Senin, 09 Februari 2015

Muslim Women di mata seorang Bule ^^;

Diposting oleh Eka Suzanna di 01.30 1 komentar






Aduh... setiap hari itu kadang ada aja ya sesuatu yang bikin syok atau bahkan lucu.. ^^;

Hari ini aku terkaget-kaget mendapati bahwa ternyata ada non muslim (bule) yang berpikir kalau muslim itu sama aja kayak mereka yang lain (agama selain islam), dan bahkan ia berpikir kalau negaraku, Indonesia, sama saja dengan negaranya (dia tinggal di UK) dalam hal kulture atau apa..

Berawal dari ceritaku juga sih sebenarnya. Jadi, dia ini, bule dari UK, namanya Simon. Kita saling tahu atau berkawan sebenarnya sudah dari lama, dari tahun kemarin lah sekitar bulan Juni 2014. Cuma aku kan orangnya emang cuekkan, apalagi sama cowok, bule pula. Jadi ya sekalipun dia coba berkawan lebih dekat denganku, aku cuekkin aja, kadang cuma say hi gitu doang. (juga karena bahasa inggrisku terbatas, sih wkwkwk ^^; #akhirnyangaku).

Sampai sebulan ini aku jadi lumayan dekat sama dia, itupun dekatnya cuma sebatas sering saling chat aja di facebook messenger, berawal say hi doang, tanya kabar, lalu cerita-cerita gitu atau ngobrol-ngobrol lucu. Kenapa ya kita jadi dekat? Oh iyaaaa... karena aku ada bikin status tentang teroris waktu itu (tragedi prancis). panjang sih aku bikin status, cuma intinya sih/kesimpulannya adalah aku pengin bilang bahwa teroris itu bukan ajaran Islam. Islam tak pernah mengajarkan kita membunuh atau jadi teroris. Islam cuma mengizinkan membunuh di masa perperangangan. Ya iya lah, masa kalau berperang trus muslim diserang non muslim, kita diam aja pasrah dibunuh? ya tak mungkin lah.. Maka itu dalam Al-Qur'an, kalau terlibat perperangan kita boleh membunuh para kafir. Tak pernah kita diajarkan membunuh di luar perperangan, apalagi jadi teroris. Makanya, aku sakit hati kalau ada tragedia kayak kemarin, karena jadi mencoreng nama Islam, agama Allah. Apalagi itu langsung dijadikan bahan para kafir untuk menghina agama islam sebagai agama 'membunuh'. Sakit hati dengarnya!

Apalagi salah satu temanku yang non muslim, langsung bertanya padaku tentang tragedi prancis itu 'Kenapa islam melakukan itu??', itu tuh kesannya langsung menuduh bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan / menganjurkan untuk membunuh. Aku jadi kesal, makanya aku bikin status yang kesimpulannya sih aku pengin menyampaikan kalau Islam tidak pernah mengajarkan membunuh (di luar perperangan)/menjadi teroris. Teroris bukan ajaran Islam. Kalaupun para teroris itu membawa nama Islam atas tindakan mereka, itu urusan mereka dengan Tuhan-Nya. Tapi yang aku harap, bisa nggak sih, nggak langsung ngejudge Islam itu agama teroris yang cuma tahunya membunuh?? paling sakit hati itu kalau ada yang bilang bahwa Tuhannya Islam mengajarkan untuk membunuh. -_-

Maka di akhir statusku waktu itu aku bilang "Kalau memang islam itu diperintahkan untuk membunuh dan jadi teroris, sudah pasti kalian semua (non muslim) mati dari kapan tahu". Mengingat umat Islam itu jumlahnya juga mencapai miliaran.

Sebenarnya itu berupa sindiran, karena mereka terus-terusan mengatakan Islam adalah agama teroris dan agama yang memerintahkan untuk  membunuh orang, jadi aku pengin membuka mata mereka: 'Heeiii... kamu bilang kami ini agama yang cuma membunuh orang? kalau memang kami itu 'begitu', harusnya kalian sudah pasti mati dari kapan tahu! Tapi nyatanya? Sampai sekarang kalian masih hidup dengan aman sentosa kan?? Apa ada kami melakukan tindakan kriminal pada kalian?'

Aku bersahabat 5 orang. Dan tahu nggak? Dari kami berlima, satu-satunya umat Islam itu cuma aku, yang lainnya Kristen. Tapi aku tak pernah ada niat membunuh mereka -_- #kesal.


Nah.. Simon yang baca statusku itu langsung nge-chat aku, dan bicara panjang lebar dalam bahasa inggris, yang kesimpulannya sih dia bilang bahwa dia bukan memihak siapa-siapa (antara non muslim dan muslim), dia juga tak mau ngejudge siapa yang salah siapa yang benar. Di matanya, semua agama sama saja, sama-sama merasa paling benar, ada sisi jelek dan bagusnya. Semua agama sama di mata dia, karena itu dia memilih jadi atheist. Dia bilang, Islam ada sisi positif dan negatifnya (ya itu, suka buat kekacauan termasuk teroris), Kristen pun begitu. Jadi, di mata Simon, tak ada agama yang benar-benar bagus. Tapi dia menambahkan "Tapi itu juga karena aku mungkin tak mendalami agama itu, jadi apa yang aku bilang tadi juga bisa jadi salah. Mau bagaimana lagi? Sekalipun agama Islam tak seperti yang dipikirkan aku/non muslim lainnya, faktanya apa yang ditunjukkan adalah seperti itu. Aku menanti pembuktian. Aku percaya islam itu agama yang baik, dan mungkin semua agama pun baik. Tapi kalian (para penganutnya) harus bisa membuktikan itu."

Panjang sih Simon ngomongnya, yang aku cantumkan cuma kesimpulannya aja. Dan aku akuin, Simon ada benarnya. Faktanya memang sebagian besar oknum membawa nama Islam untuk tindakan yang tak baik -_- Nama Islam rusak karena orang seperti mereka. Jadi, sekalipun kita mau berusaha merubah pandangan orang tentang Islam... hmmm... is difficult... is hard... Sebaik-baiknya yang bisa kita lakukan adalah menjadi umat yang lebih baik, menjadi hamba Allah yang bertakwa, sehingga orang bisa melihat bahwa Islam ada agama yang mengajarkan banyak kebaikan (bukan hanya membunuh, yang mana itupun cuma diperintahkan pada saat perperangan, bukan di luar itu!).

Sejak itu aku dan Simon lumayan dekat. Walau awalnya aku sempat jengkel dengan kata-katanya tentang agamaku, tapi setelah saling bicara, ternyata dia tidak seperti itu. Dia orangnya open minded, sangat enak diajak bicara hal yang serius maupun non serius. Dia tidak memandang islam itu jelek, tidak pandang bulu. Ya buktinya, dia mau berkawan sama saya, padahal saya muslim, berjilbab pula.. ^^; Bukan aku loh yang mendekati dia, dia yang duluan, padahal sudah jelas-jelas aku berjilbab. Tapi itu berarti ia tak alergi pada Islam maupun perempuan berjilbab.

TAPII...

Ini dia. LOL

Setelah berteman, baru tadi pagi aku tercengang dibuatnya, sekaligus merasa lucu... ^^; Syok juga.

Aku tak menyangka, ternyata dia selama ini berpikir kalau semua manusia itu sama aja dengan bangsa di negara dia (UK). Maksudku, apa yang lazim bagi mereka, dipikirnya lazim juga bagi semua negara dan agama.

Ini berawal saat aku curhat ke dia (oke, ini cerita lain lagi), tentang seorang kenalan yang naksir temanku. Kenalan itu seorang cowok, duda, orang Indonesia tulen tapi besar di Australi. Sudah punya anak juga, ada dua. Dulu dia nikah dengan bule, tapi sudah cerai, jadi sekarang single. Dan dia naksir temanku yang adalah perempuan berjilbab. Awalnya aku pun terbingung-bingung sendiri saat ia mengaku naksir temanku dan selalu nanyain kabar temanku (soalnya temanku itu memang tipe ice princess, apalagi sama lelaki gak jelas, yang dia gak kenal-kenal banget, apalagi duda, apalagi... beda keyakinan ^^;). Iya, dia ini Kristen. makanya aku terkaget-kaget, ngapain dia naksir temanku? Kan temanku itu perempuan alim. Yang aku lihat, dia ini adalah tipe cowok yang mestinya sih wanita idamannya itu 'liar', bukannya yang alim berjilbab. makanya, aku tanya dia: "kenapa sih kamu suka (sebut saja namanya) Vivi? Nanyain Vivi mulu."

Dia bilang, karena Vivi cantik, pintar, dan juga dia dipesan ibunya agar mencari wanita baik-baik.

Hmmm..... Dalam hati aku menggumam, ya nyari wanita baik-baik, tapi kok ekstrem banget ngincarnya yang muslim? Berjilbab pula. Kan beda keyakinan.... Sudah jelas tak mungkin bersama.  Tapi aku tak/belum mau bertanya alasan dia ngejar wanita yang beda keyakinan. Lagipula Vivi juga gak akan pernah mau sama dia ^^;


Sejauh yang selama ini aku lihat dari dia, masih tetap pada kesan pertamaku, dia tipe yang 'nakal'. Sifatnya ala bule (mungkin karena besar di Australi). Jadi, aku tak tahu, apakah dia 'nakal', atau karena aku saja yang gak biasa? Lol. Karena kan kayaknya bule-bule yang aku tahu emang sifatnya begitu. Supelnya medekati 'naughty'. Emang gaya bule. Sama macam Simon, 'naughty' lol ^^;

Sampai aku agak syok kemarin, waktu tahu kenyataan bahwa dia 'having sex' 3 days ago. Aku langsung yang... ????

Aku sih tak komentar apa-apa atau beri tanggapan apapun. Kan itu urusan dia. Mau ngeseks kek, mau jungkir balik kek, ya masa bodo sebenarnya. Hanya saja aku jadi bingung, kenapa dia ngejar-ngejar perempuan berjilbab yang alim? Kalau dipikir sampai sekarang tuh aneh tau nggak. Pertama, dia Kristen. Kedua, kelakuannya aja begono kok ya ngincar yang alim?? Kenapa nggak pacaran aja sama perempuan yang ngeseks sama dia beberapa hari lalu itu? :/

Aku sih gak masalah sebenarnya. Aku maklum. Namanya 'bule', bagi mereka itu hal biasa, gak aneh. Cuma ya bingungnya, kenapa mereka naksir perempuan Muslim berjilbab? Itu semacam kayak... bahasa kasarnya 'nggak ngaca'. ^^; Namanya orang kan biasanya pasti nyari partner/kekasih yang.. yah pasti kita tahulah yang kita layak/nggak. Macam aku, aku kan tahu aku siapa dan kayak apa.. jadi aku tahu diri gak naksir sama cowok non muslim. Atau, aku yang lahir di kultur macam Indonesia dengan balutan didikan agama Islam, sudah pasti nggak bakal ngelirik cowok 'naughty'. Bukan karena pilih-pilih, tapi ya itu sudah semacam insting, karena sudah tahu, itu bukan 'lingkungan'ku. Nah, sama.. cowok yang 'naughty', pergaulan seks bebas, beda keyakinan pula, kok ya ngejarnya malah perempuan alim berjilbab... kan aku jadi bingung. Tapi aku belum/tak tanya apa-apa, sih sama dia. Cuma, aku jadinya curhat sama Simon, karena Simon kan bule, trus pergaulan seks bebas juga, dan non muslim, jadi mungkin dia bisa tahu jawabannya, lol.

Dan jawaban Simon.... bikin aku pijat-pijat kening.. ^^;

Simon:  If two people fall for each other over long distance, it's not about religion or looks, they have found something which slot of people miss, it's their personality if you can fall in love with that, then nothing else matters you be with each other No matter what.

Me: Bukan itu maksudku. Ini tak hanya sekadar agama. Tapi prilaku juga. Dia pelaku sex bebas.dia bahkan behubungan seks 3 hari yang lalu entah dengan siapa. Katanya suka sama temanku, tertarik, something like that.. kenapa berhubungan seks bebas dengan berbagai wanita?

Simon: Oh I see. Sex with different people is OK if your single.That don't matter for him if he wants sex then hey he will ask any woman. If they say No. Then they be onto the next woman.

Di sini aku sempat tercengang sebentar, tapi kemudian langsung maklum 'oh iyaaa... aku kan sekarang sedang bicara sama bule -,-'


Oh iyaa, sempat ada kejadian lucu. Ada miss communication, karena aku sempat kelepasan cerita dengan bahasa Indonesia, lol. Biasanya Simon mengerti apa yang aku katakan even in indonesian language, jadi aku pikir tak masalah. Iseng, aku tanya, apakah ia mengerti ceritaku? Karena bila melihat jawabannya, kok agaknya ada sedikit aneh.. karena dia ada mengatakan ini:


 Fall in love and put everything aside, when you get together, it's just two people, different cultures and religion, but does that go through your head when your both naked, and making love? It's down to each other to make each other happy and both of you to make a happy life together, No matter what: )

 You can be Muslim, an alien, a banana if I like you then that's it I like you.


So, aku bertanya padanya, apa dia benar-benar paham akan ceritaku?


Simon:  I understood that story

Me:   Oh, really? What's the story that i told you? Repeat, please :p

Simon:  There's this man who wants to have sex with you, but he is Christian and your Muslim, because you said No. He moves onto your friend, he has sex 3 days ago,



*di sini aku nyaris spanneng di tempat*

 You don't like it, as he is sex freek,


Me: Nooooooooooooooooo *fainting*



Serius... aku mau pingsan benaran begitu tahu bahwa itu yang dia tangkap dari ceritaku -_-



Simon: You don't understand why he could be interested in Muslim women.

Me:  Not like that *crying* *emotikon nangis bandang*
Simon: Oh sorry

Me:  sebagian ada yang benar ^^;
 Yang salah adalah, he is not trying to have sex with me ^^;
 He never asked me to have sex

Simon:  Why not is he gay?


Asliiii... aku nyaris garuk-garuk kepala baca pertanyaan polos Simon itu.. -_- 
^^;



Me:  Because im muslim

Aku sengaja menjawab singkat. Karena aku pikir itu sudah merupakan kalimat pamungkas,  dan bisa langsung dipahami. Walau bodohnya, aku tak sadar kalau Simon dari awal juga sudah tahu kalau aku muslim ^^; Kenapa aku malah menjelaskan apa yang ia sudah tahu ya? ^^; Yaa... itu karena aku pikir 'im Muslim' adalah kalimat pamungkas, yang AKU PIKIR semua orang akan tahu hal itu.


Tapi ternyata... tak seperti yang aku pikirkan. Ternyata... tak semua orang tahu apa Muslim itu sebenarnya... selain hanya sekadar bermakna 'orang yang beragama Islam'.


Simon: So? Can you not have sex with other cultures?  Can you only see Muslim boys/men And only have sex with Muslim men? Sorry, I'm dumb here

Okee... next pertanyaan polos Simon keluar ^^;, bikin aku kali ini benar-benar garuk kening. 
Sebenarnya ini hal yang simpel, tapi tak tahu kenapa aku jadi kesulitan menjelaskan padanya. Mungkin karena aku syok, karena ternyata Bule seperti Simon berpikir bahwa sekalipun Muslim, tetap hal yang lazim kalau mau having free sex ^^; Dia malah salah paham, salah mengartikan maksudku, berpikir kalau 'apa seorang Muslim hanya boleh ngeseks dengan sesama Muslim? Tak boleh dengan yang agama lain?' Lol... haduuhh... *garuk-garuk dinding*

Me:  Not a problem of culture. But having sex only when already married. He is not my husband (so i can't have sex with him. IMPOSSIBLE).

Simon: Ok


Aku pikir itu jawaban sudah sangat jelas, sampai ada pernyataan baru dari Simon lagi yang bikin aku pengin guling-guling di aspal.



Simon: OK, because couldn't have sex with you, he turned to your friend, 

 Me: No. He never asking me to have sex..

Itu aku menjawabnya dengan sudah sangat lelah, lemas, dan nyaris despresi.. ^^;



Simon:  OK yeah coz couldn't have sex with you, so he didnt ask you.

Me:  having sex itu wajib? hh -_-


Di titik ini aku sudah sangat kesal. Bete aja gitu, kenapa sih di otaknya mesti 'have sex' mulu?? Padahal dah dibilang berkali-kali, kalau lelaki itu gak pernah ngajak aku nge-sex or something like that -_-
Makanya, aku jadi berpikir.. ini bule ya saking di negaranya seks itu hal yang normal dan biasa aja, jadinya mikir semua umat cuma mikirnya having sex doang -_-



Simon:  No, you can male friends even if you didn't want sex with anyone? That right ?

Me:  though I was not married yet, he would never take me in sex


Ini kalau diverbalkan sebenarnya aku sedang bernada ketus menjawabnya ^^; hee~



Simon: Oh I see.

Tak tahu deh dia beneran ngerti apa kagak, udah masa bodo saya.. ^^; lol



Me:  he is interested not in sexual way

Simon: Yeah: ) to be friends

Me: Do not like that too. Arguably looking for partner.
more than friends. In a special relationship.

Simon:   OK: ) friends with benefits?


Di sini aku sudah benar-benar sangat lelah dan ngusap keringat... beneran, deh.... ^^;


Me: Courtship. In your country knows courtship?

Simon: Dating. Yes. Courtships is dating or wooing someone else to get them to fall in love with you. That's what it means here.


Me:  Nah, ya.. So, if like that, you dating with someone, should be having sex?


*kalau divisualisasikan, di sini aku sudah super datar dengan muka bener-bener straight face*

Dan jawabannya bener-bener bikin eike spanneng...lol.. Bule oh Bule..


Simon: If you want to have sex and your not married of course it's fine.

Me: Not like that here.

Simon:  Here you can have sex even if your not married.


Di sini eike benar-benar siap angkat barbel.. Huh..hah..Huh..hah..!

^^;

Me: Thats why I said, different. Differences in culture and religion. ^^;

 Simon: I see now. OK: )


Aku gak tahu ini bule paham beneran apa cuma I see I see aja ^^;


Kesimpulannya adalah, aku syok.... karena ternyata bagi Bule, orang Indonesia ya sama aja macam di negara mereka. Dan agama Islam ya sama aja dengan mereka. Beda agama dan negara tak membuat mereka berpikir bahwa ada aturan yang berbeda. Mereka pikir,kita, orang Indonesia, terlebih yang Muslim, sama aja macam mereka, kalau mau have sex ya have sex aja, gak mesti nunggu married. haduuh... kacau nih ^^;

Aku tuh masih syok karena dia dengan santai bilang 'kenapa dia gak ngajak kamu sex? Dia gay?' huhuhu... dipikir eike perempuan gimana?? :( Padahal dia tahu loh aku Muslim, bahkan dia sangat tahu aku pakai hijab. Tapi ternyata itu tak membuat dia berpikir bahwa aku tak mungkin tak melakukan hal semacam having sex dengan siapa saja itu huhuhu... aku syok... berarti kan selama ini bule tak berpikir bahwa Muslim itu beda, dan mereka tak tahu bahwa dalam agama Islam ada banyak aturan ketat, tak sebebas mereka..

Tapi ada sisi positifnya. Dengan ini, aku makin yakin kalau Islam itu agama yang benar. Karena apa? Walau Islam banyak aturannya, tapi bisa dilihat aturan itu untuk kebaikan. Aku rasa, orang paling bodoh pun bisa bedakan mana agama yang benar dan salah. Simpelnya: Kalau Agama A membolehkan kamu seks bebas, tak ada aturan harus menutup aurat, jadi kamu mau pakai seksi-seksi atau telanjang sekalipun sah-sah aja, sementara Agama B super ketat aturannya, harus menutup aurat! dll, aku rasa semestinya orang bodoh tahu, yang benar itu Agama A atau B :)

Hasil perbincanganku dengan Simon ini bikin aku miris dan sangat bersyukur aku mengenal ajaran agama Islam dan berada di dalamnya. Dalam agamaku, ada anjuran untuk menutup aurat, dan mengharamkan seks selain dengan suami/istri. Sementara mereka, karena tak ada aturan dalam agamanya, mereka bebas-sebebas-bebasnya. Mereka mau nyungsep, jungkir balik, telanjang, having sex sana-sini, tak ada larangan. Justru hal ini yang bikin semakin jelas bahwa agama Islam adalah satu-satunya kebenaran. Hanya orang yang tak buta hatinya yang bisa melihat. Padahal ini kalau dianalogikan, sangat mudah. 

Bila kamu ada di asuh dua orang tua berbeda:

Orang Tua A: Sangat ketat aturannya. Anaknya tak boleh pakai baju seksi/di luar batas. Ada jam malamnya, paling lama pulang harus jam 8, tak boleh lewat. Semua serba aturan, makan harus begini, prilaku harus begitu, sikap harus santun, pokoknya orang tuanya sangat keras. Anaknya harus bangun pagi setiap hari, harus menghormati orang yang lebih tua, dll.. semuanya diajarkan dengan sangat keras tapi tujuannya satu: untuk mendidik kedisiplinan n si anak.

Sementara orang tua B: Anaknya sangat dimanja. orang tuanya cuma tau kerja, pergi pagi, pulang malam, tak tahu menahu dengan anaknya, karena mereka memberikan kebebasan pada anaknya. Mereka hanya menyediakan uang untuk anaknya di rumah. Anaknya mau pulang jam berapa, terserah. Anaknya mau pakai baju apa juga terserah. Anaknya mau tak pulang sekalipun juga terserah. Anaknya mau bergaul sama siapa juga terserah, orang Tuanya tambil pusing. Pokoknya semua bebas! Anaknya boleh melakukan apa saja. Tak ada peraturan apapun di rumahnya sehingga anak itu jadi bangun sesukanya, lalu pergi main seharian, dan pulang malam.



See? Dengan analogi seperti itu, rasanya tak mungkin ya kalau masih belum jelas sangat :)























Minggu, 01 Februari 2015

Saling Melindungi..

Diposting oleh Eka Suzanna di 15.16 0 komentar

 




Beberapa waktu kemarin (beberapa hari lalu lah), aku baca tafsir al-Qur'an, dan ketemu dengan surah Al-Anfal ayat 72. Yang bunyinya begini:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka.


Aku langsung JLEB! Terpaku membacanya...

Beberapa saat aku terdiam sejenak mengulang membaca ayat itu... dan kemudian mencatatnya dalam notes (aku punya kebiasaan selalu menulis terjemahan ayat yang 'memberikan suatu pengajaran' untukku). Aku langsung teringat pada salah satu komentar 'menohok' di salah satu postingan Pak Edy yang kubaca beberapa hari sebelumnya, sebelum aku menemukan tafsiran ayat ini.



Benar..... 
Ayat yang aku baca itu langsung menghubungkan ingatanku pada komentar yang satu itu.
Benar-benar jleb...

Tahu nggak apa hubungannya?

Sebelum itu mari kita coba simpulkan apa maksud dari surah Al-Anfal 72 itu.
  • Hendaklah kita (kaum mukmim) saling melindungi satu sama lain 
  • Kita wajib memberikan pertolongan kepada seseorang atau suatu kaum yang membutuhkan pertolongan terkait dengan pembelaan agama 

Kalau dijelaskan secara lebih luas lagi, lebih gaul lagi, itu sudah sangat jelas maksudnya bahwa kita mesti saling melindungi, apalagi kalau berurusan dengan pembelaan agama! Sedangkan, apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang (yang mengaku) mukmin, ialah ya..seperti pak Edy itu. Mencela, menghujat, sekalipun ada yang niatnya mungkin benar bermaksud mengkoreksi, mengkritik, atau apalah itu... tapi seringkali penyampaiannya salah. Ya seperti cara Pak Edy itu. Menggunakan media terbuka untuk 'menyerang'. Padahal dia muslim, yang dia 'serang' juga muslim, dan topik yang didebatkan adalah termasuk dalam 'pembelaan agama'. Kan Felix itu bisa dibilang termasuk golongan muslim yang inshaAllah berusaha berdakwah dengan tujuan 'menolong' agama di jalan Allah, yang sebenarnya itu bagus kan. Sangat bagus. (Kalau masalahapa yang disampaikannya ada yang salah atau tidak, yang penting kan niatnya dulu). Jadi itu termasuk 'pembelaan agama'. Dan jelas-jelas dalam ayat di atas Allah menyatakan langsung, bahwa muslim harus saling tolong menolong, terutama dalam kasus 'pembelaan agama'. Sedangkan apa yang dilakukan Pak Edy dan muslim kebanyakan (termasuk saya)? Menghujat terang-terangan, mengkritik dengan kata-kata kasar, menegur dengan cara terbuka dan tak beradab, bersikap pongah.. masing-masing merasa dirinya paling benar, paling betul, paling beriman, paling baik akhlaknya dll. Yah, begitulah....

Dan di sini aku menyadari, kenapa kita, penganut agama islam masih sering kalah dengan non muslim.. atau bisa dibilang para kafir (yang suka terang-terangan merendahkan islam dan mencari-cari cela untuk menghujat). Ya itu, sudah jelas, karena kita itu tak pernah saling menolong. Kita malah saling menjatuhkan dengan argumen masing-masing, dengan perasaan merasa paling benar. Nggak malu ditertawakan sama para kafir? Kalau saya jadi mereka, saya pasti akan bilang.. 'hahahahaha... sendirinya aja sesama muslim suka saling menyalahkan, saling menuduh, saling menghujat, masih merasa kalau islam itu agama yang paling benar? hahahahah!'. Ya, bisa dibayangkan.

Sedangkan, para kafir itu selalu saling 'tolong-menolong' loh. Mereka bersatu padu untuk menjatuhkan islam. Bisa dilihat kan, kalau ada perdebatan antara muslim dan non muslim, itu mereka pada kompakan semua, nggak peduli si A ngomongnya bener apa kagak, selama masih di jalur mereka, yaitu sama-sama bertujuan mencela islam, mereka akan iya-iya saja kompak menyoraki. Salah atau benar, pokoknya selama itu berbunyi celaan untuk islam,mereka pasti OKE, senang-senang aja! Gitu, tuh.

Nggak percaya? Coba aja sesekali jadi abg labil, ikut terjun debat agama sama para kafir di twitter, .. coba.

Saya sudah pernah. Dulu, waktu tahun 2012, masih abg labil nggak jelas jadi suka ngikut-ngikut hal-hal nggak jelas macam tu. Bukan karena ikut-ikut sih sebenarnya, tapi emang aku emosi beneran kalau Agama, Tuhan, dan Rasulku dihina-hina itu sakitnya di SINI!! *nunjuk dada*, terus akhirnya aku kebawa emosi deh naik pitam dan ikut komentar, yang pada akhirnya aku sadari itu perbuatan yang sia-sia karena hanya bikin mereka kesenangan, karena sebenarnya apapun pembelaan kita, bagi mereka itu hanyalah hiburan. Mereka pokoknya emang senang aja ngehina-hina. Mereka debat bukan karena cari pembenaran, tapi cuma untuk ngata-ngatain aja.Apapun kata kita, mereka akan tetap kafir sampai kapanpun. Tapi, bukan di situ poinnya.. Poin yang aku maksud di sini, bahwa.. coba lihat. Kalau kita debat, itu mereka kompak banget. Benar-benar kompak! Beda dengan kita yang saling menjatuhkan bila ada perbedaan pendapat. Nah, di sinilah yang membuktikan apa maksud dari surah al-Anfal ayat 73.


Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al-Anfal, 8:73)

 
Nah, nangkap maksudnya?

Itu emang sudah jelas. Terbukti. Ayat itu terbukti! Subhanallah... dan itu firman Allah, langsung dari-Nya.

Allah bahkan sudah menyatakan dengan sejelas-jelasnya, bahwa sebagian orang kafir itu saling melindungi sebagian yang lain. Dan itu terbukti, terpampang nyata! Kita bisa lihat. Dan, jika kita (para muslim) tidak saling melindungi juga seperti apa yang dilakukan para kafir itu, maka seperti firman Allah tersebut, Niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar. Dan itu pun sudah terbukti! Bahkan nggak perlu nunggu bukti pun sebenarnya itu sudah bisa kita bayangkan,.. bahwa untuk melawan sekelompok kaum besar yang saling gotong royong itu, kita juga harus bersatu padu untuk bisa mengalahkan mereka. Teori itu juga anak SD pasti tahu! Tapi yang ada, mereka bersatu, kita terpecah belah. Ya kan? Kebayang kan apa jadinya kalau sudah begitu.....

Aku jadi miris sendiri. Tapi apa mau dikata... sepertinya emang sudah begitu takdirnya. Sampai zaman kapanpun, para muslim, para kaum mukmin.. takkan pernah bisa bersatu padu seperti para kafir. Akan terus terpecah belah dengan keegoan masing-masing, prinsip masing-masing, merasa diri paling benar, paling lebih tinggi ilmunya, dll..

Sangat miris.

Andai semua kaum muslim mau membaca al-Qur'an dan mengamalkannya..  jangan hanya ilmu agama saja yang ditinggikan, tapi mengamalkannya NOL.

Harusnya, kalau diantara para mukmin ada perselisihan, tegurlah baik-baik.. bukankah kita bersaudara? Bersaudara itu adalah saling menasehati, bukan saling mencela..

Bahkan menasehati saja ada aturannya dalam Al-Qur'an, jangan menasehati di depan publik, karena itu sama saja dengan membuka aib saudara kita yang sesama muslim. Kalau sudah begitu, hilanglah amalan 'saling melindungi' itu.. :) How, Pak Edy?










Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor