Senin, 15 Juni 2009

Naskah berjudul "MAAF"

Diposting oleh Eka Suzanna di 22.59
TEATER :
MAAF
Cerita Oleh : IFA
ADEGAN 1
Semua siswa mengucapkan selamat ulang tahun pada Reren yang lagi ulang tahun ke-16. Ada yang minta traktirlah, dan Reren hanya menyambut lelucon itu dengan senyuman.
Siswa 1 : “ Selamat ulangtahun, Ren.”
Siswa 2 : “Selamat yaa….”
Reren sepertinya mencari sesuatu, ternyata dia sedang mencari seseorang
Reren : “Mana sih Rina?Dia gak tahu apa kalau sahabatnya lagi ulangtahun?”
Tiba-Tiba Rina berkata dari belakang Reren
Rina : “Gak mungkinlah aku lupa, kita ‘kan sahabatan. Selamat ulangtahun yaa, Ren.”
Reren : “Rina, makasih ya…”
Mereka berdua lalu berpelukan
Rina : “Ada sesuatu buat kamu. Mungkin hadiah ini nggak terlalu berarti apa-apa buat kamu, tapi buat aku berarti banget kalau kamu bisa menerimanya.”
Reren : “Ih, terlalu didramatisir dech, iya..makasih ya…”
Rina : “Aku minta maaf baru bisa ngasih kado buat kamu sekarang, kamu tahu ‘kan keuangan keluargaku kayak apa.”
Reren : “Iya, aku ngerti kok dan memang seharusnya kamu nggak usah repot-repot ngasih aku kado. Kamu jadi sahabat aku untuk selamanya saja aku sudah senang kok.”
Rina : “He…he…he…”
Reren : “Aku buka ya kadonya”
Rina : “Boleh.”
Setelah melihat isi kado itu, muka Reren berubah. Kayaknya dia nggak suka sama kado pemberian Rina.
Rina : “Kenapa, Ren? Jelek ya?”
Reren : ( Menggeleng dan berusaha tersenyum)
“Eh, nggak kok. Bagus…”
Tiba-tiba bel berdering sebanyak tiga kali. Berarti tandanya pulangan sekolah
Reren : “Lho, kok belnya berbunyi tiga kali sih?”
Rina : “Iya, berarti kita pulangan dong..”
Semua murid : “Yeeee!!Pulangan!”
Reren : “ Hei, fren….kok pulangnya cepet sih? ‘Kan belum waktunya.”
Siswa : “ Iya. Kayaknya guru-guru rapat deh…”
Seluruh murid pun pulang
ADEGAN II
Di kamar Reren
Reren : (Beristirahat)
“ Huueh…capek!”
Dari luar kamar terdengar suara Mama memanggil
Mama : “ Ren, makan dulu nak…”
Reren : “ Iya ma, sebentar…”
( Mengambil kado pemberian Rina dan mencoba kaos tersebut)
“ Duuh, ini kado sebaiknya diapakan ya? Kalau Cuma disimpan, ntar Rina nanya lagi kenapa nggak pernah dipake? Habisnya aku nggak suka ini kaos.”
Vivi : ( Masuk ke kamar Reren)
“ Mbak Reren…”
Reren : “ Hi….Ada apa nih ke sini? Tumben…”
Vivi : “ Selamet ulang tahun ya, Mbak…”
Reren : “ Ou….makasih ya..”
Vivi : “ Lagi ngapain, Mbak?”
Reren : “ Ini lagi nyobain baju dari teman aku, tapi aku nggak terlalu suka. Hm,kamu mau?”
Vivi : “ E..e..e…iya deh.”
Reren : “ Bagus deh kalau begitu. Jadi aku punya alasan kenapa nggak memakainya.”
Vivi : “ Kalau gitu aku pulang dulu ya, mbak…Selamat siang.”
Reren : “ Iya,hati-hati loh…”
Setelah kepergian Vivi, Reren tersenyum lega
Reren : “ Akhirnya ada juga alasan aku untuk Rina, kenapa aku nggak makai kaosnya.Laper nih, makan dulu ah….”
( Keluar kamar)
ADEGAN III
Reren : “ Ada pegawai baru yaa di kantinnya Bu Mira, cakep lagi Rin. Sama kamu saja.”
Rina : “ Kamu nih Ren, ada-ada saja…”
Reren : “ O, iya….kemarin ‘kan ada sepupuku datang, si Vivi itu loh. Biasalah minta traktir ulang tahun,karena aku lagi bokek ya nggak jadi deh. Trus dia ngeliat kaos yang kamu kasih kemarin dan dia pengen, ya terpaksa deh aku kasih ke dia. Soalnya dia jarang banget beli-beli baju. Kamu nggak marah kan?”
Rina : ( Tersenyum tulus)
“ Nggak apa-apa kok.”
Tiba-tiba Yeni memanggil Rina
Yenni : “ Rin, tunggu!”
Rina : “ Ya ada apa, Yen?”
Yeni : “ Nanti pulang sekolah temanin aku ke toko buku yach….”
Rina : “ Iya…”
Yeni : “ Ya sudah deh, kalau gitu aku tunggu di depan sekolah ya kalau pulangan nanti.”
Rina : “ Iya’.”
Reren : “ Yach, kita nggak pulang bareng dong…Tapi nggak apa-apa deh. Ayo, ntar lagi jam istirahat habis nih…”
ADEGAN 4
Setelah menemani Yeni berbelanja di toko buku, Rina dan Yeni hendak pulang tapi….
Rina : “ Banyak banget sih yang dibeli.”
Yeni : “ Iya, ini pesanan kakakku sama Ayahku. Eh, Rin…kamu mau minum nggak? Aku belikan minum dulu yaaa.”
Rina : “ Nggak usah repot-repot, Yen.”
Yeni : “ Nggak apa-apa. Tunggu sebentar ya…”
( Meninggalkan Rina)
Selain rina, di tempat itu ada beberapa anak lagi yang sedang berbincang-bincang
Jeje : “ Aduh…..bisa gosong nih kulit eke! Mana sih Vivi?”
Nunu : “ Iya, lama banget sih dia. Katanya mau janjian di sini….”
Vivi : ( Baru datang)
“ Hey fren…sorry ya lama. Yuk, cabut.”
Jeje : “ Eits tunggu dulu. Kayaknya ada yang beda deh dari kamu.”
Vivi : “ Oh pasti ini baju. Ini kaos dikasih sama sepupuku. Karena nggak enak nolak, ya mau gimana lagi. Soalnya ortu dia tuh banyak bantu keuangan keluarga kami. Jadi biarpun kaosnya norak, ya aku terima saja deh.”
Nunu : “ Maksud kamu, sepupu kamu tuh si Reren?”
Mendengar nama Reren, Rina langsung menoleh kea rah mereka
Jeje : ‘”Jelek begini….gambarnya juga norak. Palingan ini merek bajakan juga.”
Nunu : “ Reren ‘kan orang kaya. Kok orang kaya beli kaos yang norak gini sih?”
Vivi : “ Hush! Katanya sih ini kado dari sahabatnya. Dia sengaja kasih kaos ini ke gue supaya punya alasan buat sahabatnya, kenapa dia nggak pernah pake kaos ini.”
Jeje : “ Ih, norak bener selera sahabat sepupumu itu.”
Vivi : “ Sudahlah, pergi yuk. Panas nih.”
Jeje, Nunu : ‘’ Dari tadi kek bilangnya.”
Saat melihat kejadian itu, hati Rina seakan teriris-iris, dia sakit hati atas perlakuan sahabatnya itu. Matanya seakan berkaca-kaca, tidak bisa menahan sakit hatinya itu.
Yeni : (Datang bawa minuman)
“ Nih, minumannya…”
Rina : “ Kita pulang saja yuk, Yen….”
Yeni : “ Loh, kamu kenapa?”
Rina : “ Nanti aku cerita…”
ADEGAN V
Reren : “ Rina, ke kantin yuk!”
Ketika di kelas, Reren mengajaknya ke kantin. Tapi Rina hanya diam karena masih sakit hati.
Reren : “ Rina…Rina…ke kenatin yuk. Ntar pelayan kantin yang cakep itu disambar orang lain loh….”
Rina : ( Tetap diam)
Reren : “ Rina, laper nih….”
Rina beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Reren yang tidak berhenti mengajaknya ke kantin
Reren : “ Ih, aneh….Rina kenapa sih? ‘Kan dia nggak lagi dapet…tapi kok jutek gitu?”
Reren bertanya pada Yenni yang lewat di depannya
Reren : “ Eh, Yen…kamu tahu nggak kenapa si Rina? Soalnya belakangan hari ini dia kelihatan aneh, dia nggak mau ngomong sama sekali padaku.”
Yenni : “Kado!”
Mendengar penjelasan Yenni yang singkat, padat tapi nggak jelas membuat reren bingung
Reren : “ Ada apa dengan kado?”
Yeni : “ Katanya, kamu nggak menghargai pemberiannya.”
Reren : “ Oh, kaos itu….”
Yeni : ( Memotong kata)
“ Jelek ‘kan!?”
Reren : ( Menggelengkan kepala)
“ Nggak, kaos itu diminta sepupuku.”
Yeni : “ Nggak, kamu bohong! Sepupumu nggak pernah meminta kaos itu, apalagi menyukainya…Dan kalian memang nggak suka sama kaos norak itu. Kaos pemberian Rina, iya ‘kan?”
Reren : “ Jadi, Rina tahu kalau…”
Yeni : “ Iya, secara tidak sengaja kemarin sepupumu lewat di depannya saat di toko buku.Dan dia sedang membicarakan kado itu dengan teman-temannya. Kado yang norak dan tidak menarik, …..begitu katanya. Kamu tahu, betapa sakit hatinya Rina setelah tau kamu membohonginya. Karena tidak setiap ulang tahun kamu dia dapat memberikan kado, dia rela menyisihkan uang dari uang jajannya yang pas-pasan untuk membelikanmu kado.”
Reren : “ Trus…trus, aku harus bagaimana?”
Yeni : ( Angkat bahu sambil berlalu)
“ Entahlah…”
Reren terdiam, dia menyesali perbuatannya itu. Dia bingung, bagaimana dia harus minta maaf terhadap sahabatnya itu. Diambilnya sebuah kertas dan dia menulis sesuatu dikertas itu. Dilipatnya kertas tersebut dan diletakkannya di atas meja Rina. Dia berharap Rina membaca surat itu dan mau memaafkan kesalahannya.
Rina masuk ke kelas, dia masuk sambil menundukkan kepala seolah-olah nggak mau melihat muka Reren, apalagi berpapasan dengannya.Ketika hendak duduk, rina melihat surat tersebut dan membacanya. Reren segera menghampiri rina dan menyodorkan tangannya sebagai tanda dia meminta maaf.
Reren : “ Maafkan aku. Aku mohon agar kamu mau memaafkanku.”
Rina : ( memandang tangan tersebut dan selanjutnya menatap wajah Reren sejenak, lalu tersenyum dan menyambut tangan Reren)
“ Iya, aku maafin kamu.”
Sekian


Tokoh-tokoh :
-->Reren
-->Rina
-->Mama Reren
-->Vivi
-->Yeni
-->Jeje
-->Nunu
-->Beberapa murid

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya~ :)

 

bOLLywood-giRL.coM © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor