Senin, 11 Mei 2015

Kost idaman....

Diposting oleh Eka Suzanna di 19.44 0 komentar
Masih lanjutan problem kemarin.. aku jadi pengin bikin list atau catatan kost idaman itu yang seperti, setidaknya yang idaman saya :p


Karena pusiiinggg nyarinya huhuhu, nggak pernah nemu yang pas! Tadi saya ada lihat lagi satu kos... dan, haduh...... lokasinya oke lah.. bagus banget. Tenang, dan tak jauh dari jalan raya, plus saya familiar juga dengan daerahnya karena saya sering lewat kalau mau pergi beli makan. Tapi, mashaAllah dah... Kosnya terbuat dari triplek dan papan, dah tuh di lantai dua... dah tuh kamar mandi luar -,,- Coret! Ogah saya..



Huaaaaaaaaa..



Kost yang saya kepengin itu (kalau ada sih ya), di daerah yang aman.


1. Letaknya strategis, tak di pinggir jalan raya sangat, tapi juga tak masuk gang ke dalam -,,- Lingkungannya yang tenang lah.

Kenapa saya tak suka masuk gang sempit..? Entah lah.. saya tak suka yang kumuh-kumuh gitu. Kayaknya malas aja kalau harus menelusuri gang sempit dan melewati sederet rumah dengan berbagai model/bentuk, plus banyak orang seliweran atau nongkrong-nongkrong.

Saya juga tak mau yang di pinggir jalan raya, entah lah.. takut saja. Makanya, asik kan yang tak di pinggir jalan raya sangat, tapi juga tak masuk terlalu dalam. Yang sedang-sedang lah.



2. Berdiri sendiri, bukan masuk dalam rumah. Kan ada tuh (banyak malah) kos yang dalam rumah. Jadi rumah itu punya banyak kamar, nah itu lah kamar kost. malas, ah. Saya tak suka. Penginnya yang berdiri sendiri. Kalau macam rumah susun pun tak apa, yang penting bukan dalam rumah. Dua kali ngekos dalam rumah bikin saya kapok, tak mau lagi!


Cari aman makanya cari yang berdiri sendiri. Jadi tak saling mengganggu.


3. Kamar mandi dalam! Ini penting buat saya! Saking pentingnya, tiap tanya kos, pertanyaan pertama saya adalah 'kamar mandi luar/dalam?', karena kalau jawabannya kamar mandi luar, tak peduli seelite dan sebagus apapun kos dan lingkungannya, saya langsung OGAH.

Malas kan pakai kamar mandi bareng-bareng. Tak bebas. Dan berarti kalau tiap mau buang air harus keluar kamar dulu. Duh, males, deh.


4. Air bersih dan ngalir! Pengalaman di kos pertama yang airnya bermasalah, maka pertanyaan kedua yang saya lontarkan setelah nanya 'kamar mandi dalam/luar?' adalah.. 'airnya selalu ngalir kan? Tak pernah mati kan??'


5.  Yang bisa bebas keluar masuk. Ini ada kaitannya dengan poin nomor 2. Kalau kos dalam rumah, biasanya ada pagarnya. Kadang-kadang bisa kekunci juga kita. males saya kalau dah gitu. Makanya penginnya yang bangunan sendiri, jadi suka-suka saya mau keluar masuk, tak ada yang ngunciin, tak ada yang gangguin (diajak ngobrol 3 jam dulu misalnya sebelum bisa masuk kamar lagi :p)


6. Yang nggak pengap, dan sirkulasi udara bagus.

7. Nggak masuk air hujan. Makanya periksa dulu dindingnya, dan tanya juga apakah kalau hujan banjir?


8. Mmm... kapan-kapan dilanjut, deh.

Sabtu, 09 Mei 2015

Pengin pindah kos lagi?

Diposting oleh Eka Suzanna di 09.19 0 komentar
Haduh... kayaknya masalah hidup itu memang nggak ada habis-habisnya, ya... ^^;

Nggak kenal ending kayaknya.


Kayaknya saya baru saja bernapas dari sebuah masalah, datang lagi new masalah. Hhhh.... *barbie pucing*


Sebenarnya masalahnya nggak berat-berat banget sih. Pasti kalau buat orang lain, ini mah bukan masalah. Cuma perkara kecilll. Tapi tak tahu ya, kalau di aku jatuhnya kayak jadi masalah banget huhu ^^; Aku memang orangnya gampang stress sih. Makanya masalah sesepele apapun, kalau di aku pasti kesannya kayak masalah banget. Soalnya aku gampang stress, kepikiran yang nggak-nggak juga, dan sebagainya. Haduh... sifat buruk yang susah dihilangkan sih ini. Kayaknya emang pembawaanku yang suka membesar-besarkan masalah. Atau gampang stress dan tertekan.


Masalahku sekarang gak jauh-jauh dari masalah beberapa bulan lalu. Pindah kos -_-


Iya, aku mau pindah kos lagi! huhu


Oh ya.. aku belum cerita ya kalau aku akhirnya pindah kos juga kemarin setelah dari akhir tahun lalu pusing, stress, dan dilema sendiri gara-gara masalah ini, tepatnya sejak Oktober 2014 lalu itu. Iya.. tadinya mau cerita di blog, tapi karena kemarin sibuk kuliah dan ujian, rencananya aku baru mau cerita kalau sudah selesai ujian. Elahdalah.... malah keduluan kepengin pindah kos lagi sebelum cerita apa-apa tentang kos yang baru ini -,,-



Aku pindah dari kos lama ke kos yang sekarang itu pada bulan Maret tanggal 10-11. Nggak jauh sebenarnya dari kos lama, cuma jarak beberapa rumah saja. Kos lama dan kos baru ini cuma dipisahkan 2-3 rumah.


Nah, kenapa sekarang mau pindah rumah lagi? Eh... i mean, pindah kos lagi..


Aku nggak begitu suka di sini!! :(


Tapi mau pindah juga bingung gimana (ini sih ceritanya macam balik lagi ke bulan Oktober lalu -_-)



Aku bingung mau pindah kemana. Nyari kos itu susah banget yaaa huhu. Bukan susah nemu kosnya. Kos sih bergelimpangan dimana-mana. TAPIII... nyari yang sesuai dengan kemauan kita itu yang susahnya minta ampun!!


Emang apa yang aku gak suka dari kos sekarang?


Oke, aku buat listnya ya..


1. Susah banget mau keluar-masuk


Pertama, kalau keluar, dan aku ketemu sama nenek (si pemilik kos) yang memang selalu ada duduk duduk di teras, pasti ditanya: 'mau kemana?'. Begitu pulang, ketemu dia lagi, ditanya: 'darimana?' lalu disuruh duduk nemenin dia duduk di teras -_-


Oke, kalau cuma duduk nemenin mestinya bukan masalah besar kan ya. Apa susahnya sih nyenengin orang tua? Tapi yang masalahnya... ini nenek sama sekali gak nyenengin. Gak cocok sama aku. Dia sih suka banget sama aku, tapi aku yang gak suka sama dia dan merasa gak cocok. Dia bukan tipe orang yang asik diajak bicara -_- Jadi gimana caranya mau nemenin kalau gitu?

Walau dia bukan tipe yang asik diajak bicara, dia itu suka sangat ngobrol atau cerita-cerita. Dia itu bisa cerita 3 jam nonstop loh! -_-

Nah, loh.. katanya bukan tipe yang asik diajak bicara, tapi kok bisa bercerita 3 jam non stop?

Itu dia. Yang dia omongin tuh ngebosenin dan ngemalesin yang dengar (setidaknya aku ya, gak tahu deh kalau orang lain, tapi sejauh ini semua orang sependapat denganku).


Kalau yang dia cerita atau ngobrol itu topiknya yang seru dan asik plus menyenangkan buatku sih tak masalah.. lah ini yang dia cerita cuma ngomongin orang lain yang jelek-jelek plus muji-muji dirinya sendiri -_-

"Saya gak suka tuh sama menantu saya itu. Saya nih gak bisa dikasarin.. tapi dia kalau ngomong sama orang selalu kasar." or "jangan bicara sama dia *seseorang yang dia gak suka*, gak bagus omongannya tuh. Suka ngomong sembarangan." or "Eh, mereka itu kan muallaf, orang tak beragama. Baru masuk islam." dan banyak lagi yang mana tiap hari suka diulang-ulang macam kaset rusak -_- Sampai hapal mati saya.


Lalu seringnya muji-muji dirinya sendiri. "Saya ini lulus sekolah cepat umur 13 tahun, karena saya bosan sekolah. Jadi saya minta langsung ikut ujian akhir, akrena saya sudah bosan. Dan saya lulus." "Suami saya dulu kuliah 6 tahun di negeri. Habis tu baru dia nikahin saya. Saya langsung dikasih rumah, mobil sama  papi (sebutan buat suaminya)." "Saya ini tak bisa kalau liat orang bicara kasar. Karena saya dari kecil tak pernah dididik begitu. Saya saja sama orang miskin kalau bicara baik-baik 'eh sini ki,  kenapa ki?' Semakin orang itu miskin, semakin harus kita sayang dan dekati..." Saya tak pernah simpan uang saya. Selalu saya bagi-bagi di jalan kalau jalan-jalan pagi tuh biasa ada banyak pengemis yang nggak ada kakinya.." "Saya tuh udh banyak khatam al-Qur'an. Sebulan bisa 2 kali khatam saya. Ini.." *dia kasih tunjuk saya al-Qur'annya yang penuh coretan di sana-sini, yang ternyata tanggal setiap dia khatam. "Saya tak hapal dah khatam berapa kali, tapi saya catat semua tanggalnya. Nih."


Dan masih buanyak lagiii yang tiap hari itu-itu saja diulang -_-


Bikin aku jadi malas tiap mau keluar sebentar, karena malas ketemu dia. Kalau sudah ketemu dia, susah kita mau masuk karena ceritanya tak habis-habis.


Mungkin kalau kalian cuma baca sepintas gini, kalian bakal mikir aku yang jahat. Apa salahnya sih nemenin si nenek bicara satu jam-dua jam? Kan nggak apa-apa, sekalian berbuat baik sama orang tua.

Iya, aku juga nggak masalah. Asal dia ceritanya bukan cerita tentang dirinya aja, yang keliatan jelas muji-muji dirinya, lalu ngejelekkin orang lain -_- Buat apa aku harus dengan cerita kayak gitu setiap hari selama 3 jam nonstop? -_- selalu ngatain orang dan selalu ngebagus-bagusin dirinya seakan gak ada cacat. Sudah tu tak bisa berhenti pula ceritanya. 




2. Ganggu privacy



Aku sudah bilang, aku tipe introvert dan sangat suka berdiam diri di kamar kalau nggak ada hal yang penting banget yang harus bikin aku keluar kamar. Tapi berdiam diri di kamar bukan berarti aku diam saja. Aku membaca buku, aku belajar, aku menulis, aku main game dan nonton film (ini adalah waktu istirahatku setelah belajar dan menulis). Tapi ini nenek, Allahuakbar.... sehari ada kali 3-4 kali manggil-manggil: "Eka, apa kau bikin di kamar? Sini keluar cerita-cerita." Itu dia manggil jam 3-4 sore, padahal siangnya aku sudah nemenin dia duduk di teras dari jam 10-12 siang loh! -_- jam 3-4 sore aku sudah dipanggil-panggil lagi seolah-olah seharian aku gak ada keluar kamar -_-

Sudah tu bukan sekali aja manggilnya. Ada kali 2-4 kali manggil! Yang selalu aku sahut 'nggak nek, lagi ada kerjain tugas' atau kalau sudah malas aku diamin aja.


Bahkan nggak hanya itu. Dia maksa aku untuk tidur di kamarnya saja, yang jelas aku tolak mentah-mentah. Pisah kamar aja, dia di depan, aku paling belakang, aku sudah merasa terganggu sama tingkahnya. Apalagi sekamar, amit-amit -_-




3. Banjir



Ini rumah dan kamarnya mudah kebanjiran kalau sedikiitt aja hujan deras. :/


Aku syok waktu bulan kemarin tengah malam jam 1-an kebanjiran... omaigod.....  hampir banyak bukuku yang basah! x_x





Kalau berdasarkan tips dari sini, kalau mau cari kontarakan itu ya yang:

  • Keuangan/ dana yang tersedia.
  • Ketersediaan air bersih dan listrik yang memadai, karena air dan listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital.
  • Usahakan ruang yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.
  • Perhatikan betul kondisi rumah, apakah masih baik atau sudah rusak, bersih atau kotor, bocor tidak, kalau musim hujan banjir   tidak , dll.
  • Kondisi lingkungan sekitar rumah aman.
  • Fungsi rumah kontrakan, hanya tempat tinggal atau digunakan untuk keperluan lain, tempat usaha misalnya.
  • Letak rumah, strategis, dekat sekolah, dekat rumah sakit, dekat tempat belanja atau pasar, dekat tempat ibadah, dll.


Dan itu semua hampir sesuai dengan salah satu kos yang kemarin kulihat. Iya, jadi kemarin itu, kalau tak salah tanggal 6 Mei 2015 kemarin, aku ada pergi melihat dua kos. Awalnya kos yang pertama itu aku tahu dari kios majalah, itupun tak sengaja. Sehari sebelumnya, tanggal 5 Mei, aku pergi beli bubur ayam jam 10-11-an gitu. Di dekat bubur ayam itu ada kios majalah. Karena aku memang nggak bisa kalau udah ngeliat kios majalah.. dah pasti aku mampir hehe. Eh, ada lihat tulisan 'ada kost putri blablabla', refleks aku nanyain ke penjualnya itu kost dimana tepatnya? Ternyata bukan si penjual yang punya kos, tapi kenalannya yang nitip 'iklan'. Aku catat lah nomornya. Esoknya, tgl 6 Mei kemarin, aku pagi-pagi kembali ke tempat itu, jam 10-an deh, karena sudah janjian juga sama yang empunya kos mau lihat-lihat dan tanya-tanya. Minta tolong diantarkan sama si penjual majalah yang omong-omong orangnya beda lagi dengan yang kemarin ^^; Sama-sama perempuan berjilbab lebar, tapi yang kemarin lebih cantik dan kayaknya lebih muda, tak tahu yang sekarang ini siapa yang jaga. Mungkin kakaknya.. Untung mbaknya sangat baik hati. Dia ngantarin aku. Tapi aku agak...hm... nggak 'klik' dengan kos-nya setelah lihat penampakan langsungnya. Harganya sih lebih murah dari kos-ku yang sekarang, 600ribu. Kamarnya juga luas. Tapi kamar mandinya... adduuhhh ^^; Kecil banget! Sempit! Dan atapnya itu cuma sejengkal dari kepalaku. Sudah tu, airnya nggak jalan pula. Katanya sih besok bakal diperbaikin... tapi mm.. aku dah malas lah kalau gini. Apalaghi kamar mandi luarnya, masyaAllah.... nggak berbentuk kamar mandi -,,- Jorokk... euhhh.... nggak berbentuk sebuah kamar mandi lah pokoknya. Sulit digambarkan...


Padahal aku suka lokasinya, karena nggak di pinggir jalan raya, tapi juga nggak masuk ke gang banget. Tepatnya dia itu rumah ke 3 / 4 dari depan jalan lah, jadi tak jauh sangat dari jalan raya. Apalagi di depannya pas banget masjid, duh... suka banget sama lokasinya. Jalanannya pun lowong! Suka banget lokasinya! Tapi tidak... kamar mandinya -,,-


Udah lemas nih habis keluar dari sana sambil mikir. Lewat di depan kios majalah, bersitatap sama mbak tadi, aku pun mampir, kebetulan dia juga nanya 'gimana?'. Aku dah lemas aja di sana, terduduk. Lupa deh kita ngobrol apa aja, pokoknya aku habis tu nanya, ada lagi nggak ya kira-kira kos lain..? Eh ternyata ada, Dia jelasin kamarnya itu berderet, bukan satu rumah. Sendiri-sendiri, tapi berderet gitu kamarnya, jadi walaupun kos, kesannya tetap sendiri-sendiri. Aku langsung mau lihat karena yang model begitu yang aku cari. Akhirnya dia mau ngantar naik motor, dan... hm.... lokasinya itu agak jauh ke belakang lagi masuk gang ^^; huhuhu. Jauh banget dari jalan raya. Ya sebenarnya nggak jauh sangat lah.. tapi kan hm.. jalan sepanjang itu juga gempor kayaknya kalau tiap hari bolak-balik hehe.


Kos yang ini ketika aku lihat, lepas dari lingkungannya, aku suka banget sama bentuk kosnya. Walaupun kecil sihhh kamarnya :/

Jadi, kamarnya itu memang berjejer satu sama lain. Ada 6 kamar. 3 di lantai satu, 3 lagi di lantai atas. Sudah terisi 4, dan aku milih yang di bawah. Kebetulan di bawah ada kosong satu kamar, kamar nomor 3 (duanya yang lain sudah terisi). So far aku suka. Model kos begini yang aku cari. Walau kamarnya kecil. Tapi setidaknya WCnya di dalam kamar dan bagus (gak kayak kos yang sebelumnya aku lihat...euuhhh). Harganya 550ribu sebulan itu. So, untuk saat ini, kos ini yang paling mendekati syarat kos idaman.  Dana tersedia, ketersediaan air bersih dan listrik yang memadai, ruangan... hm... kecil, sih, tapi so far oke lah, kondisi masih baru dan bersih, tidak banjir kalau hujan, kondisi lingkungan walau aku gak suka karena menurutku ramai dan terlalu dekat satu sama lain (rumahnya), tapi insyaAllah aman. Cukup okelah lokasinya, dekat dengan tempat belanja, pasar dan tempat ibadah. Cuma yang nggak sreknya itu karena letaknya di kedalaman gang sempit huhuhu. Aku paling malas lingkungan yang begitu (gang sempit dan ramai, entah itu ramai orang duduk duduk di depan rumahnya, belum lagi jemuran sana sini. Namanya juga rumah perumahan biasa kan, yang dempet dempet, trus gang kecil, mulai dari rumah yang kecil sampai yang besar, yang super jelek dan kumuh sampai yang elite, campur aduk di sana kayaknya ^^;)


Aduh... aku makin pusing aja.....


Malam ini juga aku ada lihat dua kos lagi. Kali ini masuk gang juga, tapi oke lah.. soalnya gangnya bukan gang sempit yang kumuh gitu kayak sebelumnya. Yang ini gangnya lumayan lebar, mobil saja bisa masuk. Cuma... kosnya aku gak suka. Karena di dalam rumah. Aku sudah ngerasain dua kali kos di dalam rumah dan itu nggak enak -_-. Apalagi dalam rumahnya itu semua isinya anak kos -_- Tambah malas. Apalagiiii... pakai pagar segala. Beuh.. tambah malas. APALAGI... kamar mandinya di luar. Pakai rame-rame dah tuh -_- Malas amat.

Yang kamar mandinya luar, coret!


Yang satu.. kamar mandi dalam.. dan banyak kamar gitu kayak rumah susun. Kost elite kayaknya, karena kalau aku lihat, bersih dan berpagar bagus. Aku sih udah malas juga kalau gini.. cuma kalau suatu saat kepepet, mungkin boleh lah ini dipertimbangkan. Besok aku mau coba tanya-tanya lagi lebih jauh.



Aaaaa... makin ke sini makin pusing!!


Dan satu sih yang aku sadari, walau aku tak tahu penting apa tidak, di kos yang harganya 550 itu, tak masuk cahaya matahari, dong! Kayaknya tak ada sirkulasi udara juga... (kayaknya. Kurang yakin, karena kemarin aku kurang cermat juga memperhatikan).







Senin, 04 Mei 2015

Menjadi Mahasiswi UT :)

Diposting oleh Eka Suzanna di 00.00 8 komentar

Hm.... aku menimbang-nimbang, apakah sudah saatnya aku menulis tentang ini?

Yah... sebenarnya sudah lama sih aku ingin membagi hal ini ke blog, cuma aku selalu berpikir 'ah, ini bukan atau belum saatnya' hehe.

Ya, to the point aja ya,.. saya sekarang resmi menjadi mahasiswi UT (Universitas Terbuka) angkatan 2015.1 jurusan Sastra Inggris. :)

Eh... sebetulnya, semestinya sih saya mahasiswi UT angkatan 2014.1 ^^; Karena aku daftar ke UT nya waktu tahun 2014 bulan Februari. Tapi waktu itu aku hanya mendaftar dan melakukan registrasi aja, tapi sama sekali tak ikut OSMB (semacam pembinaan mahasiswa baru), tidak mengikuti kuliah sama sekali, apalagi ujian. Blas, saya cuma mendaftar saja, tapi tak mengikuti apa-apa. Bisa dibilang, uang semester hangus gitu aja. Waktu itu aku bayar registrasi 800ribuan. Dan saat itu aku ambil jurusan ilmu Komunikasi fakultas FISIP. Hm.. cuma karena waktu itu.. entah ya.. aku tak tahu kenapa, mungkin aku belum dapat hidayah  jadi aku nggak ngikutin kuliah sama sekali. Ada dapat info kapan ujian.. tapi lah kuliah aja aku nggak pernah ikut, bagaimana mau ujian? Apa yang mau diisi coba? ^^;


Jadi, selama setahun aku nganggur. Aku baru dapat hidayah sedikiittt mengenai kuliah.. saat bulan Oktober-November. Cuma ternyata waktu registrasi semester berikutnya sudah lewat, yaitu bulan Agustus. Tapi aku sih gak ada perasaan menyesal sama sekali, karena waktu itu aku memang belum tahu juga mau kuliah apa dan gimana, apakah akan tetap ambil Komunikasi atau tidak.. Jadi aku nggak menyesal walau ketinggalan satu semester lagi. KArena seperti yang kubilan kan.. aku masih dapat hidayah sedikitttt... jadi aku memang belum tahu waktu itu aku mau kuliah apa. Kalau saja saat itu aku bisa registrasi semester 2 aku rasa nasibnya akan tetap sama dengan semster satu, uang hangus gitu aja tanpa berarti apa-apa. Itu sebabnya aku sama sekali tak menyesal.


Lalu apa yang kulakukan selama waktu itu sebelum akhirnya mantap mendaftar ulang lagi pada bulan Januari 2015?


Aku ya bertapa di kamar. :p

Memikirkan dan merenung sebenarnya apa yang kuinginkan dalam hidup ini, sampai-sampai kok hidupku kayaknya bobrok gini?  Aku mantap melepaskan Komunikasi, karena aku cukup yakin, bahkan SANGAT yakin, untuk saat ini jurusan Komunikasi bukan lah minatku. Percuma kalau aku memaksakan diri, bisa jadi akan berakhir seperti sebelum-sebelumnya. Aku tak bilang aku tak tertarik blas sama jurusan Komunikasi. Bisa dibilang sih aku ada kecenderungan sedikiitttt.... tapi untuk saat ini aku sama sekali tidak berminat. Pokoknya jurusan Komunikasi bukan yang aku mau, untuk saat ini!

KArena itu aku jadi berpikir keras... aku harus ambil jurusan apa? Yang penting aku harus kuliah secepatnya, itu yang terpenting saat ini. Hanya saja masalahnya aku tak tahu mau ambil jurusan apa. Bukannya tak tahu sih... sebenarnya aku memilih jurusan sastra Indonesia. Hanya saja di kotaku tak ada jurusan tersebut. Bukan tak ada, ada, tapi hanya di dua kampus elite. Hanya di dua kampus itu saja yang menyediakan jurusan tersebut dari sekian banyaknya kampus di kota ini. Dan aku sangat tak mungkin masuk kampus tersebut. Pertama, harus ikut SNMPTN. Aku sudah gak bisa ikutt, sudah lewat masa-nya. Mungkin ujian reguler bisa ya? Yah.. mungkin saja. Tapi, ini sebenarnya alasan utamanya, aku gak suka dua kampus tersebut. Dan aku memang gak berminat untuk kuliah di sana dari dulu. Untuk saat ini aku sama sekali gak minat kuliah di kampus umum dengan sistem umum, yang masuk kelas pagi, pulang siang atau sore, kerjakan tugas ini-itu. Kampus swasta saja aku tak minat, apalagi kampus Negeri nan Elite -,- Aku sama sekali tak kepingin kembali ke masa itu! (Yak, ini jawabannya kenapa aku memilih UT). Jadi, ya sudah.. Sastra Indonesia aku coret dari jurusan pilihan. Aku kembali melanjutkan bertapa, bersemedi siang-malam.. *halah*..


Sebenarnya nggak begitu sulit menetukan jurusan kuliah... karena kan aku sudah pasti memilih UT, jadi jurusan yang bisa kuambil hanyalah jurusan yang disediakan di UT, yakni:


FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

-Jurusan Matematika (S1)

Untuk sementara ini dicoret. Aku memang (kata orang) jago Matematika. Tapi kalau untuk dijadikan jurusan Kuliah... oh, no, no, no... aku tak mau menghabiskan separuh hidupku dengan hitung-hitungan dan rumus setiap hari -_- Dan lagi aku berpikir, untuk apa aku ambil jurusan Matematika? Apa gunanya buat hidupku?

Maksudku, aku tak bilang bahwa jurusan Matematika itu tak ada gunanya. Aku percaya semua ilmu itu berguna dan bermanfaat. Tapi aku sama sekali gaka da bayangan bahwa mengambil jruusan Matematika itu akan bermanfaat buat hidupku ke depan. Aku sama sekali gak tertarik menghabiskan waktuku dengan kuliah yang penuh hitung-hitungan dan dilanjutkan berkerja dengan 'hitung-hitungan' (entah jadi guru Matematika atau apa). Memang sih kata orang tak mesti kita akan berkerja sesuai dengan jrusan yang kita ambil saat kuliah (bahkan itu fakta, banyak yang profesinya tak sesuai dengan jurusan kuliah mereka). Tapi, justru itu yang membuatku semakin mantap dan ebrhati-hati dalam memilih jurusan. logikanya, buat apa kita mengambil jurusan tertentu kalau pada ujungnya kita berkerja di bidang yang tak ada hubungannya dengan kuliah yang kita ambil itu?

Sama kayak gini, buat apa aku mengambil jurusan Matematika hanya karena kata orang aku jago di bidang Matematika? Toh aku sama sekali nggak mau kerja di bidang 'eksak'. Jadi, jurusan ini kucoret dari jurusan pilihan.


-Jurusan Statistika


Coret! Sama aja kayak sebelumnya.


-Jurusan Biologi

Beuh.. lebih-lebih ini! -_- CORET!


Aku sama sekali nggak suka biologi, dan juga nggak ada ketertarikan untuk kerja di bidang ini. Bahkan kalau disuruh memilih andai hanya ada 2 jurusan di dunia ini, yakni Matematika dan Biologi, aku lebih memilih Matematika!


-Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan


Ada ketertarikan, tapi tidak untuk saat ini.


-Program Studi Perencanaan Wilayah dan kota Bidang Minat Pengelolaan Sumber Daya Alam dan lingkunagn (S1)

Ada ketertarikan, tapi tidak untuk saat ini.





FEKON (Fakultas Ekonomi)


Aduh, dari nama Fakultasnya saja sudah pasti tak ada jurusan yang aku minati sih -_- Aku tak suka Ekonomi, apalagi tertarik. Tak ada minat bakat sama sekali di sini.

-Jurusan Ekonomi Pembangunan (S1)
-Jurusan Manajemen (s1)
-Akuntansi (S1)



Lewat semua!




FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)


-Jurusan Ilmu Administrasi Negara (S1)
-Ilmu Administrasi Niaga (S1)
-Ilmu Hukum (S1)
-Kearsipan (D4)
-Perpajakan (D3)



Haduh... jurusan yang model beginian sama sekali bukan aku banget. So, lewat!


-Jurusan Ilmu Komunikasi (S1)

Aku sudah coba ambil kemarin kan, tapi gagal. Gagal dalam arti tak berhasil membangkitkan minatku untuk kuliah. Memang ada ketertarikan pada jurusan ini, tapi kayaknya saat ini tidak begitu besar.


-Program Studi Perpustakaan (D2)
-Ilmu Perpustakaan (S1)


Nah, yang jurusan Perpustakaan S1 ini aku tertarik. Tapi aku rasa sekarang ini belum saatnya. Mungkin nanti, 3-4 tahun lagi.



-Jurusan Sosiologi (S1)


Tak berminat.


-Jurusan Sastra Inggris (S1)


Hm... aku rasa ini juga boleh lah. Aku memang cocok di sastra, dan aku memang ada ketertarikan pada bahasa inggris walaupun nggak jago. Selama ini orang lihat aku bodoh banget bahasa inggris, tapi sebenarnya aku sangat suka bahasa inggris dan tertarik untuk mempelajarinya.



FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)

Duh, sebenarnya dari nama Fakultasnya saja sudah dipastikan dicoret dari daftar pilihanku. Karena aku sama sekali nggak tertarik menjadi guru, jadi buat apa aku menyelami jurusan Fkip?


-PAUD (S1)
-PGSD (S1)
-Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia (S1)
-Pendidikan Bahasa Inggris (S1)
-Matematika (S1)
-Biologi (S1)
-Kimia (S1)
-Fisika (S1)
-Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1)
-Ekonomi (S1)

Coret semuanya! Kecuali....
Untuk PAUD, belakangan aku tertarik. Tapi tidak untuk saat ini. Mungkin nanti, kalau aku sudah S1.




Jadi, kesimpulannya... (setelah sepanjang ini baru mencapai kesimpulan???)

Aku dilema antara Komunikasi, Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, PAUD, atau Sastra Indonesia (kalau Sastra Indonesia, berarti dengan catatan aku harus ambil kuliah di kampus umum, karena jurusan ini tak ada di UT).

Aku sama sekali tak mau kuliah di tempat lain dengan sistem umum (masuk kelas, pagi ke kampus, sore baru pulang ke rumah). Keputusan ini bulat! Itu sebabnya kan aku memilih UT! So, sastra Indonesia fik dicoret dari daftar pilihan.


Tinggal Sastra Inggris, Ilmu Komunikasi, Ilmu peprustakaan, dan PAUD.

Hm.. aku kemarin sudah registrasi jurusan ilmu Komunikasi, tapi nyatanya sama sekali tak bisa mengangkat minatku untuk kuliah. Berarti jurusan ini gagal. Dan lagi, setelah aku lihat, duh... mata kuliahnya bukan aku banget. Memang ada beberapa yang aku suka, seperti komunikasi antar pribadi, Psikologi komunikasi, Opini Publik, Filsafat dan etika Komunikasi TERUTAMA Teknik Mencari dan Menulis Berita. Tapi lebih banyak lagi MK nya yang tak sesuai denganku. Seperti sosial politik, hukum, dll segala tetek bengeknya, haduuh.... Jadi akhirnya aku coret jurusan ini.


Nah, tinggal Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, dan PAUD.


PAUD aku putuskan untuk dicoret dan akan mengambilnya nanti sebagai S2.

Karena aku tertarik pada PAUD... karena kupikir akan berguna buatku kelak. Kita sedikit membicarakan impian dan masa depan ya.. ^^; *jadi malu sendiri*. InshaAllah aku akan menjadi seorang istri dan seorang ibu. Jadi aku tertarik pada ilmu yang berhubungan dengan anak usia dini  ^^;

Selain itu, aku punya impian mendirikan taman bacaan anak-anak. Jadi aku rasa pendidikan di PAUD akan sangat membantu untuk impianku yang satu itu.

Tapi aku pikir ini nanti saja, bukan saatnya. Makanya aku pikir PAUD akan kuambil sebagai S2 saja.


Tinggal dilema antara dua jurusan: Sastra Inggris dan Ilmu Perpustakaan.

Setlah berpikir keras... aku memutuskan untuk mengambil Ilmu Perpustakaan. Karena mata kuliahnya cukup mengasyikkan dan tentu sangat membantu untuk cita-citaku yakni 'mendirikan taman bacaan anak-anak.'


Aku mantap memilih jurusan ini sambil menunggu untuk mendaftar ke UT yang omong-omong dibuka tanggal 15 Desember kalau tak salah. Tapi, semakin mendekati waktu pendaftaran, semakin aku kok kembali galau ya.. Apa iya aku harus memilih Ilmu Perpustakaan? Kalau iya, berarti paling lambat 4 tahun akan menggeluti pendidikan ini. Untuk apa aku 4 tahun belajar demi mendapatkan gelar S1 Ilmu Perpustakaan? Untuk mendirikan taman bacaan?

Ah, entah lah... ada banyak pertanyaan di benakku. Aku tak bilang kuliah di jurusan Ilmu Perpustakaan itu tak penting. Aku sangat tertarik dengan jurusan ini, kok. Cuma entah kenapa aku merasa ini bukan saatnya. Belum saatnya aku mengambil jruusan ini. Aku pengin mengambil jruusan yang benar-benar berarti dan berguna untukku dari sekarang. Yang bisa langsung kurasakan manfaatnya. Dan lagi aku juga harus berhati-hati kan.. kalau sembarangan memilih jurusan bisa-bisa aku nanti tak semnagat kuliah lagi.. 


Setelah berpikir matang, aku memutuskan beralih ke Sastra Inggris.  Menurutku jurusan ini sangat akan berguna sejak sekarang, sejak aku mulai mempelajarinya. Dan insyaAllah jurusan ini akan membangkitkan minatku untuk belajar bahasa inggris dan juga kuliah. kenapa? Karena aku suka belajar bahasa inggris, jadi itu pasti akan memacuku untuk rajin kuliah dan belajar. Dan ini tentunya akan sangat bermanfaat memajukan kemampuanku dalam berbahasa inggris. Kenapa?

Banyak yang bilang 'kalau cuma mau belajar bahasa inggris mah mending kursus aja, ngapain kuliah 4 tahun'. Mungkin memang ada benarnya. Tapi entah kenapa aku pikir lebih baik aku ambil kuliahnya saja daripada kursus. Karena, kalau kuliah ototmatis aku harus mengikuti semua mata kuliahnya dan belajar. Otomatis juga itu jadi membuatku terus menerus belaar. Kalau kursus, aku rasa tidak akan begitu memacuku untuk belajar. Misal aku kursus, mungkin aku akan belajar pas kursus aja, selebihnya tidak, karena tak ada keharusan dapat nilai seperti kalau kuliah kan mau tak mau aku mesti belajar supaya IPK-ku bagus ^^;


Jadi, kini keputusanku benar-benar bulat. Aku akan mengambil jurusan Sastra Inggris aja.

Dan taraaaa... aku dengan mantap melakukan registrasi ulang pada bulan Januari kemarin, dan kini aku resmi jadi Mahasiswi UT jurusan Sastra Inggris, bahkan kemarin kami sudah UAS hehe. 


Dan seperti dugaanku, kuliah di UT dengan mengambuil jurusan Sastra Inggris ini benar-benar memacu keinginanku untuk belajar dan kuliah. Mungkin karena aku suka bahasa inggris kali ya, jadi aku tertantang untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugasnya. Jadi, walau bodoh bahasa inggris, aku tetap suka belajarnya. Karena ada rasa keingintahuan yang cukup besar. Walau sempat surut semangat di minggu ke 2-4 karena jaringan internet yang betul-betul jelek (aku lupa bilang ya kalau kuliah di UT itu kita kuliahnya online? Jadi internet adalah senjata utama kuliah di sini selain modul. Ah, tentang ini aku ceritakan di postingan berikutnya aja ya:) ), untungnya aku langsung cepat bangkit lagi dan kembali waras di minggu ke 5. Jadi, minggu pertama aku sangat rajin kuliah dan mengerjakan semua tugas. Pada minggu ke 2-4 aku bolos sama sekali tak pernah kuliah, apalagi mengerjakan tugas. Minggu ke 5 aku kembali waras, dan kembali rajin masuk kuliah dan mengerjakan tugas, sampaaaiiiii... UAS kemarin. Sampai hari ini dans eteusnya insyaAllah, akan terus tetap semanagat belajar! ;)


Lagipula prinsipku sudah mulai agak lain. Aku berprinsip nilai tak penting, ilmu adalah yang terpenting. Kadi aku kuliah dan belajar sekarang bukan semata-mata ingin dapat nilai dan segera lulus sarjana, tapi yang terpenting adalah ilmunya. Buat apa dapat IP tinggi kalau padahal masih sama sekali nggak paham dengan apa yang dipelajari?? Ya kan?

Prinsip ini yang bikin aku jadi semangat belajar dan sedikit mengurangi rasa was-wasku pada IPK nanti. Aku emmang juga tak bisa sepenuhnya munafik kalau aku pun sebenarnya sangat peduli pada nilai dan sangat berharap dapat IP bagus. Karena walau aku sekarang lebih mementingkan ilmu.. tapi tidak dengan orang tua dan orang-orang di sekelilingku. Mereka cuma mikirin kapan aku lulus kuliah dan jadi sarjana... hal ini menjadi beban tersendiri buatku. Tapi, tak apa... Aku akan berusaha untuk itu. Aku memang tak janji IP semster pertama ini akan bagus (karena aku merasa aku masih sangat kurang belajar), tapi aku janji aku akan terus berusaha menjadi lebih baik ke depannya. Bukan untuk orang-orang, karena aku tak peduli apapun kata mereka. Ini cuma demi orang tuaku. demi mereka lah aku kuliah sekarang. Demi mereka aku mengejar IPK tinggi. demi mereka aku mengejar sarjana. Hanya demi mereka semua yang kulakukan sekarang.









Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor