Minggu, 11 Juli 2010

The Truth About Forever

Diposting oleh Eka Suzanna di 06.56

Seberapa berharga sih satu detik itu? Tik. Sebentar saja dia langsung berlalu. Tik. Satu detik pergi lagi. Tak ada harganya.

Tapi tunggu sampai kau sadar waktumu hampir habis.
Tik. Kau ingat selama ini jarang beramal. Kau teringat mimpi-mimpi yang nggak sempat kau wujudkan. Kau sadar nggak cukup menyayangi keluarga dan teman-temanmu. Tik. Tik. Tik. Kau panik, takut menyia-nyiakan lebih banyak waktu lagi. 

***

Komentarku:


Ini buku kedua orizuka yang bikin aq meneteskan air mata setekah summer breeze. :'(


ups bedaa...lw summer breeze aq nangis parah sampai mata bengkak! kalo TTAF aq cuma meneteskan mata.

ceritanya sama-sama mengharuskan sih, cuma mungkin emosiku di summer breeze lebih terguncang.

aku ingat banget waktu membeli buku ini aku hampir teriak kegirangan :DD

trus aq membacanya nonstop, dari jam 9 malam ampe jam 2, *tentunya dengan dipotong waktu pergi ke toilet, waktu makan, waktu nonton dll hehe*

Baca cerita pembukaannya aja udah bikin aq merasa novel TTAF orizuka ini berbeda dengan novel2nya yang biasanya seperti HSP, LU, Summer Breeze, dll. Bahkan gaya tulisannya saja berbeda. 

Aku bisa menghayati seperti apa karakter seorang Yogas. Dingin, rapuh tapi sok kuat, ingin dijauhi tapi juga nggak bisa menghancurkan kenyataan kalau dasarnya manusia memang harus berhubungan dengan satu sama lain. . 

Sementara untuk karakter tokoh perempuannya, Kana,  Seperti kebanyakan orang bilang, aku merasa karakter cewek sudah selalu jadi khasnya Orizuka. Cewek-cewek di MJ, Duuh susahnya Jatuh cinta, HSP, Reyna, rada-rada mirip semua. 

Sebuah firasat dari pembaca yang saya jiplak dari seorang pembaca TTAF,. 


Dari novel TTAF, kita menangkap beberapa pelajaran, salah satunya dari tokoh Yogas. Ketika menyalahkan seseorang atas apa yang terjadi pada kita, sebenarnya jauh dalam, kita sadar, kita turut ambil peran pada apa yang terjadi dengan kehidupan kita. Tapi, tentu saja, lebih mudah menyalahkan orang lain. Menyingkirkan resiko merasakan kesadaran diri, dan mengambil jalan termudah: membiarkan amarah tumpah dan melemparkannya pada orang lain. Pesan ini terselip di dalam pengkisahan hidup seorang Yogas dan cintanya dengan Kana yang sedikit terlalu dramatis. But it's fiction, hence I think it's quite fine.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor