Selasa, 23 Desember 2014

Dark of my life

Diposting oleh Eka Suzanna di 04.05
Ya ampun... kayaknya hari ini otakku bener-bener lagi dalam titik mendidih mendidih-nya.

Gak tau kenapa rasanya mau meledak saja. Emosi rasanya terus meletup-meletup di dalam. Sudah kayak gunung merapi kali ya,,

Gak tau, deh.

Padahal PMS juga kagak.. wong baru selesai mestruasi beberapa hari yang lalu.

Pokoknya hari ini itu rasanya aku pengin marah, tapi gak bisa, sampai pengin nangis jadinya.

Padahal gak ada masalah apapun yang terjadi. Gak ada yang something wrong gitu. Tapi bawaannya pengen maraahhhh aja.

Rasanya semua jadi SALAH. Semuanya terasa salah! Ya gitu, deh. Trus karena gak itu gimana ngelampiasin kekesalan... mungkin jadi gitu.

Oke. Jadi jelas, isi postingan kali ini gak ada bagus-bagusnya. Bisa dibilang ini sisi dark aku.

Rasanya sepanjang hari ini semua hal berlalu lalang di kepala aku, bikin pengin ngamuk. Muai dari hal besar, sampai hal terkecil sekalipun yang sebenarnya bukan suatu masalah malah. Cuma, gak tau ya.. mikirinnya bikin aku pengin ngamuk-ngamuk aja. Rasanya emosi. Kesal sama semua orang. Marah sama semua hal. Embuhlah.. ada apa denganku.

Sebenarnya aku gak kaget sih.. Karena ini bukan pertama kali aku ngerasain begini (dan aku yakin, semua orang juga kadang mengalamin ini). Hanya saja hari ini aku jadi bertanya-tanya (walau masih ada rasa emosi tertinggal di dalam darah ini), kenapa aku bisa seperti ini? Kenapa bisa merasakan ini? Yang mana, maunya marah-marah aja. Sedih. Aku gak suka perasaan yang seperti itu. Karena aku merasa kotor. Sekalipun aku sudah berusaha istighfar, emang jadinya nggak marah-marah, melainkan mau nangis malah. Efek emosinya tak bisa dilampiaskan karena terus menahan diri.

Mendadak aku jadi marah pada semua hal, termasuk pada hal-hal yang semestinya sudah kumaafkan dari kapan tau. Tapi ternyata aku jadi mengungkit semua hal, yang bisa dibilang aku ternyata... ya itu. Masih marah.

Aku marah pada semua orang yang aku rasa fake. Teman-teman palsu. Orang-orang palsu. Yang cuma ngeliat aku dari apa yang aku punya, bukan aku yang memang aku. Aku jadi membenci mereka semua. Orang-orang itu. Hingga aku membuangnya dari duniaku.Aku gak butuh orang fake. Lebih baik aku sendiri.

Aku pun jadi ingin rasanya marah-marah pada orang tuaku. Merasa mereka nggak bisa mengerti aku, nggak sayang aku, nggak peduli sama aku. Aku benci karena mereka mikir aku anak yang mandiri, yang sedang baik-baik saja, yang tak perlu dikhawatirkan.

Aku benci sama orang itu. Yang selalu ngaku-ngaku rindu aku, kangen berteman denganku, merasa aku dan dia sahabatan, apalah itu whatever..  aku sudah nggak mau lagi mengingat tingkahnya yang seolah-olah menjadikan aku ini teman sejatinya, tapi pada nyatanya ia tak pernah menjadi teman curhat yang baik, selalu gagal memahamiku, dan sorry.. kita tak cocok. Apalagi saat aku coba curhat-curhat lucu, komentarmu malah kayak meremehkan 'curhat'ku itu. Malesin banget. Saat itu juga aku tahu, sorry.. kita tak akan pernah bisa jadi friend. Apalagi best friend. 

And kau, yang aku tak paham. Suka berjanji, tapi suka ingkar janji. Dan bodohnya, aku selalu saja maafin dengan begitu mudah. Aku ajdi benci diriku sendiri, dan sangat marah. Aku tahu, tak ada manusia sempurna. Semua orang punya sisi baik-buruk. Termasuk aku. Aku ada baiknya, tapi jelas aku juga ada buruknya.  Hal buruk yang pernah kulakukan padamu mungkin salah selalu ngerepotin  kamu. Bisa dibilang aku manja sama kamu. Aku terlena dengan kebaikanmu, walau aku tahu belum tentu kebaikanmu itu ikhlas. Kalau aku jadi kamu, aku pasti muak terus-terusan direpotin. Tapi aku pun tak pernah sengaja melakukannya untuk bersenang-senang, aku selalu merasa tak enak hati, kok. Makanya aku selalu menggunakan kata 'tolong' dengan muka tak enak, dan sambil meminta maaf karena sudah ngerepotin, dan mengucapkan terima kasih banyak. Dan kau selalu bilang 'nggak apa-apa' dll. Tapi aku juga bukan manusia bodoh. Aku bisa tahu mana manusia yang fake mana yang nggak. Mana yang ikhlas, mana yang nggak. jadi, please, deh.. kalau memang dari awal tak rela, tak ikhlas ngebantu, nemenin, nolongin dll, tolong langsung tolak dengan tegas! Nggak perlu jadi baik dan oke-oke saja kalau hati nggak ikhlas. Aku nggak suka itu. Itu munafik. Daripada ngomong dan ngeluh di belakang, nyindir di socmed, kesal dan marah diam-diam, lebih baik dari awal bilang terus terang "aku nggak bisa". Biar nggak dosa! Dan juga supaya nggak jadi sekadar janji-janji palsu!Sorry... aku sekarang sudah nggak respect sama kamu! Padahal dulu kau termasuk orang yang aku sayang, sudah aku anggap kakak sendiri.. Tapi ternyata aku cuma jadi benalu mungkin di hidupmu, yang nyusahin doang, nggak ada nyenenginnya.. so, yaudah. Saya tak akan pernah lagi minta tolong apapun itu. Dan mungkin kita akan tak pernah bicara lagi. Makasih.

Ada lagi cowok-cowok brengsek nan munafik. Yang sukanya ngejadiin eike kayak ban serep. Mungkin karena aku pernah suka sama dia, dipikirnya sampai sekarang aku masih suka? Hellooowww. Kalau cewek-cewek yang kau suka itu gak peduli sama dirimu, tolong nggak usah ngontak aku -entah-untuk-apa. Lalu merasa ada harapan sama cewek-cewek itu, putus kontak lagi sama aku. Dicuekin lagi, kembali ngontak aku. Plis deh ya -_- Asal tau aja, aku udah il-feel sama situ udah lama, sejak situ suka nyindir orang di socmed, termasuk aku. Kau pikir aku nggak tahu berapa kali aku kena sindir? Saking il-feelnya, aku sampai marah sama diri sendiri, kok bisa stupid banget dulu punya perasaan segitunya? Galau-galau nggak jelas cuma untuk cowok tukang nyindir pencinta cewek yang nggak mencintainya. Aku benar-benar stupid. Dulu. Sekarang saya eneg.

Masih banyak hal yang membuatku marah sampai detik ini. Otak ini masih terasa mendidih, dan sekarang di level pengin jambak-jambak rambut. Masih pengin nangis. Pengin teriak rasanya, mengumpat amarah yang sudah ada di tenggorokan.

Kos bobrok ini benar-benar bikin aku tambah emosi! Ngeliat dinding super jelek itu, bikin emosiku makin memuncak. Makin mengingatkanku sama orang-orang itu yang bikin aku kesel setengah mati! Hanya saja aku tak tahu harus bagaimana untuk ngurangin rasa emosi ini! *jambak rambut lagi*

Tadinya pengin tidur aja... berharap ketika bangun besok pagi, amarah sudah menguap bersama mimpi. Tapi.. pas mau sikat gigi, air mati.... JAM SEGINI!??? Baru setengah 7 loh! Air sudah mati!!!

Grrrrrrr!!!!!


Emosiku kembali muncul ke permukaan! Aarrrhghhhh! Rasanya pengin teriak, memaki ibu kost dan seluruh penghuni rumah ini! Pengin ngamuk! Kenapa sih semuanya kayak menjadikan aku korban yang pantasnya cuma diinjak-injak!??

Aku dipikir bisa mandiri, baik-baik aja.. jadi nggak perlu dikhawatirin. Aku dipikir perempuan super baik hati yang selalu membuka hati pada orang itu saja, makanya dijadiin ban serep!

Kau pikir aku apa???

Aku juga manusia biasa. Punya salah, punya dosa, tapi juga aku punya sisi baik.

Emangnya sisi baikku segitu nggak keliatannya sampai cuma bisa diinjak-injak aja??? Selalu jadi yang dinomor sekiankan?? Yang diremehkan??

Semuanya menyebalkan!

Go to hell aja semua!

I don't care about you all anymore!

I don't need you!
 
Catet itu!

Aku akan berhenti jadi orang baik. Berhenti jadi orang bodoh.
Dan hal itu akan terealisasikan mulai sekarang, detik ini. Menjelang tahun 2015. Aku nggak sestupid itu ya mau percaya sama orang-orang kayak kalian lagi, apalagi diinjak-injak!

Fix, bulan Maret bakal pindah kos!

*banting pintu kamar*

Benciiiiiii!!!!!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor