Terlebih, ia lah satu-satunya yang bisa menjadi contoh untukku bagaimana menjadi muslimah yang sebenarnya. Terima kasih, mbak Oki. Berkatnya lah aku jadi tahu bagaimana harus berbusana muslim sebenarnya (sedang mengumpulkan gamis-gamis, nih ^^;).

Aku sudah membaca salah satu bukunya, yang berjudul Hijab i'm in Love :) Buku yang selalu kuletakkan di sisi tempat tidur. Biasanya setiap habis membaca buku, pasti kuletakkan di rak, tapi kali ini tidak. Setelah selesai membaca buku Hijab i'm in Love itu, aku letakkan di sisi tempat tidur supaya bisa dibaca setiap waktu ^^; karena buku itu benar-benar buku yang sangat bermanfaat buat aku yang baru saja berjilbab ini.

Masih ada beberapa buku mbak Oki lagi yang aku mau baca, cuma belum berkesempatan membeli bukunya.. :(

Sejak mengenal sosok ini, aku mulai menelusuri tentangnya di google, ku ubek-ubek dari A-Z. Kubuka-buka semua akunnya. Instagramnya, untuk melihat busana-busana muslim Syar'i, akun Twitternya untuk mengintip sedikit dakwah, dan blognya yang berisi sedikit cerita menarik tentang sekelumit hidupnya (dan yang jelas sangat menginspirasi). Aku selalu kagum sama dia. Sampai-sampai rasanya pengin bertanya, mbak Oki ini manusia, kah? (Walau jelas dia sudah pasti manusia lah ^^;). Karena dia benar-benar seperti malaikat. Sampai-sampai aku agak tak percaya saja kalau dulu dia pernah berpenampilan centil dan suka pakai baju mini seperti yang ia ceritakan di bukunya. Karena bukan mbak Oki banget kayaknya kalau dilihat dari sosoknya yang sekarang ^^; hehehe.

Dan aku pun sampai penasaran, dia ini pernah marah pada orang nggak ya? Karena aku tak pernah melihat mukanya yang tanpa senyum. Tak pernah lihat dia marah, mengeluh, atau apa.. pokoknya senyuman manis selalu tertempel di mukanya. Aku sampai iri >.<  Ia terlihat selalu optimis dan always positive thinking. Memang sih, kita kan hanya melihat dari one side. Bisa saja dalamnya ada kerapuhan yang kita tak tahu karena tak pernah dinampakkan di depan kita,  karena manusia kan tak ada yang sempurna. Tapi, teteuupp.. sekalipun benar memang begitu, menurutku mbak Oki sudah sangat sempurna. Kalaupun memang dalam hatinya sebenarnya tentu ada kerapuhan (sebagai manusia itu wajar saja), hanya saja tak terekspose, bagiku dia tetap sosok yang menakjubkan. Ia berhasil mebuktikan, dengan menjadi hamba Allah yang taat dan muslimah yang baik, hidup ini akan berjalan baik-baik saja, karena kita akan merasakan kecintaan Allah pada kita, kasih sayang-Nya yang begitu besar. Itu juga yang mulai kurasakan perlahan-lahan, sedikit-sedikit.

Dalam segala aspek, mulai dari pendidikan, hobi, kegiatan, bahkan perjalanan cintanya benar-benar bikin aku terkesima. Aku harap mbak Oki mau menulis lebih detail lagi tentang dirinya dalam bentuk buku, terutama kisah percintaannya yang bikin aku iri sekaligus sangat menginspirasi. Mbak Oki juga lah yang menjadi salah satu alasan kenapa aku sudah tak begitu tertarik lagi dalam cinta-cintaan ala ABG labil. Karena aku percaya, bahwa dengan menjadi muslimah yang selalu taat di jalan Allah, menjalankan segala syariatnya, tentu Allah pada akhirnya akan mengirimkan belahan jiwa kita yang  pasti jauh lebih baik dari seseorang yang kita cintai hanya karena nafsu ingin memiliki. :)

Percaya, bahwa jodoh di tangan Tuhan, dan jodoh terbaik untuk muslimah yang baik :)

Karena Islam itu adalah pasrah, ikhlas, dan berserah diri.


2. Indri Giana






Sosok ini baru kukenal saat ia menikah dengan Ustadz Riza Muhammad ^^;

Kenapa ia termasuk sosok yang menginspirasi?

Hm.. karena personality-nya awalnya, tepatnya gaya-nya yang kulihat sejak ia menikah. Tipe shy girl and manut banget sama suami. Aku pun ingin seperti itu kelak bila sudah menikah, inshaAllah :)

Aku juga suka gaya hijabnya. Suka banget. Dan pengin pakai kayak gitu, cuma nggak pernah nemu x_x. Curiga deh, Indri Giana ini hijabnya ada butik khusus atau jangan-jangan desain sendiri. Habisnya aku nggak pernah nemu dimana-mana, padahal naksir banget sama modelnya. Hijabnya dia itu Syar'i, tapi nggak yang gimanaaa banget gitu kayak Mbak Oki atau hijaber Syar'i kebanyakan. Bisa dibilang, Syar'i, tapi juga remaja banget, nggak terlalu gimana-gimana. 

Aduh, gimana ya jelasinnya? ^^;

Bukan berarti yang dipakai mbak Oki jelek ya, kan aku sudah bilang, aku juga suka banget sama gaya yang dipakai mbak Oki. Hanya saja aku lebih prefer ke gaya Indri Giana, cocok dengan remaja seusiaku atau tepatnya cocok dengan aku-nya, nggak terlalu yang berkesan...gimana ya... ^^; hahaha, susah jelasinnya dalam kata-kata. I mean, bila kita lihat para hijaber dengan khimar besar dan pakaian syar'i nya, apa yang kalian pikirkan pada sosok mereka? Pokoknya begitulah kan. Nah, aku nggak mau yang nampak begitu banget, makanya aku suka dengan gaya Indri Giana. Remaja banget, nampak fun, tapi juga inshaAllah Syar'i :)

Dan kisah percintaannya dengan Riza Muhammad juga sangat menginspirasi. Pengeennn banget kayak mereka, baik saat sebelum menikah (masa taaruf), hingga setelah menikah sampai sekarang. Pasangan yang benar-benar patut diteladani. Sama kayak Mbak Oki dan suaminya. Mereka tak pacaran, dan terbukti, mereka malah jauh lebih romantis setelah menikah (pacaran setelah menikah itu emang indah banget, dan itu impianku).

Pengeenn punya suami kayak Ustadz Riza Muhammad >.< Indri beruntung banget.
Jujur, Ustadz Riza itu bisa dibilang tipe lelaki idamanku untuk menjadi calon suami. Karena aku (jelas) menginginkan lelaki yang ilmu agamanya bagus. Nggak harus ustadz, yang penting lebih dari aku dan bisa membimbing aku. Aku juga dulu punya cita-cita pengin punya suami orang India..hahaha. karena aku suka segala hal yang berbau India, mulai dari filmnya, lagunya, tariannya, sampai adat-adat dan sejarahnya. Interesting. Hahaha.. yea, itu impianku sih.. Mendekati sosok ustadz Riza Muhammad kan :)

Tapi, ya itu tadi.. jodoh itu di tangan Tuhan. Kita bisa bilang kita penginnya sih begini begini begini, tapi hadiah dari Tuhan belum tentu sama dengan yang kita inginkan, karena Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk kita :)

Jadi ya aku nggak muluk-muluk, sih. Selama agamanya oke, dan dia bertanggung jawab pada agama dan Tuhannya (dalam arti tahu menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya), itu cukup. (Kalau dia bisa ngertiin hobi aku yang suka nonton film India dan lagu-lagu India, itu lebih bagus lagi, hahaha).


 3. Dian Sastro





Baru-baru aja sih aku begitu interest sama sosok yang satu ini, karena aku baru mengenal sosoknya belakangan. Bukan berarti baru tahu ya ^^;. Sudah sering dengar nama Dian Sastro disebut-sebut dari dulu karena film Ada Apa dengan Cinta (yang omong-omong aku belum pernah nonton :p), dan karena kecantikannya dll. Jujur, dulu dengar orang muji-muji dia ya aku cuek aja, nggak kenal ini ^^; Aku nggak tahu apa-apa tentang dia, nonton AADC aja kagak/belum. Sampai akhirnya ketika ada drama mini AADC muncul kemarin, di situ aku mulai agak interest sama sosok ini. Interestnya masih sebatas kenapa sih banyak yang muji-muji sosok ini? Pribadinya sebagus apa, sih? dll. Aku download deh segala tentang dia, dan... yea! ... saya jatuh cinta dengan pribadinya! ^^; Apalagi pas liat dia di acara Sarah Sechan. Waw. Benar-benar wanita yang nampak nyaris sempurna. Cantik, kulit mulus, kehidupan kayaknya lurus-lurus wae (jelas ini pasti nggak benar, sih, yang namanya semua orang pasti ada pahit-manisnya, hanya saja tinggal pintar-pintarnya orang itu aja mengatur supaya hidupnya jadi penuh kebahagiaan :) ), karir dan pendidikan sama lancarnya... Sebagai perempuan yang kuliahnya lagi dalam masa-masa kritis (:P) tak punya masa depan, aku begitu terkagum-kagum dengan sisi hidup Dian Sastro ini. Pola pikir dia itu menakjubkan!

Jadi, dia itu sudah memikirkan masa depannya dari umur 10 tahun! Dari umur SEGITU, yang mana saat umur segitu aku masih masa bodo hidup aku ke depan kayak apa, dia sudah mikirin ke depan mau jadi apa, dan dia harus melakukan apa saja  untuk mencapai impiannya itu. WAW! Time managementnya kayaknya oke ^^; begitu tertata. Aku aja punya wish list tiap tahun ujung-ujungnya cuma terbuang ke tong sampah. Sedangkan dia, begitu tertata rapi dan, dan termanage dengan sangat baik kayaknya.

Mungkin itu juga berkat didikan ibunya sih.. *tepuk tangan buat Mama-nya Dian Sastro* *sungkem*

Mamanya yang mengajarkan dan membentuk dia menjadi wanita berprinsip yang mempunya tujuan untuk dicapai. Dan tujuan itu tak sekadar tujuan, melainkan goal yang harus bisa diraih dengan usaha, sehingga terbentuklah goal setting. Bayangkan! Dari umur 10 tahun ia sudah punya settingan untuk hidupnya 10 tahun ke depan! Sementara eike umur segitu masih planga plongo aja :/

Nggak cuma kisah pra nikahnya aja yang seru, pasca nikah pun makin banyak lagi sisi dari Dian Sastro yang layak ditiru. Dian Sastro berhasil membuktikan bahwa jadi istri dan ibu rumah tangga gak berarti kita cuma kudu dasteran di rumah ngurus anak-rumah-suami. Kita juga bisa tetap berkarya dan sukses di karir tanpa mengesampingkan tugas sebagai istri dan ibu *tepuk tangan* Salut! Mendengar kisah perjalanan hidup Dian Sastro ini, asli bikin aku minder :( Ternyata aku ini cemen, bagaikan butiran debu! Tak ada apa-apanya! *mojok* Tapi positifnya, aku sekarang jadi lebih bersemangat lagi! Aku akan terus mencari apa tujuanku dan bakal bikin goal setting juga, inshaAllah tak ada kata terlambat. :)



4. Dewi Sandra




Atau tepatnya sih, Hana Sasmita ^^; Alias Bunda Hana, tokoh yang diperankan oleh Dewi Sandra dalam CHSI.

Tak perlu kujelaskan panjang lebar apa yang mengispirasiku dari tokoh tersebut, karena semua orang juga pasti tahu :)

Walau kadang sebel juga nonton sinetronnya, tapi ada sisi sisi dari Hana yang patut dicontoh sebagai seorang Muslimah yang baik. Dan itu yang aku catet! :)

Aku juga suka sih gaya hijab Hana/Dewi Sandra dalam kesehariannya, nggak yang ngoyo kayak para hijaber kebanyakan yang ribet itu. Dia mah kalau berhijab simpel dan tetap enak dilihat, daripada para hijaber lain yang lilit sana-sini kainnya, bikin pusing ngeliatnya, apalagi ngebikinnya :s Aku nggak suka hijab yang penuh aksi, dan repot makainya. Hijab kok malah nyusahin, harusnya kan malah memudahkan ^^;

 
5. Miranda Kerr






Wohoo.. jangan salah sangka dulu ya! ^^; Jangan pikir yang macam-macam dulu.

Tenang, tenang.. aku masih waras kok untuk berpikiran ingin menjadi model Victoria's Secret ^^;

Aku juga nggak ngefans gimana gimana sama Miranda, tapi aku akui badannya itu bagus banget yaaa. Iri liatnya hahaha. Dan pengin lah punya badan bagus kayak gitu, kaki jenjang, perut rata, kulit mulus, tapi jelas bukan buat saya pamerkan. Tentunya buat diri sendiri dan suami di masa depan, kan kalau punya badan bagus dan sehat gitu juga hidup kita pun pasti bahagia.

Aku suka dengan sifat Miranda yang selalu nampak optimis. Membuatnya jadi nampak bahagia dan terlihat awet muda. Dan memang saat ditanya apa rahasianya dia bisa cantik dan awet muda, dia bilang karena dia selalu membuat dirinya bahagia dengan selalu tersenyum, berpikiran positif, selalu optimis, selalu santai dalam menghadapi kehidupan, tak pernah dibawa stress. Dan aku sepakat sama dia. Itu memang resep mujarab supaya kita bahagia. Dan kalau kita bahagia, dampaknya kita pasti sehat. Kalau sehat dan bahagia, dampaknya jelas kita jadi awet muda. :D

Dia sangat menjaga kesehatan dan bentuk tubuhnya sebagai wanita. Rajin olahraga, perawatan, dan memilih makan-makanan dan minuman yang sehat. *acungi jempol*

Jadi memang resep cantik itu tak susah sebenarnya. Cukup tidak stress, dan selalu bahagia plus hidup sehat aja. Sudah, kelar.




 6. Raline Shah




Sama aja kayak Miranda Kerr sebenarnya, aku nggak ngefans kok sama cewek ini. Hanya saja pas liat dia jadi tamu di Sarah Sechan, aku menyukai beberapa statement dan opini dia. Dalam arti, yea, ada kepribadiannya yang aku suka. Pola pikir dan cara dia memandang akan sesuatu itu, menurutku cukup cerdas, walau tak sejenius Dian Sastro ^^; 

Sama kayak Miranda, kecantikan buat dia itu harus didapat dengan usaha. Jangan mau cantik aja, tapi usahanya nggak ada sama sekali. Kan nggak ada orang yang selalu nampak cantik kalau tak ada usahanya, impossible.. (ini sih kata Raline sih ya. Aku mah tak tahu, kan aku bukan wanita cantik seperti dia hahaha,).  Aku suka cara bicara dia, walau sedikit nyebelin  (mimik wajah dan senyumnya) :p

Apalagi statementnya yang ini, "Nggak ada wanita yang nggak cantik, yang ada itu malas.." Dalam arti lain, semua wanita itu cantik sebenarnya hanya saja banyak yang malas. Bener, nih! Saya sepakat.

Lah situ mau cantik, tapi perawatan ke salon aja malas dan super hitung-hitungan, ya pegimane?? ^^;

Terus, tak mau belajar dandan, nah!

Malas, kan? Kalau malas, ya jangan komplain dan iri dengan kecantikan wanita lain :p

Karena mungkin saja mereka yang kamu lihat cantik itu memang melakukan usaha yang super maksimal hingga bisa sampai seperti itu. 


7. Siti Nurhaliza





Duh... aku jatuh cinta dengan keanggunannya! Tipe wanita idaman banget kalau saya seandainya lelaki, hahaha ^^;

Pengin kayak dia. Santun dan anggun dalam bersikap, cantik dalam balutan hijabnya yang jarang aneh-aneh. Cantik sangat! Walaupun penyanyi, dia tetap nampak terhormat, begitu segan melihatnya.

Jumat, 07 November 2014

Full House versi Thailand

Diposting oleh Eka Suzanna di 07.27 0 komentar
Sudah 2-3 hari ini aku nonton Full House versi Thailand.

Tak tau kenapa, kok ya nggak bosaaaann.. tiap hari nonton berulang-ulang, jadinya bisa dibilang dah khatam 3 kali berturut-turut ^^;

Duh, nggak nyesal beli kaseettnyaaa... justru NYESAL, kenapa baru beli sekarang???? Tepatnya, kenapa aku baru tahu sekaranggg???

Dan sebenarnya ini juga berkat salah ingat, sih, dan belinya juga tak sengaja. Waktu itu iseng aja kepengen beli kaset DVD, karena dah lama tak beli (ada kali 2-3 tahun). Eh, tak sengaja liat ini kaset, langsung teringat kalau aku emang lagi nyari Full House versi Philiphine, Karena banyak yang bilang versi Philiphine jauh lebih bagus dari yang versi asli a.ka Korea. Secara aku juga nggak terlalu suka banget sama drama Ful House, alias biasa aja gitu.. cuma dapat penilaian 3 bintang dariku, jadi aku juga nggak seberapa excited sebenarnya nyari Full House versi negara lain. Kupikir, ah.. kan sama aja ceritanya, namanya juga Re-Make. Yang paling kunantikan itu Full House versi Jepang aja, yang kok belum juga ada remake nya sampai sekarang X_X. Padahal kalau urusan nge-reMake, kan negara Jepang dan Korea itu biasanya paling nomor satu.

Karena kupikir ini Full House Philiphine yang aku cari, langsung kutarik aja dan bayar ke orangnya. Sampai rumah apa aku langsung nonton? Kagak. Hahaha. Drama ini sempat tergeletak begitu saja di atas meja dekat laptop selama 5 hari. Setelah merasa gak ada kerjaan sama sekali dan bosan abiss.. baru lah eike melirik ke si kaset ini dan menontonnya.

Sukkaaaaaaa banget! Walau salah beli awalnya, karena pikir ini yang versi Philiphine, ternyata ini yang versi Thailand, tapi nggak nyesal sama sekali! Apalagi aku cukup suka dan familiar sama pemeran cewek utamanya, karena dia main di film 'lesbian' Yes or No, hahaha.



JUDUL: Full House
Jumlah Episode: 20 Episode

Rating : ★★★★
Category : Dorama
Genre : Romance, Comedy *?*

Cast :
Pirath Nitipaisankul (Mike) as Mike
Sucharat Manaying (Aom) as Aom
Autasda Panickhul as Guy
Janesuda Parnto as Mintra





Tak perlu sebenarnya menceritakan detail drama ini berkisah tentang apa, kan? :) Karena saya yakin hampir semua orang, terutama yang pencinta drama Korea pasti tahu banget sama cerita drama ini! Yak.. seperti judulnya, Full House, drama Thailand ini memang versi remake dari drama Full House yang versi Korea. Nah, sudah tahu, kan??

Ya, inti ceritanya: Ini mengisahkan tentang Aom Am, gadis yang punya impian menjadi penulis novel best seller, diperdaya oleh kakak perempuannya, saudara kandungnya sendiri.Mereka hanya tinggal berdua (orang tua sudah meninggal), dan rumah yang mereka tempati itu adalah rumah milik Aom, alias atas nama Aom, warisan dari ayahnya.




Karena kesulitan uang, sementara ia ternyata sedang hamil dan butuh biaya, (dengan berat hati) Kakaknya Aom menjual rumah itu diam-diam, tentunya dengan cara tipu daya. Berdua bersama pacarnya, Pao, diaturlah rencana untuk mengirimkan Aom sementara waktu ke-mana-saja, supaya mereka bisa menjalankan rencana mereka untuk menjual rumah.



Mereka berhasil mendapatkan tanda tangan Aom (untuk pengesahan penjualan rumah) dengan trik, dan sengaja mengirimkan Aom ke Korea dengan alasan gadis itu mendapatkan tiket gratis dari sebuah event agen travel untuk liburan selama 5 hari di Korea. Kesenangan karena seumur hidupnya tak pernah pergi liburan apalagi naik pesawat, dengan polosnya Aom mengiyakan dan menandatangani sebuah dokumen dari Kakaknya. Aom sudah membayangkan ia akan ke Korea, nginap di hotel gratis, dan naik pesawat gratis pula. Diiming-imingi semua hal akan ditanggung (gratis), berangkatlah Aom dengan penuh riang gembira,



Saking excitednya, karena baru pertama kali merasakan naik pesawat dan liburan jauh ke luar negeri, Aom begitu penuh semangat setiap melihat sesuatu dalam pesawat yang menarik baginya, termasuk lelaki yang duduk di sebelahnya, yang ternyata adalah seorang super star terkenal dil Thailand, Mike Angelo.



Awalnya, penebangannya berjalan mulus tanpa hambatan, Aom sampai di Korea dengan selamat, dan juga menginap di hotel mewah. Ia jalan-jalan dengan riang dan tak sengaja jumpa/berkenalan dengan seorang pria asal Thailand juga, bernama Guy.








Semua terasa indah dan nyata, sampai kemudian di hari kedua ia di Korea, petugas Hotel mengabarkan lewat telepon bahwa ia harus segera Check Out, karena kamar hotelnya dipesan hanya untuk 2 hari. Terkejut lah Aom. Bagaimana bisa?? Sementara dia harus 5 hari di Korea, tapi kamar hotel yang ditempatinya ternyata hanya untuk menginap 2 hari saja!



Aom tak punya uang cukup untuk membayar hotel, bahkan untuk semalam saja. Ia berkali-kali menelpon Kakaknya, tapi tak pernah diangkat. Seharian ia luntang-lantung, bingung bagaimana harus membayar kamar hotel, dan juga tak punya uang untuk beli tiket pulang.



Mendadak ia teringat Mike Angelo, salah satu super star Thailand yang kebetulan satu pesawat dengannya saat penerbangan menuju Korea, bahkan mereka duduk sebelahan. Di pesawat tak sengaja ia sedikit membuat kekacauan, ia mabuk karena minum alkohol, dan muntah di baju Mike. Baju itu masih ada padanya, dan itu yang ia jadikan alasan supaya bisa ketemu Mike,yakni 'mengembalikan bajunya'.





Setelah sedikit perdebatan, percekcokan, dan akhirnya dibumbui tipu daya dan cerita rekayasa, ia berhasil meminjam uang pada Mike, tentunya setelah memasang wajah memelas dan menambah bumbu cerita penuh derita, yang membuat Mike jadi simpati akhirnya.

Begitu dapat uang, ia segera pulang ke Thailand... dan ternyata surpraise tak berhenti sampai di situ! Ia dibuat terkejut lagi dengan mendapatkan kenyataan rumahnya sudah dalam keadaan kosong melompong.




Kakaknya pun tak ada nampak batang hidungnya, menghilang entah kemana, tak ada kabar an jejak. Akhirnya ia mengetahui, rumahnya telah dijual oleh kakaknya tanpa sepengatahuannya, dan ia telah dibohongi.

Aom bersikeras tak ingin menjual rumah itu, dan berusaha mendapatkan rumah itu kembali. Ia harus berhadapan dan bernegoisasi dengan si pemilik rumah yang baru, yang ternyata adalah... Mike. Super star terkenal yang telah ia tipu dengan cerita rekayasanya.

Apa iya Mike akan memaafkan Aom begitu saja dan mau dengan mudah mengembalikan rumah itu, sementara ia telah ditipu Aom mentah-mentah?

=======================

KOMENTARKU:


AAAkkk.... <3 p="">
Hahahaha, belum apa-apa sudah lope-lope ya X))

Pertanda baik, berarti.

Iyaa.. aku bener-bener nyesel!! Nyesel, kenapa baru tahu drama ini sekarang??? :(((

Tapi, jujur aja sih ya, aku bahkan baru menonton yang versi Koreanya beberapa waktu lalu (bulan Oktober kemarin, hasil download marathon 16 episode di youtube).

Kalau dibandingkan versi Koreanya, aku jauh lebih suka yang ini!

Kalau yang versi Korea, aku nggak begitu suka, dan agak boring. Penilaianku buat yang versi Korea, tiga bintang cukup lah. Serunya lumayan, pasang surut, kadang seru, kadang boring. Lucunya juga nanggung, nggak seberapa lucu, banyak garingnya. Chemistrynya? Hm... boleh lah, lumayan. Aku melihat yang versi Korea itu, dibilang cocok ya cocok, tapi kalaupun nggak cocok ya aku juga nggak kenapa-kenapa.

Sedangkan kalau yang versi Thailand ini?
Pokoknya harus sepakat semuanya kalau mereka COCOK! Aku bahkan ngerasa mereka itu REAL. Saking chemistrynya dapet banget... x_x










Iya kan?? Iya kan???

Lihat, deh! Penampakan mereka berdua selalu bikin melting~ >.<



Apalagi mereka kan pakai nama asli tuh, bisa dilihat pada pengenalan cast di atas, nggak heran bacanya? Mike, diperankan Mike. Nama panggungnya emang Mike Angelo. Bahkan tokoh ceweknya itu, pemerannya emang punya panggilan nama Aom. Jadi, memang itu nama panggilan mereka, jadinya berasa nyata x_x. Mike yang asli juga memang penyanyi kan, sama kayak Mike Angelo yang dalam cerita.. huhuhu.

Jadi, bagaimana perbandingan antara dua versi?

Yaa.. Versi Korea dapat 3 bintang dari saya. Versi Thailand.... 4 bintang!! 5 BINTANG kalau perlu, saya rela baginya!

Apa yang mau dikritik dari versi Thailand ini?? Nyaris tak ada gitu.  Chemistry antar pemain, dapet, banget! Setting pun oke, malah aku lebih suka settingnya yang versi Thailand daripada versi Korea. Musik? Sama-sama bagus lah ya.. Korea memang juaranya kalau dalam hal soundtrack, jadi memang untuk yang ini lebih unggul Korea.


Hm.. Jadi tertarik untuk buat versi perbandingannya nih, tapi mungkin di postingan baru aja kali ya x)) Biar lebih rapi, karena postingan ini memang dikhususkan untuk kebawelanku aja.. hahahaha.

Kalau kalian berpikir bahwa cerita ini sama persis dengan yang versi Korea, maaf, anda salah.

Tapi.. weits, tenang, tapi nggak berarti juga ceritanya melenceng jauh beda dari yang versi Koreanya :)

Pokoknya, kalau kalian takut versi Korea ini ceritanya plek abis dengan yang versi Korea, dan kalian takut merasa bosan (seperti yang saya takutkan awalnya), kalian salah besar. Tapi, kalau juga kalian takut ceritanya beda dari yang versi Korea dan out of storyline, dan kecewa karena kalian nggak rela drama Korea kecintaan kalian diubah versinya, kalian juga salah besar.

Ini drama sukses! Ia tak mengubah inti ceritanya, tapi ia tak juga menjiplak abis kayak drama remake kebanyakan. Biasanyakan kalau remake tuh pasti ngikutin segala plot-plotnya, dialognya, dll.. Apalagi kalau Indonesia yang ngeremake, titik koma dialognya kayaknya dijiplak juga. Kalau drama Thailand ini kagak sama sekali. Walau inti ceritanya sama, dan alurnya juga sama, tapi dikreasikan jadi lebih menarik lagi. Adegan-adegannya pun tak sama. Misalnya, walau ceritanya sama-sama berawal dari ketemu di pesawat dan si cowok terganggu dengan ulah si cewek, tapi adegannya tuh beda, dan menurutku adegan di Thailand lebih bagus dan lebih realistis ^^;

Karakternya pun pembawaanya beda. Kalau di sini, tokoh ceweknya lucu, dan lebih jujur sama perasaannya sendiri. Kalau yang versi Korea kan, lumayan kerasa kepala dan agak gengsian gitu. Cowoknya pun, Mike ini nggak semenyebalkan yang versi Korea, dia masih ada sisi 'lembut' dan 'ramah'nya, lebih friendly, dan yeaa... aku suka. Porsinya pas, nyebelinnya ada, tapi ada masa-masa dia menunjukkan sisi 'baik'nya, gak kayak yang versi Korea, dari awal-ending, belagu amat -_- Dan gengsi gitu, bikin kita pengen nggaplok kepalanya!

Susah dijelaskan dengan kata-kata, deh! Ntar aja sekalian di postingan selanjutnya aku jabarkan lebih luas inshaAllah. Pokoknya WAJIB nonton ini! Saya jamin nggak bakal nyesal! Kalau anda memang pernah nonton drama Full House versi Korea, yang ini juga nggak boleh ketinggalan! :)




NOTE: gambar-gambarnya semua dicatut dari google :)

Minggu, 02 November 2014

Silent

Diposting oleh Eka Suzanna di 07.11 0 komentar
                “Lama-lama pusing gue sama Widya. Kayaknya apa yang gue lakuin juga pasti  selalu salah di mata dia, gak ada yang bener.”

                Adi mulai terlihat mengeluhkan sikap pacarnya lagi, dan sepertinya ini menjadi lebih sering dari biasanya belakangan ini. Apakah memang semua lelaki dan perempuan yang berpacaran akan mengalami hal seperti ini, selalu ribut dan bertengkar mengenal hal-hal yang sebenarnya bukan masalah besar? Entah lah. Aku tak tau, karena aku tak pernah merasakannya. Bagaimana bisa? aku saja tak pernah pacaran. Aku tak pernah paham dengan konsep pacaran. Selain itu... karena orang yang kucintai sudah memiliki kekasih, jadi yang bisa kulakukan hanyalah duduk diam di hadapannya, menemaninya dan mendengarkan segala keluh kesahnya. Ya, yang aku lakukan sekarang ini.
                “Dia selalu aja maunya dingertiin sama gue, tapi dia sendiri gak pernah mau ngertiin gue. Kayaknya nggak pernah nganggap gue sebagai pacar sama sekali. Gue dianggap supirnya doang kali ya? Kayak diinjek-injek, tau nggak.” Adi melanjutkan keluhannya, dan aku tetap dalam diam sambil memusatkan mata pada mimik wajahnya yang semakin nampak sangat kesal.
                “Emangnya sekarang elo berdua ribut karena apa?” tanyaku akhirnya, sambil menyeruput habis sisa Cappucino dalam gelas.
                “Cuma gara-gara gue nggak bisa jalan sama dia kemarin. Padahal kan nggak sering-sering juga gue ingkar janji. Kebetulan aja kemarin gue sudah terlanjur janji sama Hery cs buat main futsal bareng, ya kan gak mungkin gue batalin gitu aja.”
                “Trus?”
                “Ya udah, trus apalagi, dia ngamuk-ngamuk, bilang gue lebih mentingin futsal lah daripada dia, ngatain gue cowok cemen gak bisa pegang janji, malah nuduh gue macam-macam segala, bilang gue ada main sama cewek di tempat futsal. Gimana gue nggak jengkel? Lama-lama gue selingkuh beneran aja kalo gini! Daripada dituduh gak jelas, padahal gue nggak ngelakuin, kan mending gue selingkuh beneran!”
                “Sampe segitunya?” Aku mengernyitkan kening. “Widya emangnya seposesif itu sama lo?”
                “Tauk tuh, belakangan makin menjadi-jadi aja tingkahnya. Kayak mau ngekang gue banget.”
                Aku tersenyum kecut agak samar, hingga mungkin Adi tak menyadarinya sama sekali. Dari awal saat Adi memperkenalkan Widya padaku sebagai kekasih barunya, aku sudah bisa menebak tipe gadis seperti apa dia. Dan aku sudah merasa yakin seratus persen, Widya tak akan cocok berhubungan dengan Adi. Karakter mereka sangat bertolak belakang. Adi adalah tipe lelaki yang butuh diperhatikan, ditemani, diperlakukan dengan lembut, tak bisa dengan cara keras. Sebaliknya, Widya adalah tipe perempuan yang selalu bersikap frontal, keras kepala, manja, dan mudah emosi. Kalau dipaksakan untuk cocok pun juga tak akan bisa. Terkadang aku sendiri tak rela setiap melihat bagaimana perlakuan Widya pada lelaki yang kucintai ini. Kenapa dunia memang selalu tak adil? Tak bisakah dunia berkonspirasi menjodohkanku dan Adi? Aku bisa selalu menjaga dan mencintainya dengan sangat baik, jauh melebihi gadis manapun yang ada di sekeliling kami.
                “Ya elo juga, kok bisa pacaran sama yang modelnya begitu? Makanya, pilih-pilih dulu, jangan asal ngegaet.”
                “Sial lo,” Adi mendengus geli mendengar perkataanku yang padahal sangat serius. “Ya mana gue tahu kan kalau dia begitu banget. Gue awalnya kepincut sama kecantikannya. Lagipula waktu pertama kali, keliatannya dia tuh dewasa. Mana gue sangka kalau ternyata sama aja kayak cewek lain, cemburuan, manja, posesif..hh... malesin, lah. Heran gue, kayaknya semua cewek tuh sama aja ya.”
                Aku hanya tersenyum simpul dengan menarik ujung bibirku ke atas, kemudian sambil lalu memainkan ponsel. “Ya putusin aja, trus pacaran sama gue.”
                Huaaaaaa! Aku terkejut sendiri mendengar sederet kalimat yang baru saja meluncur lancar dari mulutku. Berani juga aku mengatakan hal itu! Walau perkataan itu sengaja kukatakan dengan lagak sambil lalu, tapi tetap saja jantungku nyaris terasa akan jatuh melorot. Aku tak berani melihat wajah Adi, tapi aku juga penasaran, jadi aku sedikit mengangkat kepala hendak menatapnya, dan yang kudapatkan seketika adalah jitakan keras dari kepalan tinjunya.
                “Bangke lo!!” Tawa Adi seketika meledak setelahnya. “Gue masih normal kali! Sarap lo, ah, Dim!” Ia masih tertawa ngakak, dan menatapku geli. “Dunia kiamat dan cewek di dunia ini sudah punah sekalipun juga gue bakal tetap ogah! Amit-amit!”
                Aku hanya mendengus, mengelus-elus kepalaku yang terasa ngilu, dan ikut tertawa bersamanya. Yah, aku memang sudah tahu jawaban seperti itu yang akan ia berikan. Ia menganggap perkataanku tadi hanyalah sebuah lelucon antar sahabat, dan sampai kapan pun akan seperti itu. Biarlah Cuma aku dan Tuhan yang tahu bahwa perasaan sayang dan cintaku padanya adalah sebuah kebenaran yang pasti sulit diterima dalam dunia yang tak adil ini.
                “Woii, Adi!! Dimas!!” seruan melengking seorang perempuan mengejutkan kami, membuat aku dan Adi serentak menoleh bersamaan ke arah samping kantin sekolah. Novi, salah satu teman sekelas kami terlihat memandang jutek dari kejauhan. Wajah gadis itu semakin memberengut saat menyadari kami tak juga kunjung bangkit dari bangku kantin.  “Sudah bel masuk tuh, woy! Gak dengar apa?? Budek kali ya!??”
                “Wah, iya!” Adi yang sadar duluan, langsung berdiri dan melompati bangku begitu saja. “Ah, gara-gara lo, Dim! Mana gue belum selesai ngerjain PR! Mampus gue. Masih sempet nyontek nggak, nih??” Aku tak terlalu menggubris apa yang Adi serukan selanjutnya, karena aku sendiri sudah berlari cepat menuju kelas. Aku juga belum menyelesakan PR Fisika. Gawat!


=========================================================================
 




Note: Aku baru tahu tentang gerakan membuat cerpen ini jam 9 malam tadi ^^;, Begitu selesai baca aturannya, aku langsung bertanya pada beberapa temanku, dan dua orang memberikan jawaban. Yang satu meminta tema cerita tentang Forbidden Love yang mengisahkan cinta sesama jenis, yang satu meminta cerita tentang dua orang yang saling menyukai tapi tak menyadari. Aku memilih yang Forbidden Love,...karena... tak ada alasan, sih ^^; Karena sesungguhnya aku sampai detik ini tak tau harus menulis cerpen apa karena waktunya sangat mepet. Dan aku tak pernah nulis cerita tentang Forbidden Love, karena itu bukan gayaku banget. Kalau disuruh milih, sebenarnya aku memilih tema yang satunya, karena itu lah yang aku banget. Tapi, tak tau kenapa otakku terasa buntu, aku tak bisa memikirkan alur ceritanya sama sekali. Selain karena waktu sangat mepet, aku juga sudah mengantuk.. hehe. Yang terpikirkan di otakku hanya lah... ya cerita ini ^^;

Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor